Sebuah Persiapan:
Sabtu Suci - Malam Paskah
Kej. 1:1-2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15-15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; Mzm. 43:3.4; kalau ada baptisan: MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Rm. 6:3-11; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Luk. 24:1-12.
Bacaan Injil: Luk. 24:1-12.
1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. 9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. 10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. 11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." 8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. 9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. 10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. 11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Renungan:
“Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kita tahu dengan pasti bahwa Kristus telah bangkit dari kematian”.
“Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kita tahu dengan pasti bahwa Kristus telah bangkit dari kematian”.
Inilah salah satu pesan inti paskah yang kita rayakan (Yun: “pascha”, Ibr: “pesach”, Inggris: “passover”=melewati).
Dalam buku saya, “TANDA” (RJK, Kanisius), Paskah bisa berarti “Perempuan Adalah Saksi Kebangkitan Allah” dengan 3 ajakan dasarnya, antara lain:
1. Bersyukurlah:
Ada 3 nama “Maria”, al: Maria Magdalena (yang dibebaskan dari 7 roh jahat), Maria Salome/Ibu Yakobus (janda dari Zebedeus), Maria Yohana (yang menikah dua kali).
Sejak dulu, perempuan dianggap sebagai kaum lemah dan tersingkir, dalam bahasa Ismail Marzuki: ‘sejak dulu wanita selalu dijajah pria’.
Ada 3 nama “Maria”, al: Maria Magdalena (yang dibebaskan dari 7 roh jahat), Maria Salome/Ibu Yakobus (janda dari Zebedeus), Maria Yohana (yang menikah dua kali).
Sejak dulu, perempuan dianggap sebagai kaum lemah dan tersingkir, dalam bahasa Ismail Marzuki: ‘sejak dulu wanita selalu dijajah pria’.
Adapun tiga steretotipe sederhana yang melekat pada perempuan, yakni:
a.sumber dosa (ada istilah “hawa” nafsu, bukan “adam” nafsu),
b.tdk boleh bertanya/berpendapat dan mengajar,
c.golongan kelas dua (hanya di “sumur, dapur dan kasur”).
a.sumber dosa (ada istilah “hawa” nafsu, bukan “adam” nafsu),
b.tdk boleh bertanya/berpendapat dan mengajar,
c.golongan kelas dua (hanya di “sumur, dapur dan kasur”).
Dkl: Mereka adalah wajah kita semua, manusia hina yg kecil-miskin-tersingkir dan tdk sempurna tp tetap dipilih Tuhan, bukan?
2. Berbenahlah:
”Pergilah ke Galilea,” itulah ajakan Yesus. Mengapa Galilea? Bukankah Yerusalem lbh megah dan Betlehem lbh indah? Ya, karena di Galilea-lah, Yesus banyak mengajar dan mendampingi GrjNya: Ia membuat byk mukjizat dan nubuat. Disanalah, Ia makan ikan bersama dan menceritakan byk perumpamaan kepada para muridNya.
”Pergilah ke Galilea,” itulah ajakan Yesus. Mengapa Galilea? Bukankah Yerusalem lbh megah dan Betlehem lbh indah? Ya, karena di Galilea-lah, Yesus banyak mengajar dan mendampingi GrjNya: Ia membuat byk mukjizat dan nubuat. Disanalah, Ia makan ikan bersama dan menceritakan byk perumpamaan kepada para muridNya.
Dkl: Kita diajak untuk “pergi”: bangkit dari “kuburan dosa” mjd mns baru yg sll hidup dan dekat bersama Tuhan.
3. Bersaksilah:
Dalam kacamata etimologis, paskah kerap disebut “Easter”, nama seorang dewi yang menerbitkan cahaya musim semi yang penuh kesuburan-kehidupan dan keindahan.
Dalam kacamata etimologis, paskah kerap disebut “Easter”, nama seorang dewi yang menerbitkan cahaya musim semi yang penuh kesuburan-kehidupan dan keindahan.
Dalam mitologi paska, ada kelinci dan telor - lambang kesuburan, ada juga bunga bakung - lambang keindahan dan kesucian. Bukankah Yesus juga datang sebagai cahaya? Maka, kita yg sudah dipilih Allah juga diajak utk berani menerbitkan “cahaya musim semi” yg menyuburkan, menghidupkan dan memberi keindahan.
Yang pasti, bukankah kita adalah orang orang Paskah dan Alleluia adalah madah kita? Tuhan mengajak kita memadahkan “alleluia” dg sepenuh hati, bukan cuma dg bibir tp dg tindakan nyata: “Surrexit Dominus: Tuhan sdh bangkit!”
“Nunggang Gajah nganggo Helm - Sugeng Paskah Berkah Dalem”.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
“Perfectae caritas"
Yes 42:1-7; Yoh 12:1-11
“Perfectae caritas"
Yes 42:1-7; Yoh 12:1-11
“Perfectae caritas - Cinta kasih yg sempurna”.
Ini yg ditampil-kenangkan Maria Betania. Memang, ada byk nama “Maria” dlm Injil, bahkan National Geographic meneliti bhw nama terpopuler bayi perempuan dr thn 1905-1995 di Amerika ialah “Mary”. Tapi, yg mana+siapakah persisnya Maria yang mengurapi kaki Yesus dg myk narwastu+mengeringkan dg rambutnya ini?
Seperti yg sy tulis dlm buku “HERSTORY” (Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bhw Maria yg dimaksudkan hari ini mrpkn gabungan tiga figur: “Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”. Adapun perdebatan ttg identitas+entitas “Maria” tlh brlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pd naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bhw “Ia tak setinggi Petrus dlm hirarki, tp lbh dkt kpd Yesus melalui hatinya".
Seperti yg sy tulis dlm buku “HERSTORY” (Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bhw Maria yg dimaksudkan hari ini mrpkn gabungan tiga figur: “Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”. Adapun perdebatan ttg identitas+entitas “Maria” tlh brlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pd naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bhw “Ia tak setinggi Petrus dlm hirarki, tp lbh dkt kpd Yesus melalui hatinya".
Lepas dari itu semua, kt bs bljr pd tokoh ini yg jls2 adl pengikut Yesus, dg 3 sikap dsr, al:
1. Meminyaki kaki Yesus: Murah hati
Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adl mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti org hrs bekerja 300 hari u/dpt membelinya), tp Maria bermurah hati. Ia tdk hitung-hitungan pd Tuhan,bahkan minyak mahal ini dipakainya u/meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta+kemurahan hatinya tulus+tanpa pamrih krn ia punya “intentio pura-maksud yg murni”, bukan “intentio pura-pura” yg palsu+pnh akal bulus.
Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adl mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti org hrs bekerja 300 hari u/dpt membelinya), tp Maria bermurah hati. Ia tdk hitung-hitungan pd Tuhan,bahkan minyak mahal ini dipakainya u/meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta+kemurahan hatinya tulus+tanpa pamrih krn ia punya “intentio pura-maksud yg murni”, bukan “intentio pura-pura” yg palsu+pnh akal bulus.
2. Menyeka dg rambutnya: Rendah hati
Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang+bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan+persahabatan dg Tuhan.
Rambut adl mahkota bg perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang+bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yg paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yg paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sbg org berdosa yg tlh memperoleh pengampunan+persahabatan dg Tuhan.
3. Menyebarkan keharuman: Sepenuh hati
Ia mjd saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yg setengah hati. Ia adl murid yg sll setia menyertai Yesus: saksi karya+sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman+kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bhw Maria Betania-Martha-Lazarus mendarat+bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” jg bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume.
Ia mjd saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yg setengah hati. Ia adl murid yg sll setia menyertai Yesus: saksi karya+sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman+kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bhw Maria Betania-Martha-Lazarus mendarat+bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” jg bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume.
Adapun atribut “Maria Betania” yakni: Biru gelap/lambang harapan-pertobatan; Merah/simbol iman; Botol minyak narwastu/simbol kasih+pengurapan. Atribut2 lain yg jg dikenakannya adl “tengkorak”/mati trhdp dunia; Buku/kekayaan iman; Memandang ke surga/pribadi yg kontemplatif, “jembatan” antara yg manusiawi+ilahi: "divine ascended masters". Yg pasti dr byk atribut itulah, ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bg gereja+dunia sekitar kita, bukan?
“Cari bahan bakar di Jln Sudirman-Mari sll berakar di dlm iman.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar