Ordo Santo Benediktus (OSB = Ordo Sancti Benedicti), adalah istilah yang menunjuk kepada biara-biara Katolik yang mengikuti Peraturan Santo Benediktus/ Regula Benedicti/ The Rule of St. Benedict.
Regula Benedicti adalah kitab yang berisi peraturan-peraturan tertulis bagi para rahib yang hidup bersama dalam suatu komunitas di bawah kepemimpinan seorang Abbas.
Awalnya aturan-aturan ini dibuat oleh St. Benediktus dan diperuntukkan bagi biaranya sendiri di Monte Cassino pada abad ke-5, dan kemudian (seperti yang telah ia perkirakan) bisa dipakai juga sebagai aturan dasar di biara-biara lain, dengan adaptasi lokal sesuai iklim dan budaya setempat.
Awalnya aturan-aturan ini dibuat oleh St. Benediktus dan diperuntukkan bagi biaranya sendiri di Monte Cassino pada abad ke-5, dan kemudian (seperti yang telah ia perkirakan) bisa dipakai juga sebagai aturan dasar di biara-biara lain, dengan adaptasi lokal sesuai iklim dan budaya setempat.
Pada akhir abad pertengahan, dengan tersebar luasnya cara hidup seperti yang dituliskan tersebut di biara-biara monastik Eropa, barulah muncul sebutan "Ordo St. Benediktus".
Para Benediktan mengembangkan jalan hidup yang berpusat pada liturgi, yang disebut sebagai “karya Allah”, dengan menggabungkan doa dengan pekerjaan dan pelayanan harian, “Ora et Labora = Pray and Work = Berdoa dan Bekerja”.
Biara-biara Benediktin yang bertumbuh di Eropa pada abad pertengahan berpengaruh besar terhadap kebudayaan Eropa, dengan cara:
* Menjadi tempat persinggahan peziarah bagi orang-orang yang melakukan perjalanan, menjadi tempat pelayanan bagi orang-orang sakit, dengan memberikan tempat yang menawarkan keteraturan, kesalehan dan keramahan.
* Menjadi tempat pembelajaran bagi ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya, melalui pelestarian manuskrip/ naskah-naskah kuno, yang memberikan kontribusi terhadap kebudayaan klasik.
Banyaknya istilah dan nama Latin yang digunakan dalam biologi dan ilmu kedokteran sampai sekarang adalah bukti pengaruh kaum Benediktin dalam melestarikan ilmu tersebut.
* Menjadi pusat pengembangan agrikultur, metalurgi dan sastra klasik.
* Memberikan dasar bagi pendidikan kaum muda dengan mendirikan sekolah-sekolah di desa- desa dan kota kota, yang memberikan pendidikan gratis kepada kaum miskin.
Prinsip pendidikan yang dilakukan kaum Benediktin menjadi fondasi bagi berdirinya universitas- universitas di Eropa, yang kemudian secara sistematik menyebar ke seluruh dunia.
* Menjadi tempat persinggahan peziarah bagi orang-orang yang melakukan perjalanan, menjadi tempat pelayanan bagi orang-orang sakit, dengan memberikan tempat yang menawarkan keteraturan, kesalehan dan keramahan.
* Menjadi tempat pembelajaran bagi ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya, melalui pelestarian manuskrip/ naskah-naskah kuno, yang memberikan kontribusi terhadap kebudayaan klasik.
Banyaknya istilah dan nama Latin yang digunakan dalam biologi dan ilmu kedokteran sampai sekarang adalah bukti pengaruh kaum Benediktin dalam melestarikan ilmu tersebut.
* Menjadi pusat pengembangan agrikultur, metalurgi dan sastra klasik.
* Memberikan dasar bagi pendidikan kaum muda dengan mendirikan sekolah-sekolah di desa- desa dan kota kota, yang memberikan pendidikan gratis kepada kaum miskin.
Prinsip pendidikan yang dilakukan kaum Benediktin menjadi fondasi bagi berdirinya universitas- universitas di Eropa, yang kemudian secara sistematik menyebar ke seluruh dunia.
Hingga kini, dari Ordo Benediktin telah “melahirkan” 24 Paus, 200 Kardinal, 7.000 Uskup Agung, 15.000 Uskup dan 1.500 Santo.
Sampai pada tahun 1400, Ordo Benediktin mempunyai 37.000 biara tersebar yang masing-masing menjadi pusat budaya Katolik lokal.
St. Benediktus sendiri dinyatakan sebagai Santo pelindung Eropa.
Sampai pada tahun 1400, Ordo Benediktin mempunyai 37.000 biara tersebar yang masing-masing menjadi pusat budaya Katolik lokal.
St. Benediktus sendiri dinyatakan sebagai Santo pelindung Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar