Ads 468x60px

Lihat Bunda yang berduka

Lihat Bunda yang berduka
di depan salib Sang Putra,
air mata bergenang.
O betapa jiwa ibu
tersedu menanggung pilu
bagai ditembus pedang.
Bunda Putra Tunggal Allah
disebut "yang berbahagia"
kini sangat bersedih.
Hatinya dirundung duka
karna Putra yang termulia
bersengsara di salib.
O siapa tidak pilu
menyaksikan Bunda Kristus
menangisi Putranya?
Dan siapa tak tergugah
menyelami duka Bunda
dalam siksa Anaknya.
Dilihatnya Yesus, Putra,
yang tersiksa dan terluka
karna dosa umatNya.
Dan bergumul sendirian,
Menghadapi kematian
menyerahkan nyawaNya.
Wahai bunda, sumber kasih,
biar turut kuhayati
dukamu yang mencekam;
Biar hatiku bernyala
mengasihi Putra Allah
dan padaNya berkenan.
Biarlah sengsara aib
dari Dia yang tersalib
tersemat di hatiku,
yang ditanggungNya bagiku
kudekap bersamamu.
Biar aku disampingmu
pilu karna wafat Kristus
di sepanjang hidupku;
Inilah keinginanku,
di dekat salib Putramu
besertamu tersedu.
O perawan yang terpilih,
perkenankan aku ini
ikut dikau bersedih;
Biar kematian Tuhan
dan darahNya yang tercurah
kukenangkan tak henti.
Biar aku pun terluka,
menghayati salib Tuhan,
digerakkan kasihNya.
Hatiku engkau kobarkan
biar aku dibebaskan
dalam penghakimanNya.
Biarlah salib Tuhanku
jadi benteng naunganku
dan kurasa rahmatNya.
Bila nanti aku mati,
biar aku mewarisi
kemuliaan yang baka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar