HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11.
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11.
Bacaan Injil: Yoh. 12:1-11.
1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 2 Di situ diadakan perjamuan untuk
Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus
adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang
mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan
bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari
murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 "Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?" 6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan
nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 7 Maka kata Yesus:
"Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 8 Karena
orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada
kamu." 9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana
dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat
Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 10 Lalu imam-imam
kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, 11 sebab karena dia banyak orang
Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Renungan HIK :
“Perfectae caritas - Cinta kasih yang
sempurna”.
Inilah yang ditampil-kenangkan Maria
Betania hari ini. Memang, ada banyak nama “Maria” dalam Injil, bahkan National
Geographic meneliti bahwa nama terpopuler bayi perempuan dari thn 1905-1995 di
Amerika ialah “Mary”. Tapi, yang mana dan siapakah persisnya Maria yang
mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu dan mengeringkan dengan rambutnya
ini?
Seperti yang saya tulis dalam buku
“HERSTORY” (RJK, Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan
bahwa Maria yang dimaksudkan hari ini merupakan gabungan tiga figur: “Pendosa
besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”.
Adapun perdebatan tentang identitas dan
entitas “Maria” telah berlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pada naskah
injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bahwa “Ia tak
setinggi Petrus dalam hirarki, tapi lebih dekat kepada Yesus melalui
hatinya".
Lepas dari itu semua, kita bisa belajar
pada tokoh ini yang jelas-jelas adalah pengikut Yesus, dengan 3 sikap dasar,
antara lain:
1. Meminyaki kaki Yesus:
Ia murah hati. Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.
Ia murah hati. Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.
2. Menyeka dg rambutnya:
Ia rendah hati. Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang dan bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan dan persahabatan dg Tuhan.
Ia rendah hati. Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang dan bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan dan persahabatan dg Tuhan.
3. Menyebarkan keharuman:
Ia sepenuh hati. Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bahwa Maria Betania-Martha- Lazarus mendaratdan bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” juga bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume.
Ia sepenuh hati. Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bahwa Maria Betania-Martha- Lazarus mendaratdan bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” juga bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume.
Adapun atribut “Maria Betania” yakni:
Biru gelap/lambang harapan-pertobatan; Merah/simbol iman; Botol minyak
narwastu/simbol kasih dan pengurapan.
Atribut-atribut lain yang juga
dikenakannya adalah “tengkorak”/mati terhadap dunia; Buku/kekayaan iman;
Memandang ke surga/pribadi yang kontemplatif, “jembatan” antara yang manusiawi
dan ilahi: "divine ascended masters".
Yang pasti dari banyak atribut itulah,
ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bagi gereja dan dunia sekitar kita,
bukan?
“Cari bahan bakar di Jalan Sudirman -
Mari selalu berakar di dalam iman.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0
NB:
1."Oleum catechumenorum - Minyak katekumen/OC"
Ini adalah salah satu minyak yang
diberkati Gereja selain minyak untuk orang sakit (OI/oleum infirmorum) dan
minyak krisma (SC/sacrum chrisma).
Mengacu pada bacaan injil hari ini,
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni untuk meminyaki kaki Yesus.
Adapun pelbagai referensi Kitab Suci
yang menyatakan pentingnya minyak: Ia digunakan untuk memasak dan membuat roti
sebagai bahan makanan pokok (Bil 11:7-9); bahan bakar pelita (Mat 25:1-9);
unsur penyembuh dalam pengobatan (Yes 1:6+Luk 10:34).
Di samping itu, orang Yahudi mengurapi
kepala tamu mereka dengan minyak sebagai ucapan selamat datang (Luk 7:46),
memperelok penampilan (Rut 3:3) dan memburat jenazah sebelum dimakamkan (Mrk
16:1). Dalam praktek keagamaan, minyak juga dipakai untuk mempersembahkan
kurban (Kel 29:40) dan tugu peringatan (Kej 28:18); menguduskan kemah
pertemuan, tabut perjanjian, meja, kandil, mezbah pembakaran ukupan, mezbah
korban bakaran dan bejana pembasuhan (Kel 30:26-29). Jelasnya, minyak menjadi
bagian dari hidup masyarakat sehari-hari.
Sebenarnya, kita juga diajak menjadi
"minyak yang hidup" dengan 3 ciri, antara lain:
A."Menguatkan":
“Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak (Maz 23:5) menggambarkan kekuatan dari Tuhan. Atau dalam bahasa Maz 45:8: “Allah telah mengurapimu dengan minyak sebagai tanda kesukaan." Disinilah kita diajak untuk saling menguatkan sesama dalam hidup harian
“Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak (Maz 23:5) menggambarkan kekuatan dari Tuhan. Atau dalam bahasa Maz 45:8: “Allah telah mengurapimu dengan minyak sebagai tanda kesukaan." Disinilah kita diajak untuk saling menguatkan sesama dalam hidup harian
B."Mengharumkan":
Seperti Maria yang mengharumkan Yesus dan seisi rumahnya, kita juga diajak untuk belajar mengharumkan nama Tuhan dan sesama dengan smua ucapan dan tindakan baik kita, tidak malah menyebarkan "bau busuk" dengan bergunjing dan menyebarkan kejelekan orang lain.
Seperti Maria yang mengharumkan Yesus dan seisi rumahnya, kita juga diajak untuk belajar mengharumkan nama Tuhan dan sesama dengan smua ucapan dan tindakan baik kita, tidak malah menyebarkan "bau busuk" dengan bergunjing dan menyebarkan kejelekan orang lain.
C."Menyembuhkan":
Yesus yang menggemakan kata Yesaya: “Roh Tuhan ada padaKu oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk membebaskan orang tawanan-miskin-tertindas..” (Luk 4:18) mengajak kita untuk saling menyembuhkan, menjadi teman dalam kelemahan di tengah dunia yang terluka ini.
Yesus yang menggemakan kata Yesaya: “Roh Tuhan ada padaKu oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk membebaskan orang tawanan-miskin-tertindas..” (Luk 4:18) mengajak kita untuk saling menyembuhkan, menjadi teman dalam kelemahan di tengah dunia yang terluka ini.
"Cari sikat di Taman Sari - Jadilah
berkat slalu dan setiap hari."
2. SKI – SEKOLAH KERAHIMAN ILAHI
HOLY FEAST/MISA KUDUS
@ Kapel Adorasi Gereja Yakobus Klp Gading Jakarta Utara.
Senin 21 Maret, 19.00.
HOLY FEAST/MISA KUDUS
@ Kapel Adorasi Gereja Yakobus Klp Gading Jakarta Utara.
Senin 21 Maret, 19.00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar