Yeh. 17:22-24 Mzm. 92:2-3,13-14,15-16 2Kor. 5:6-10
Mrk. 4:26-34
“Adveniat regnum Tuum – Datanglah kerajaanMu!”
Sering
kita mendengar pewartaan biblis ttg biji sesawi yang mengilustrasikan bahwa
yang kecil itu bisa menjadi besar dan yang biasa itu bisa menjadi luar biasa
karena adanya penyelenggaraan ilahi. Nah, berdasarkan iman akan penyelenggaraan
ilahi, ternyata ‘sesawi’, yang “SEderhana, SAbar dan manusiaWI" ini
mengajak kita memiliki tiga poros iman, antara lain:
1. Berakar dalam CINTA: Tuhan setia mengasihi kita
mulai dari hal-hal yang terkecil. Ia menjadi ‘PAM’, pupuk yang menyuburkan –
air yang menyegarkan – matahari yang menghangatkan. Inilah “akar”, kekuatan
dasar bahwa Allah telah lebih dahulu mencintai kita.
2. Bertumbuh dalam SUKACITA: Sesawi (sinapis nigra)
adalah sejenis sayuran berwarna hitam dan paling banyak tumbuh di wilayah
selatan dan timur negara Mediterania-Mesopotamia, dan kerap dipergunakan
sebagai penyedap masakan. Ukurannya memang sangat kecil, dengan diameter
sekitar 0.5 cm. Namun biji ini dapat tumbuh menjadi pohon besar. Nah,
sebagaimana biji sesawi yang merupakan biji terkecil dapat tumbuh dan menjadi
pohon yang terbesar demikian juga Kerajaan Allah. Meskipun pada mulanya kecil
namun akhirnya akan tumbuh menjadi besar (Dan 4:12 dan Yeh. 17:23 dan 31:6).
Inilah yang seharusnya membuat hidup kita penuh sukacita.
3. Berbuah dalam KARYA NYATA: Seperti sesawi yang
memiliki cabang yang lebat hingga burung-burung di udara dapat bersarang nyaman
padanya, kita juga diajak menjadi rumah yg meneduhkan karena "Kerajaan
Allah itu bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus". (Rm 14:17), maka perjuangan
merajakan Allah harus ditandai dengan pelbagai kebaikan yang nyata: real dan
kontekstual.
“Cari mangga di Taman Sari – Ciptakanlah surga setiap
hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK 7EDF44CE/54E255C0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar