- Memiliki hati dan perasaan yang halus di dunia yang keras dan kejam adalah keberanian, bukan kelemahan.
"Berbahagialah mereka yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi." -
-----------
"Berbahagialah mereka yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi." -
-----------
"Sesekali kita bertemu orang yang lembut hati.
Kelembutan adalah kebajikan yang sulit ditemukan dalam masyarakat yang mengagumi ketangguhan dan kekuatan.
Kita diharapkan untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat, dan dalam prosesnya seringkali melukai orang lain.
Kesuksesan, prestasi, dan produktivitas didapat, tetapi dengan harga yang tinggi.
Tidak ada tempat untuk "kelembutan" dalam lingkungan seperti itu.
Kelembutan adalah kebajikan yang sulit ditemukan dalam masyarakat yang mengagumi ketangguhan dan kekuatan.
Kita diharapkan untuk menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat, dan dalam prosesnya seringkali melukai orang lain.
Kesuksesan, prestasi, dan produktivitas didapat, tetapi dengan harga yang tinggi.
Tidak ada tempat untuk "kelembutan" dalam lingkungan seperti itu.
"Lemah-lembut" adalah orang yang ‘tidak mematahkan buluh, atau memadamkan sumbu yang goyah.’
Lemah-lembut adalah orang yang memperhatikan kekuatan dan kelemahan orang lain dan menikmati berada bersama-sama lebih daripada untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu.
Lemah-lembut adalah orang yang memperhatikan kekuatan dan kelemahan orang lain dan menikmati berada bersama-sama lebih daripada untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu.
Orang yang lembut; berlaku ringan, mendengar dengan penuh perhatian, terlihat lembut, dan menyentuh dengan hormat.
Orang yang lembut tahu bahwa pertumbuhan yang sejati membutuhkan pemeliharaan, bukan pemaksaan.
Mari kita berpakaiankan kelembutan.
Dalam dunia kita yang keras dan kaku, kelembutan bisa menjadi pengingat yang jelas akan kehadiran Allah di tengah kita.”
Orang yang lembut tahu bahwa pertumbuhan yang sejati membutuhkan pemeliharaan, bukan pemaksaan.
Mari kita berpakaiankan kelembutan.
Dalam dunia kita yang keras dan kaku, kelembutan bisa menjadi pengingat yang jelas akan kehadiran Allah di tengah kita.”
- Henri Nouwen
---------
Once in a while we meet a gentle person. Gentleness is a virtue hard to find in a society that admires toughness and roughness.
We are encouraged to get things done and to get them done fast, even when people get hurt in the process.
Success, accomplishment, and productivity count. But the cost is high. There is no place for gentleness in such a milieu.
We are encouraged to get things done and to get them done fast, even when people get hurt in the process.
Success, accomplishment, and productivity count. But the cost is high. There is no place for gentleness in such a milieu.
Gentle is the one who does ‘not break the crushed reed, or snuff the faltering wick.’ Gentle is the one who is attentive to the strengths and weaknesses of the other and enjoys being together more than accomplishing something.
A gentle person treads lightly, listens carefully, looks tenderly, and touches with reverence. A gentle person knows that true growth requires nurture, not force. Let’s dress ourselves with gentleness. In our tough and often unbending world our gentleness can be a vivid reminder of the presence of God among us.”
-Henri Nouwen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar