PW St. Marta
Kel 34:29-35; Mzm 99:5-7,9; Yoh 11:19-27
Kel 34:29-35; Mzm 99:5-7,9; Yoh 11:19-27
"Fides et ratio - Iman & akal
budi."
Inilah salah satu surat kepausan yang
menandakan kaitan erat/"dia.lo.gue" antara proses iman dan akal budi
dalam memperingati St Marta yang kerap mewakili dimensi "aktif" dan
melengkapi dimensi "kontemplatif" Maria. Mereka memang adalah
"socius dei-sahabat ilahi", beberapa kali Yesus singgah di rumah
mereka, entah sekedar mampir (Luk 10:38) atau khusus untuk datang (Yoh 11:7).
Nah bersama dengan teladan para sahabat Yesus
dari Betania ini dan secara khusus, Marta (Ibr: "Ibu") yang dikasihi
Yesus (Yoh 11:5; Yoh 11:3), kita mendapatkan 3 dimensi iman dari 3 ucapan
dialogis Marta kepada Yesus ketika Lazarus adiknya meninggal dunia, antara lain:
1. Penyadaran:
"Tuhan sekiranya Engkau di sini, (aku SADAR) saudaraku pasti tidak mati." Inilah sebuah tahap "KONSIENTISASI/kesadaran" karena Marta sadar tentang apa yang sedang dihadapi dan siapa yang dijumpai. Ia tidak larut-hanyut dalam dukacita berkepanjangan sehingga benar-benar hidup sebagai orang beriman yang penuh kesadaran dalam harapan akan penyelenggaraan ilahi.
"Tuhan sekiranya Engkau di sini, (aku SADAR) saudaraku pasti tidak mati." Inilah sebuah tahap "KONSIENTISASI/kesadaran" karena Marta sadar tentang apa yang sedang dihadapi dan siapa yang dijumpai. Ia tidak larut-hanyut dalam dukacita berkepanjangan sehingga benar-benar hidup sebagai orang beriman yang penuh kesadaran dalam harapan akan penyelenggaraan ilahi.
2.Pemahaman:
"Aku TAHU" bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya". Marta mulai menggunakan dimensi kognisi/akal budinya, "KOMPETENSI"/pemahamannya terhadap figur Yesus. Dengan kata lain: Ia tidak cuma "sadar" tapi "tahu" bahwa Yesus sungguh hadir sebagai "Sang Kebangkitan dan Kehidupan."
"Aku TAHU" bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya". Marta mulai menggunakan dimensi kognisi/akal budinya, "KOMPETENSI"/pemahamannya terhadap figur Yesus. Dengan kata lain: Ia tidak cuma "sadar" tapi "tahu" bahwa Yesus sungguh hadir sebagai "Sang Kebangkitan dan Kehidupan."
3.Penyerahan:
Yesus Kristus bersabda, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati..."
Yesus Kristus bersabda, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati..."
"Ya Tuhan aku "PERCAYA" bahwa
Engkaulah Mesias Anak Allah." Inilah puncak iman Marta yang tidak hanya
disadari atau dipahami tapi benar-benar diyakini. Keyakinan inilah yang kerap
disebut sebagai tahapan "INTERNALISASI", semacam pembatinan sehingga
bisa berpasrah sepenuh hati kepada kerahiman ilahi dan sekaligus membuat Yesus
berkenan mengadakan mukjizatNya. Pengakuan iman Marta bahwa Yesus adalah Anak
Allah sekaligus juga sungguh menyatakan penyerahan diri kepada yang ilahi.
"Naik kereta ke Surabaya - St Marta
doakanlah kami semuanya."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar