Prapaska IV
Yes 49:8-15; Yoh 5:17-30
Yes 49:8-15; Yoh 5:17-30
“Laborare est orare - Bekerja adalah
berdoa”.
Kita diajak untuk terus bekerja karena
itu adalah wujud iman sebagai citra Allah: “BapaKu bekerja sampai skarang maka
Aku juga bekerja.” Ia selalu berkarya karena Ia bukan Allah yang cuci tangan
tapi Allah yang turun tangan: “Vivit Dominus - Allah yang hidup!”
Adapun 3 sikap dasar manusia yang
bekerja yang juga saya tulis dalam buku "Family Way" (RJK, Kanisius),
antara lain:
1. Komunikatif:
Tujuan komunikasi (Bhs Lat: communis: sama; communicare=“membuat sama”), yakni sama-sama saling mengerti. Jelasnya, di tengah kesibukan kerja, kita juga diajak untuk selalu berkomunikasi secara personal dengan Tuhan dan secara sosial dengan sesama/alam semesta, karena bukankah “animal est homo loquens", manusia adala makhluk yang berkomunikasi? Komunikasi yang lebih dari sekedar bertukar ide, tapi bisa terjadi lewat ungkapan rasa lewat kata dalam doa – eskpresi dalam jiwa dan keheningan dalam karya karena komunikasi yang terbaik kerap didasarkan pada kemampuan untuk mendengarkan, dalam hal ini mendengarkan suara Tuhan sendiri.
Tujuan komunikasi (Bhs Lat: communis: sama; communicare=“membuat sama”), yakni sama-sama saling mengerti. Jelasnya, di tengah kesibukan kerja, kita juga diajak untuk selalu berkomunikasi secara personal dengan Tuhan dan secara sosial dengan sesama/alam semesta, karena bukankah “animal est homo loquens", manusia adala makhluk yang berkomunikasi? Komunikasi yang lebih dari sekedar bertukar ide, tapi bisa terjadi lewat ungkapan rasa lewat kata dalam doa – eskpresi dalam jiwa dan keheningan dalam karya karena komunikasi yang terbaik kerap didasarkan pada kemampuan untuk mendengarkan, dalam hal ini mendengarkan suara Tuhan sendiri.
2. Transformatif:
Orang bisa berubah karena informasi dan refleksi tapi itu tidak bertahan lama, karena orang yang berubah harus datang dari dalam hatinya sendiri. Inilah transformasi! Kita bisa belajar pada Tiram: Sebutir pasir terbawa arus masuk ke dalam cangkangnya, melukai dagingnya yang halus. Ia tak berdaya melepaskannya. Apa yang dilakukan? Ia keluarkan lendir - membungkus pasir itu dan setelah berbulan/bertahun lewat, sebutir pasir itu telah berubah menjadi mutiara. Ssst, bukankah sebuah perubahan menjadi sesuatu yang luar biasa dan penuh makna datang dari hal-hal yang biasa-sederhana dan menyakitkan? Ya, Allah mengajak kita untuk terus berubah dan berbenah secara nyata dalam karya kita
Orang bisa berubah karena informasi dan refleksi tapi itu tidak bertahan lama, karena orang yang berubah harus datang dari dalam hatinya sendiri. Inilah transformasi! Kita bisa belajar pada Tiram: Sebutir pasir terbawa arus masuk ke dalam cangkangnya, melukai dagingnya yang halus. Ia tak berdaya melepaskannya. Apa yang dilakukan? Ia keluarkan lendir - membungkus pasir itu dan setelah berbulan/bertahun lewat, sebutir pasir itu telah berubah menjadi mutiara. Ssst, bukankah sebuah perubahan menjadi sesuatu yang luar biasa dan penuh makna datang dari hal-hal yang biasa-sederhana dan menyakitkan? Ya, Allah mengajak kita untuk terus berubah dan berbenah secara nyata dalam karya kita
3. Moderatif:
Inilah sebutan bagi sifat seseorang yang bisa menjembatani/menjadi penengah. Karya kita di tengah carut-marut dunia juga diajak untuk menjadi jembatan hadirnya wajah Tuhan. Lewat kerja/karya, kita ambil bagian secara aktif dalam karya Allah, menjadi “co-creator”, menciptakan surga-langit dan bumi yang baru. Siapkah kita bekerja bagi NYA?
Inilah sebutan bagi sifat seseorang yang bisa menjembatani/menjadi penengah. Karya kita di tengah carut-marut dunia juga diajak untuk menjadi jembatan hadirnya wajah Tuhan. Lewat kerja/karya, kita ambil bagian secara aktif dalam karya Allah, menjadi “co-creator”, menciptakan surga-langit dan bumi yang baru. Siapkah kita bekerja bagi NYA?
“Makan pepaya di pasar Koja - Kita
bercahaya kalau rajin bekerja".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1."Voyes comme’est simple, il suffit d’aimer - Lihatlah bagaimana sederhananya, semua yang kau lakukan untuk mencintai".
Inilah kalimat terakhir Bernadeth
Soubirus di kamarnya sebelum dia meninggal di Paris, tepat pada hari Paskah,
1879.
Seperti Bernadeth, Yesus juga mengajak
kita untuk selalu bekerja dengan nada dasar C, cinta lewat tiga indikasinya,
antara lain:
A."Bersyukur":
“Dulu saya sedih karena tidak memiliki sepatu sampai saat saya berjumpa dengan seorang lelaki yang tidak mempunyai kaki.” Dari nukilan ini, ajakannya jelas: jika kita tak mempunyai apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu membuka hari dan kerja dengan doa syukur: akan setiap pagi yang baru, akan istirahat dan perlindungan tadi malam, akan kesehatan dan makanan, akan kasih dan sahabat, akan segala yang kita lihat dan alami. Nah, bukankah hidup dan semua kerja kita sebenarnya merupakan undangan untuk bersyukur?
“Dulu saya sedih karena tidak memiliki sepatu sampai saat saya berjumpa dengan seorang lelaki yang tidak mempunyai kaki.” Dari nukilan ini, ajakannya jelas: jika kita tak mempunyai apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu membuka hari dan kerja dengan doa syukur: akan setiap pagi yang baru, akan istirahat dan perlindungan tadi malam, akan kesehatan dan makanan, akan kasih dan sahabat, akan segala yang kita lihat dan alami. Nah, bukankah hidup dan semua kerja kita sebenarnya merupakan undangan untuk bersyukur?
B."Bergiat":
Yesus berkata, “BapaKu bekerja sampai sekarang maka Aku pun bekerja juga" mengajak kita untuk menjadi orang yang giat dalam segala pekerjaan baik, yang tidak mudah menunda-nunda kerja harian. Itu sebabnya Kardinal Carlo Martini pernah menyatakan bahwa hidup banyak orang kudus sama saja dengan kebanyakan orang, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa kecil harian yang tak melulu tercatat dalam buku sejarah dunia. Kesucian diraih dalam giat dan kesungguhannya pada kehidupannya sehari-hari yang biasa-biasa saja.
Yesus berkata, “BapaKu bekerja sampai sekarang maka Aku pun bekerja juga" mengajak kita untuk menjadi orang yang giat dalam segala pekerjaan baik, yang tidak mudah menunda-nunda kerja harian. Itu sebabnya Kardinal Carlo Martini pernah menyatakan bahwa hidup banyak orang kudus sama saja dengan kebanyakan orang, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa kecil harian yang tak melulu tercatat dalam buku sejarah dunia. Kesucian diraih dalam giat dan kesungguhannya pada kehidupannya sehari-hari yang biasa-biasa saja.
C."Berpasrah":
Keyakinan iman bahwa Tuhan pasti turut menyelenggarakannya membuat kita meyakini premis iman bahwa "aku mengerjakan apa yang dapat kulakukan dan biarlah Tuhan yang melakukan apa yang tidak dapat kulakukan". Dalam bahasa novelis Rusia, Fyodor Dostoevsky: “cintailah semua ciptaan, cintailah setiap bagiannya, setiap helai dedaunan, setiap berkas sinar, binatang, tanaman juga benda yang tak ber-roh sekalipun dan akhirnya engkau akan mencintai Tuhan".
Keyakinan iman bahwa Tuhan pasti turut menyelenggarakannya membuat kita meyakini premis iman bahwa "aku mengerjakan apa yang dapat kulakukan dan biarlah Tuhan yang melakukan apa yang tidak dapat kulakukan". Dalam bahasa novelis Rusia, Fyodor Dostoevsky: “cintailah semua ciptaan, cintailah setiap bagiannya, setiap helai dedaunan, setiap berkas sinar, binatang, tanaman juga benda yang tak ber-roh sekalipun dan akhirnya engkau akan mencintai Tuhan".
"Dari Koja ke Yogyakarta - Mari
bekerja dengan penuh cinta dan sukacita."
2."Ora et labora - Berdoa dan bekerja!”
Yesus terus bekerja tanpa banyak alasan
karena nada dasar kerjanya adalah kasih.
Adapun Yesus berkata: “BapaKu bekerja
sampai sekarang, maka aku pun bekerja juga”.
Perkataan ini menimbulkan pertentangan
dengan orang Yahudi karena beberapa alasan:
A.Yesus meniadakan hari sabat.
B.Yesus memanggil Allah sebagai Bapa sehingga Ia di-cap "penghojat Allah".
A.Yesus meniadakan hari sabat.
B.Yesus memanggil Allah sebagai Bapa sehingga Ia di-cap "penghojat Allah".
Kedua hal ini membuat orang Yahudi marah
dan mau membunuh Yesus.
Apa tanggapan Yesus?
Ia mengatakan bahwa apa yang Ia lakukan dalam hal ini perbuatan kasih dan
keselamatan bagi manusia adalah pekerjaan Bapa. Ia sendiri melihat Bapa
mengerjakannya maka Ia pun mengerjakan hal yang sama: kerja kerja dan kerja.
Dengan kata lain: Yesus menjadi orang
yang bermental “sijabat”, siap kerja dan bersahabat.
Dalam Katekismus Gereja Katolik
dikatakan: “Karya manusia adalah tindakan langsung dari manusia yang diciptakan
menurut Citra Allah. Manusia dipanggil untuk bersama-sama melanjutkan karya
penciptaan (Kej 1:28).” Jadi, pekerjaan adalah sebuah tugas dan panggilan bagi
manusia (2Tes 3:10).
Nah, sebagai murid Kristus, kita jelas
dipanggil untuk terus bekerja bersama Kristus. Pekerjaan sekecil apapun dapat
menjadi sarana pengudusan dan dapat meresapi kenyataan duniawi dengan semangat
Kristus”. (KGK 2427).
Maka, pilihlah kerjamu dan kerjakanlah
pilihanmu karna “Bapaku bekerja sampai saat ini dan aku pun bekerja juga”.
Tuhan saja terus bekerja mengapa kita malahan bermalas-malasan?
"Dari Koja ke Kalimati-Mari bekerja sepenuh hati."
3.SKI – Sekolah Kerahiman Ilahi
A.@ Gereja Katedral Pontianak
Rabu 9 Maret 2016 (Gerhana Matahari)
08.00 – 12.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
Rabu 9 Maret 2016 (Gerhana Matahari)
08.00 – 12.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
B.@ “Holy Door” Gereja Fransiskus Asisi Singkawang
Rabu 9 Maret 2016 (Gerhana Matahari)
18.00 – 21.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
Rabu 9 Maret 2016 (Gerhana Matahari)
18.00 – 21.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
C.@ “Holy Door” Gereja Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian Sintang
Kamis 10 Maret 2016
18.00 – 21.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
Kamis 10 Maret 2016
18.00 – 21.00
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus dan Adorasi.
D.@ SMU Charitas Pdk Labu Jakarta Selatan
Sabtu 12 Maret 2016.
07.00 – 10.00.
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus bersama para guru.
Sabtu 12 Maret 2016.
07.00 – 10.00.
Diawali dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus bersama para guru.
Minggu 13 Maret 2016.
11.00 – 17.00.
Diakhiri dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus
11.00 – 17.00.
Diakhiri dengan “Holy Feast”/ Misa Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar