Kis 4:32-37;Mzm 93:1ab,1c-2,5;Yoh 3:7-15
"Eternitas-Keabadian."
Inilah
salah satu kekhasan hidup kekal seperti yang dijanjikanNya kepada Nikodemus. "Hidup
yang kekal" berarti hidup mulia di surga bersama Allah untuk
selama-lamanya. Nah,
selama kita masih hidup di dunia dan menuju hidup kekal, kita diajak untuk
senantiasa percaya kepadaNya dengan mengungkapkan-merayakan dan pastinya dengan
mewujudkan ajaran kasihNya.
Inilah sebuah upaya meng-horisontal-kan Kerajaan Allah yang sejati dan abadi.Lebih
lanjut, untuk mengungkapkan-merayakan+mewujudkan "cahi-cakir-cadak",
"cara hidup-cara pikir-cara bertindak" ala Yesus, kita dapat belajar
dari pengalaman iman gereja perdana yang tidak memisahkan
"MAP"-"Mimbar Altar Pasar" karena sejatinya iman di
"altar/mimbar perjamuan" memang tidak terpisah dari hidup harian di
"pasar kehidupan".
Yesus
memberikan contoh nyatanya:
memberi makan/minum, memberi tumpangan/pakaian, mengunjungi yang sakit/di penjara dll (Mat 25: 34-46). Menyitir kesaksian hidup para rasul:"Tdk ada seorangpun yang berkekurangan diantara mrk; karena semua orang yang mempunyai tanah/rumah, menjual kepunyaannya dan hasil penjualan itu mereka bawa dan letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya" (Kis 4:34-35).
memberi makan/minum, memberi tumpangan/pakaian, mengunjungi yang sakit/di penjara dll (Mat 25: 34-46). Menyitir kesaksian hidup para rasul:"Tdk ada seorangpun yang berkekurangan diantara mrk; karena semua orang yang mempunyai tanah/rumah, menjual kepunyaannya dan hasil penjualan itu mereka bawa dan letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya" (Kis 4:34-35).
Dengan kata laini:
Kita diajak untuk menjadi orang beriman yang berjuang mencapai hidup yang kekal
dengan semangat berbagi/berpeduli, berpindah dari pola egosentris ke
kristussentris. Pastinya:
Allah mengutus Yesus datang ke dunia untuk membawa terang keselamatan bagi
siapa saja yang terbuka menyambut diriNya.
Inisiatif keselamatan berasal dari Allah dan dari manusia dituntut sikap percaya.
Tapi,
sikap percaya ini bukan hanya diucapkan di bibir saja tapi harus tercermin
dalam sikap hidup yang nyata, yang berakar bertumbuh dan berbuah dalam tindakan
nyata.
"Dari
Pattaya ke Pasar Koja-
Mari berkarya dengan bersahaja."
Mari berkarya dengan bersahaja."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar