Ef. 4:7-16; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 13:1-9.
"Miserere
nobis- Kasihanilah kami!"
Inilah
salah satu seruan yang kita daraskan pada lagu "Agnus Dei/Anak Domba
Allah" sebelum menyambut komuni suci. Adapun hari ini, kita diajak untuk
datang meminta belaskasihanNya karna kita kadang menjadi "pohon ara"
yang tidak berbuah.
Adapun
perumpamaan pohon ara sebenarnya terutama menunjuk kepada Bangsa Israel (bdk.
Luk 3:9; Hos 9:10; Yoel 1:7) tapi juga kepada kita semua yang mengaku percaya
kepadaNya, tetapi tidak berpaling dari dosa/dusta dunia.
Disinilah
menjadi jelas walaupun Allah memberi kesempatan secukupnya kepada kita untuk
bertobat, Ia tidak akan selama-lamanya membiarkan dosa. Saatnya akan datang
ketika kasih karunia Allah akan ditarik dan orang yang tidak mau bertobat akan
dihukum tanpa belas kasihan (bdk. Luk 20:16; 21:20-24). Itu sebabnya, 3 pilar
awal untuk selalu memohon belaskasihanNya, antara lain:
1.Kedewasaan.
Kita diajak berani beriman sepenuh hati dengan menjadi anak-anak yang tidak kekanak-kanakan, yang dalam bahasa St.Paulus hari ini: "kita bukan lagi anak-anak kecil yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran atau kelicikan dunia yang menyesatkan."
Kita diajak berani beriman sepenuh hati dengan menjadi anak-anak yang tidak kekanak-kanakan, yang dalam bahasa St.Paulus hari ini: "kita bukan lagi anak-anak kecil yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran atau kelicikan dunia yang menyesatkan."
2.Kesatuan.
Seperti ajakan pemazmur hari ini: "Mari kita pergi ke rumah Tuhan", kitapun diajak "pergi", berangkat dari "hidup yang lama" menjadi "hidup yang baru", yang selalu memperjuangkan kesatuan dengan Tuhan bersama dengan sesama rekan seiman/seperjalanan.
Seperti ajakan pemazmur hari ini: "Mari kita pergi ke rumah Tuhan", kitapun diajak "pergi", berangkat dari "hidup yang lama" menjadi "hidup yang baru", yang selalu memperjuangkan kesatuan dengan Tuhan bersama dengan sesama rekan seiman/seperjalanan.
3.Pertobatan.
Dalam bahasa Yunani, tobat berarti "metanoia", yakni "berbalik". Kita diajak untuk bertobat secara nyata, berbalik dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan banyaknya kata-kata.
Dalam bahasa Yunani, tobat berarti "metanoia", yakni "berbalik". Kita diajak untuk bertobat secara nyata, berbalik dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan banyaknya kata-kata.
Ingatlah
pesanNya hari ini: "Jika kamu tidak bertobat, maka kamu akan binasa!"
Dengan pertobatan, kita diajak mencapai hidup sejati, yakni kemuliaan dan bukan kebinasaan.
Dengan pertobatan, kita diajak mencapai hidup sejati, yakni kemuliaan dan bukan kebinasaan.
"Makan
soto babat di seberang pagar- Suka bertobat bikin hidup jadi lebih segar."
Salam
HIK-ers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar