Mat 7:7-12
“Spes, fides et caritas - Harapan iman dan kasih.”
Itulah trilogi sikap Yesus pada hari ini yang juga menjadi dasar program pencerahan “H-I-K”, yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius).
Pastinya, setiap kali saya mengingat trilogi ini, saya juga teringat “warung angkringan” di Solo, yakni warung “HIK -Hidangan Istimewa Kampung” yang bagi saya memiliki 3 menu dasar, yaitu “Harapan-Iman-Kasih.”
Adapun di warung “HIK” dari Solo sampai Sragen, Karang Anyar dan Boyolali, kadang ada menu tambahan, yakni sop. “SOP” ternyata juga merupakan pesan pokok iman kita, al:
1. "S" imple:
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat padamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”. Inilah ayat terakhir injil hari ini yang merupakan tips sederhana bahwa iman kita menampilkan hubungan timbal balik: Ingin dihormati? Hormati orang lain! Minta dilayani? Jadilah pelayan! Begitupula bila kita mengharapkan pengampunan, maka tiket yang dibayar adalah tiket kesediaan untuk mengampuni. Sederhana bukan?
2. "O" ptimis:
Yesus memberikan tiga seruan dasar: “mintalah (maka akan diberi), carilah (maka akan didapat), ketuklah (maka akan dibukakan). Dkl: iman dan hidup doa kita itu berdimensi “PRODIA”- PROaktif dan tidak reaktif, DInamis dan tidak statis, Aktif dan tidak pasif. Dengan "PRODIA", kita diajak untuk selalu optimis bahwa Tuhan selalu peduli, karena “doa” bisa berarti “Didengarkan Oleh Allah - Diteguhkan Oleh Allah dan Dikuatkan Oleh Allah.”
3. "P" ositif thinking:
“Ah, qu’il est bon, le bon Dieu”- Ah, betapa baiknya Allah yang baik! Ya, bukankah Allah sungguh baik: God is Good? Jika kita mengalami bahwa doa kita tidak dikabulkan tetaplah yakin dan berpositif bahwa “baik” berarti Ia tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita minta karena yang kita minta bukanlah selalu apa yang kita butuhkan. Ia selalu tahu yang terbaik dan apa yang dikerjakanNya selalu baik.
Ajakannya:
Karena Ia selalu memberikan yang baik, maka marilah kita juga berusaha memberikan yang baik kepada sesama kita: pikiran, rasa, kata-kata, sikap dan tindakan yang baik, yang menjadi berkat dan bukan malahan menjadi batu sandungan karena tidak tulus tapi penuh gosipan dan akal bulus: intrik-taktik-konflik dan hal-hal problematik!
“Naik kereta ke Yogya – dengan cinta, hidup kita jadi bercahaya".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1."Orate - Berdoalah!"
Inilah ajakan ilahi yang kerap kita dengar, bahkan kadang terdengar klise, padahal doa itu punya arti yang indah, "Dikuatkan Oleh Allah!"
Mengacu pada injil, doa bukan sekedar "simsalabim" atau "abrakadabra", tapi doa menjadi suatu proses komunikasi dan perjuangan yang terus menerus dengan 3 pola dasar, antara lain:
A.“Bapamu yang di Surga akan memberikan yang "BAIK".
Baik disini lebih berarti pada apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang kita mohonkan karena kerap yang kita mohon belum tentu yang kita perlukan, bukan?
B."Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."
Pelbagai dimensi doa kita seharusnya berpola "salib", tidak hanya "aku dan Tuhan" (vertikal) tapi juga "aku dan sesama" (horisontal). Tak ada gunanya kita doa "mohon ampun" tapi tak pernah mau mengampuni sesama, atau "berilah kami rejeki" tapi tak pernah mau memberi. Dengan kata lain: jangan minta jika tidak pernah memberi!
C."MCK-Mintalah-Carilah-Ketuklah!"
Inilah ajakan dasarNya supaya kita selalu menjadi pribadi yang ber-"prodia", proaktif - dinamis + aktif untuk menjumpaiNya lewat hidup doa yang setia ber-"MCK", meminta - cari dan ketuk pintu kerahimanNya setiap hari.
Satu keyakinan dasar saya, semakin kita kurang berdoa maka semakin buruk yang bisa terjadi, bukan?
"Tas Dowa ada di Cikini - Sudahkah kita berdoa hari ini?”
2."Oremus – Marilah kita berdoa!!"
Inilah salah satu ajaran iman dalam gereja kita. Adapun perintah doa yang berpola “MCK”- “Minta-Cari-Ketok” ini sendiri adalah bentuk kata kerja yang mengandung arti iman dengan 3 pilar dasar: “pkk”, perjuangan-kesinambungan dan ketekunan.
Yang pasti: Apakah yang membuat permohonan doa kita dijawab? Kesungguhan kita berdoa atau kebaikan Allah? Dua duanya!
Kita berdoa dengan penuh kesungguhan bukan karena Allah perlu "dipaksa" oleh rantangan/rentetan doa kita, tetapi karena kita percaya Allah baik adanya.
Ya, kesungguhan dan ketekunan berjalan seiring dengan keyakinan bahwa doa kita disambut olehNya.
Melalui ketiga kata kerja “MCK”, ada tiga hal pokok yg bisa kita buat, al:
1.Berharap:
Posisi pendoa ada dalam posisi orang yang berkebutuhan sedangkan Tuhan dalam posisi penjawab. Dalam posisi demikian, yang menentukan bukan pendoa tetapi sang penjawab doa, bukan? Disinilah kita butuh sikap yang terus ber-pengharapan.
2.Bertekun:
Ketiga kata kerja “MCK” menekankan ketekunan yang lahir dari keyakinan bahwa Allah baik adanya dan pasti akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan sifat kerahimanNya yang tanpa batas.
3.Berbuah:
Keyakinan akan kebaikan Allah bukan saja berdampak pada kehidupan doa kita, tetapi juga berdampak pada sikap sosial kita. Seperti Bapa Surgawi memberikan yang terbaik untuk kita, kita juga mau berbuah, memberikan yang terbaik untuk sesama kita.
Yang pasti, "oratio sit pura-berdoa itu harusnya murni", karena doa berarti menundukkan diri kepada kehendak Allah. Jangan menjadikan doa sebagai alat untuk mengatur atau memaksa Tuhan. Yakinlah bahwa Allah baik dan akan memberi yang terbaik bagi kita.
"Tas Dowa ada di Yogya-
Rajin berdoa membuat hidup lebih bercahaya."
3.Aneka Ria Unsur Doa
a) Memuji Allah.
(Maz 150:1-6; Kis 2:47; Rom 15:11)
b) Bersyukur kepada Allah.
(Maz 100:4; Mat 11:25-26; Fil 4:6)
c) Pertobatan kepada Allah.
(Yak 5:15-16; Maz 51:1-19; Luk 18:13; 1Yoh 1:9)
d) Memohon kepada Allah.
(Yak 4:2-3; Maz 27:7-12; Mat 7:7-11;Fil 4:6).
e) Mendoakan orang lain.
(Bil 14:13-19; Maz 122:6-9; Luk 22:31-32; 23:34)
Lalu, bagaimanakah kita seharus-nya berdoa?
Yesus menekankan kesungguhan dalam hati kita, karena kita tidak akan didengar jika semua perkataan kosong yang kita ucapkan, karena lebih baik "punya hati tanpa kata-kata daripada punya kata-kata tanpa hati."(Mat 6:7)
Kita juga dapat berdoa dalam hati (1Sam 1:13) atau dengan nyaring (Neh 9:4; Yeh 11:13).
Kita juga dapat berdoa dengan memakai kata-kata sendiri/kata-kata Alkitab.
Kita dapat berdoa dengan akal budi atau dengan Roh (1Kor 14:14-18).
Kita bahkan dapat berdoa dengan mengerang, yaitu tidak menggunakan kata-kata manusiawi (Rom 8:26), dengan mengetahui bahwa Roh akan menyampaikan permohonan itu kepada Tuhan.
Cara lainnya lagi ialah dengan menyanyi kepada Tuhan.(Maz 92:2-3; Ef 5:19-20; Kol 3:16)
Doa kepada Tuhan kadang juga bisa disertai dengan puasa/matiraga.(Ezr 8:21; Neh 1:4; Dan 9:3-4; Luk 2:37; Kis 14:23; Mat 6:16)
Soal posisi badan, Alkitab mencatat ada yg berdoa dengan:
berdiri (1Raj 8:22; Neh 9:4-5),
duduk (1Taw 17:16; Luk 10:13),
berlutut (Ezr 9:5; Dan 6:11; Kis 20:36),
tidur di pembaringan (Maz 63:7),
tersungkur di tanah (Kel 34:8; Maz 95:6),
berbaring di tanah (2Sam 12:16; Mat 26:39), dan
mengangkat tangan ke sorga (Maz 28:2; Yes 1:15; 1Tim 2:8).
Sudahkah berdoa hari ini?
4."Ask and you will receive from your Father in heaven"
Gospel Reading: Matthew 7:7-12
"Ask, and it will be given you; seek, and you will find; knock, and it will be opened to you. For every one who asks receives, and he who seeks finds, and to him who knocks it will be opened. Or what man of you, if his son asks him for bread, will give him a stone? Or if he asks for a fish, will give him a serpent? If you then, who are evil, know how to give good gifts to your children, how much more will your Father who is in heaven give good things to those who ask him! So whatever you wish that men would do to you, do so to them; for this is the law and the prophets.
Old Testament Reading: Esther 14:1-5,12-14
And Esther the queen, seized with deadly anxiety, fled to the Lord. And she prayed to the Lord God of Israel, and said: "O my Lord, you only are our King; help me, who am alone and have no helper but you, for my danger is in my hand. Ever since I was born I have heard in the tribe of my family that you, O Lord, took Israel out of all the nations, and our fathers from among all their ancestors, from an everlasting inheritance, and that you did for them all that you promised." "Remember, O Lord, and make yourself known in this time of our affliction, and give me courage, O King of the gods and Master of all dominion! Put eloquent speech into my mouth before the lion, and turn his heart to hate the man who is fighting against us, so that there may be an end of him and those who agree with him. But save us from the hand of our enemies; turn our mourning into gladness and our affliction into well-being."
Meditation
Do you expect God to hear your prayers? Esther's prayer on behalf of her people is a model for us. She prayed for help according to God's promise to be faithful to his people. God wants us to remember his promises and to count on his help when we pray.
Jesus wanted to raise the expectations of his disciples when he taught them how to pray. Jesus' parable of the father feeding his son illustrates the unthinkable! How could a loving father refuse to give his son what is good; or worse, to give him what is harmful? In conclusion Jesus makes a startling claim: How much more will the heavenly Father give what is good to those who ask!
Our heavenly Father graciously gives beyond our expectations. Jesus taught his disciples to pray with confidence because the heavenly Father in his goodness always answers prayers. That is why we can boldly pray: Give us this day our daily bread.
Those who know God and trust in God's love, pray with great boldness. Listen to what John Chrysostom (347-407 AD), a gifted preacher and bishop of Constantinople, had to say about the power of prayer:
"Prayer is an all-efficient panoply [i.e. 'a full suit of armor' or 'splendid array'], a treasure
undiminished, a mine never exhausted, a sky unobstructed by clouds, a haven unruffled by storm. It is the root, the fountain, and the mother of a thousand blessings.
It exceeds a monarch's power... I speak not of the prayer which is cold and feeble and devoid of zeal. I speak of that which proceeds from a mind outstretched, the child of a contrite spirit, the offspring of a soul converted - this is the prayer which mounts to heaven...
The power of prayer has subdued the strength of fire, bridled the rage of lions, silenced anarchy, extinguished wars, appeased the elements, expelled demons, burst the chains of death, enlarged the gates of heaven, relieved diseases, averted frauds, rescued cities from destruction, stayed the sun in its course, and arrested the progress of the thunderbolt. In sum prayer has power to destroy whatever is at enmity with the good."
Prayer flows from the love of God; and the personal love we show to our neighbor is fueled by the love that God has poured into our hearts through the Holy Spirit (Romans 5:5). Jesus concludes his discourse on prayer with the reminder that we must treat our neighbor in the same way we wish to be treated by God. We must not just avoid doing harm to our neighbor, we must actively seek his or her welfare. In doing so, we fulfill the the scriptural teaching from the "law and the prophets," namely what God requires of us - loving God with all that we have and are and loving our neighbor as ourselves.
The Holy Spirit is ever ready to change our hearts and transform our lives in Jesus' way of love and merciful kindness towards all. Do you thirst for holiness and for the fire of God's purifying love?
"Let me love you, my Lord and my God, and see myself as I really am - a pilgrim in this world, a Christian called to respect and love all whose lives I touch, those in authority over me or those under my authority, my friends and my enemies. Help me to conquer anger with gentleness, greed by generosity, apathy by fervor. Help me to forget myself and reach out towards others." (Prayer attributed to Clement XI of Rome, 1721)
Psalm 138:1-3,7-8
I give you thanks, O LORD, with my whole heart;
before the angels I sing your praise;
I bow down toward your holy temple and give
thanks to your name for your steadfast love
and your faithfulness; for you have exalted
above everything your name and your word.
On the day I called, you answered me, my
strength of soul you increased.
Though I walk in the midst of trouble, you
preserve my life; you stretch out your hand
against the wrath of my enemies, and your
right hand delivers me.
The LORD will fulfill his purpose for me; your
steadfast love, O LORD, endures for ever. Do
not forsake the work of your hands.
Daily Quote from the Early Church Fathers
"He who has given us the gift of being gives us also the gift of being good. He gives to those who have turned back to Him. He even sought them out before they were converted and when they were far from his ways!" (Augustine, Bishop of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Commentary on Psalm 103, 2)
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar