Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31.
"Maxima cum laude - Penuh dengan pujian".
Inilah predikat memuaskan bagi mahasiswa/i yang lulus dengan hasil terbaik dalam ujian akhirnya. Kita sebenarnya juga diajak untuk lulus dengan penuh pujian" dalam setiap ujian iman dan kehidupan ini. Adapun Yesus kembali memberikan cara mendasar supaya "lulus ujian" yakni biasa hidup lepas bebas, iklas dan tulus dengan berpola "pergi/meninggalkan" yakni kerelaan untuk benar benar melepaskan apa yang kita miliki untuk semata-mata bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa kita. Hal ini didasari akan janjiNya bahwa Tuhan akan memberikan gantinya berlipat-lipat secara nyata pada saat ini dan nanti: “Barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu ATAU bapa, anak-anak ATAU ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak DAN ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal." (Mrk 10:29-30)
Secara singkat, "pola meninggalkan" itu mengandung 3 sikap dasar, al:
1. Berbagilah:
Ia ajak kita untuk rela memberi supaya mdpt kekayaan. Ya, memberi perHATIan-persaudaraan+kasih secara nyata dan bukan hanya kata kata. Ada "5 bahasa cinta" yang bisa kita berikan, al: memberi kehadiran, pelayanan, sentuhan, hadiah dan memberi pujian,
Ia ajak kita untuk rela memberi supaya mdpt kekayaan. Ya, memberi perHATIan-persaudaraan+kasih secara nyata dan bukan hanya kata kata. Ada "5 bahasa cinta" yang bisa kita berikan, al: memberi kehadiran, pelayanan, sentuhan, hadiah dan memberi pujian,
2. Berkorbanlah:
Ia ajak kita untuk rela "mati" supaya bisa mendapatkan kehidupan. Ya, mati dari kedosaan - kelekatan dan ketergantungan pada hal hal duniawi sehingga hanya Tuhan yang benar benar meraja.
Ia ajak kita untuk rela "mati" supaya bisa mendapatkan kehidupan. Ya, mati dari kedosaan - kelekatan dan ketergantungan pada hal hal duniawi sehingga hanya Tuhan yang benar benar meraja.
3. Beranilah memikul salib:
Ia ajak kita untuk mau disalibkan demi iman supaya layak mendapat kemuliaan karena salib adalah jembatan menuju kemuliaan Paska dan itulah paradoks iman kita: kalau mau "kaya"-berbagilah, kalau mau "hidup"-berkorbanlah, kalau mau "mulia"-beranilah disalibkan bagi Tuhan.
Ia ajak kita untuk mau disalibkan demi iman supaya layak mendapat kemuliaan karena salib adalah jembatan menuju kemuliaan Paska dan itulah paradoks iman kita: kalau mau "kaya"-berbagilah, kalau mau "hidup"-berkorbanlah, kalau mau "mulia"-beranilah disalibkan bagi Tuhan.
Lebih lanjut, adapun tiga sikap dasar ini juga mengacu pada Latihan Rohani Ignasian bahwa "tujuan kita diciptakan adalah untuk memuji dan memuliakan Tuhan dan semua saja yang ada di bumi ini, yang kita miliki dan cintai adalah ada untuk membantu kita mencapai tujuan kita diciptakan, yakni untuk memuji dan memuliakan Tuhan."
Selamat berbagi - berkorban dan memikul salib.
"Ada benalu di sungai Gangga - Carilah selalu kerajaan Surga."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar