Resminya, tidak ada istilah "mahal hati" dalam
kamus bahasa Indonesia. Yang ada adalah istilah kebalikannya, "murah hati". Namun dalam kenyataan, sikap "mahal hati", mungkin saja lebih gampang
ditemukan daripada "murah hati", apalagi dalam dunia kita yang penuh
"perhitungan" untung-rugi/ kalah-menang. Karena itu Yesus berkata," Hendaklah kamu murah hati!"
Sebuah ajakan yang sulit tetapi sangat penting dan mendasar bagi para muridNya. Dalam "sekolah Yesus", salah satu tujuan terpenting
adalah mendidik muridNya menjadi orang yang murah hati lewat "KUD",
Karya Ucapan Doa. Kalau kita murah hati, kita pun akan mendapatkan kemurahan hatiNya. Nah, bagaimanakah murah hati itu?
Dengan bagus sekali Yesus mengambil ilustrasi untuk altar dari dunia pasar. Dalam pasar tradisional, ketika belum dikenal ukuran "kiloan",
dipakai "takaran". Ada sesuatu yang menarik. Misalnya, dulu ketika kita ikut ibu ke pasar induk kramat jati, teramati bahwa
kadang ada saja pedagang dulu yang menakar beras dengan batok kelapa berlubang
dibawahnya. Setiap mengukur, si pedagang memasukkan satu jarinya dari bawah. Jadi, setiap
kali isi takaran berkurang "satu jari". Lalu, ia menakar beras dengan
cepat tanpa mengoncang-goncangkan, sehingga takaran itu sungguh tidak padat dan
tidak meluber. Sebuah takaran yang buruk. Tentu saja, si pedagang dapat untung
lebih banyak.
Nah, Yesus tidak mau mendidik para muridNya dengan semangat
jelek ini. Sebaliknya, Ia mau mendidik kita menjadi seorang "penjual yang murah
hati" yang berani memberi takaran yang baik. Seperti seorang penjual beras yang mengoncang-goncangkan takarannya, sehingga
menjadi padat, bahkan mengisi takaran itu sampai meluber. Pembeli gembira, dan ia pun, walalupun "tidak untung banyak", tidak
kurang gembira.
"Dari Senggigi ke Kalimati-
Mari kita berbagi dengan murah hati."
Mari kita berbagi dengan murah hati."
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar