Pekan IV Prapaskah
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b;Yoh. 4:43-54.
“Deus salutis mea - Allah keselamatanku.”
Yesus hadir sebagai “Sang Penyelamat”.Setelah
membuat mukjizat dalam perjamuan nikah di Kana, Yesus membuat mukjizat kedua,
yakni menyembuhkan anak perwira yang sakit.
Jelaslah bahwa kehadiran Yesus adalah untuk
menyelamatkan: "menciptakan langit dan bumi baru" (Yes 65,17).
Adapun pada saat berada di Kapernaum, Yesus
dikunjungi oleh seorang pegawai/perwira istana ("basilikos") yang
anaknya sedang sakit parah.
Peristiwa penyembuhan anak pegawai istana ini
sendiri menunjuk pada transisi iman.
Semula ia mencari Yesus karena butuh mukjizat. Ia tipikal
kebanyakan orang Galilea yaitu percaya kalau ada tanda: datang karena apa yg
dilakukan Allah bukan karena "Allah" adalah "Allah".
Lebih lanjut, teguran Yesus kepada pegawai istana
bahwa “jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya”
mempunyai makna pengujian , sama seperti Yesus menguji iman Maria (Yoh 2:4) dan
iman Marta (Yoh 11:23).
Yesus ingin mengubah iman pegawai istana, dari iman
yang berdasar hanya pada tanda kepada iman yang berdasar pada kata-kata Yesus. Dan
inilah iman yang sejati, yaitu iman yang percaya penuh pada Yesus, dengan atau
tanpa mukjizat.
Pegawai istana akhirnya menyaksikan mukjizat. Perkataan
yang berkuasa itulah yang membuat ia dan seluruh keluarganya menjadi percaya. Disinilah
iman juga berdimensi sosial: menyebar-pencar ke orang lain.
Di Kana, bukan hanya para pelayan saja yg percaya,
tetapi iman itu juga menyebar ke semakin banyak orang dan di Kapernaum, bukan
hanya pegawai istana saja tapi juga setiap anggota keluarganya menjadi percaya,
bukan?
"Naik delman di tengah malam -
Mari beriman dengan mendalam."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar