Pekan Prapaskah III
Hosea 6:1-6; Lukas 18:9-14.
Hosea 6:1-6; Lukas 18:9-14.
“Salva nos Domine- Selamatkanlah
kami ya Tuhan!”
Inilah rahmat yang kita mohonkan dan ada
tiga cara dasar untuk menjadi orang yang diselamatkanNya, antara lain :
1.Kebenaran:
Hal inilah yang terjadi pada si pemungut cukai yang datang dengan penuh kerendahan hati dan penyesalan diri. Ia menyadari diri tidak layak untuk diampuni, oleh karenanya ia hanya memohon belas kasihan. Tetapi, justru kesadaran diri berdosa dan tidak layaklah yang membuatnya dilayakkan menerima anugerah kebenaran.
Hal inilah yang terjadi pada si pemungut cukai yang datang dengan penuh kerendahan hati dan penyesalan diri. Ia menyadari diri tidak layak untuk diampuni, oleh karenanya ia hanya memohon belas kasihan. Tetapi, justru kesadaran diri berdosa dan tidak layaklah yang membuatnya dilayakkan menerima anugerah kebenaran.
2.Ketulusan:
Sikap inilah yang dihadirkan pemungut cukai, yakni sikap tulus dan jujur bahwa dirinya membutuhkan jamahan Allah. Sebaliknya, orang Farisi malahan hadir dengan tidak tulus.
Ia tidak menjadi “anak-anak” (child) tapi “kekanak-kanakan”(childish) karena begitu yakin akan kebenaran diri dan memandang rendah orang lain. Lihat saja, bagaimana ia melaporkan/memamerkan kepada Allah mengenai semua kewajiban agama yang telah dia laksanakan. Seolah-olah keberadaannya menjadi berkat bagi Allah, bukan sebaliknya.
Sikap inilah yang dihadirkan pemungut cukai, yakni sikap tulus dan jujur bahwa dirinya membutuhkan jamahan Allah. Sebaliknya, orang Farisi malahan hadir dengan tidak tulus.
Ia tidak menjadi “anak-anak” (child) tapi “kekanak-kanakan”(childish) karena begitu yakin akan kebenaran diri dan memandang rendah orang lain. Lihat saja, bagaimana ia melaporkan/memamerkan kepada Allah mengenai semua kewajiban agama yang telah dia laksanakan. Seolah-olah keberadaannya menjadi berkat bagi Allah, bukan sebaliknya.
3.Kegigihan:
Keutamaan yang didasarkan pada karakter Allah (Luk. 18:1-8) ini juga dialaskan pada kerendahan hati dan pertobatan (Luk. 18:9-17). Inilah cara kita mendekat pada Allah.
Keutamaan yang didasarkan pada karakter Allah (Luk. 18:1-8) ini juga dialaskan pada kerendahan hati dan pertobatan (Luk. 18:9-17). Inilah cara kita mendekat pada Allah.
Di satu sisi, kita berdoa dengan gigih
agar kuasa Allah dan keadilan-Nya dinyatakan.
Di sisi lain, kita harus datang dengan kesadaran akan siapa kita di hadapan Allah.
Di sisi lain, kita harus datang dengan kesadaran akan siapa kita di hadapan Allah.
Datang pada Allah bukan karena perbuatan
baik atau karena segala sesuatu yang dimiliki, tetapi karena kebutuhan akan
Allah yang penuh dengan kasih karunia.
"Dari Cikarang ke Kalimati-
Jadilah orang yang rendah hati."
Jadilah orang yang rendah hati."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar