HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN, IMAN, KASIH.
Rabu, 26 April 2017
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kisah Para Rasul (5:17-26)
(Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
Yohanes (3:16-21)
HARAPAN, IMAN, KASIH.
Rabu, 26 April 2017
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kisah Para Rasul (5:17-26)
(Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
Yohanes (3:16-21)
"Deo gratias - Syukur kepada Allah".
Itulah salah satu pesan pokok hari ini bahwa kita mestinya selalu bersyukur atas karunia iman Katolik karena Allah yang kita imani adalah Allah yang mempunyai 3 karakteristik dasar, al:
1. Mengasihi:
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal."
Allah kita benar-benar mengasihi kita bahkan telah rela memberikan anakNya yang tunggal pada kita sebagai korban dan hadiah paskah. Ia adalah kasih yang hadir secara nyata dalam hidup harian kita, tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan tindakan nyataNya.
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal."
Allah kita benar-benar mengasihi kita bahkan telah rela memberikan anakNya yang tunggal pada kita sebagai korban dan hadiah paskah. Ia adalah kasih yang hadir secara nyata dalam hidup harian kita, tidak hanya dengan kata-kata tapi dengan tindakan nyataNya.
2. Menghidupkan:
"Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal".
Allah adalah Allah atas orang hidup dan orang mati. Ia mengalahkan maut dan Ia selalu hidup di setiap keberadaan kita: Where there is love, there is life."
"Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal".
Allah adalah Allah atas orang hidup dan orang mati. Ia mengalahkan maut dan Ia selalu hidup di setiap keberadaan kita: Where there is love, there is life."
3. Menyelamatkan:
"Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi tapi untuk menyelamatkannya."
Allah kita bukanlah semata-mata "hakim" yang mengadili tapi Ia adalah "hakim" yang menyelamatkan. Ia ingin kita semua mengalami keselamatan yang nyata, "syalom" dengan hati, sesama, semesta dan dengan diriNya sendiri.
"Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi tapi untuk menyelamatkannya."
Allah kita bukanlah semata-mata "hakim" yang mengadili tapi Ia adalah "hakim" yang menyelamatkan. Ia ingin kita semua mengalami keselamatan yang nyata, "syalom" dengan hati, sesama, semesta dan dengan diriNya sendiri.
Yang pasti, keyakinan akan Allah yang "mengasihi- menghidupkan dan menyelamatkan" seharusnya juga menggerakkan hati kita untuk dengan penuh rasa syukur mau belajar terus menjadi berkat secara nyata yang bisa "mengasihi-menghidupkan dan menyelamatkan" orang lain, terlebih yang kecil dan tersingkir, walau kadang penuh resiko: dicap buruk dan "ditahan" dalam penjara keterasingan/kesendirian, karena "idealitas/harapan" tak selalu berteman dengan "realitas/kenyataan".
Selamat mengasihi - menghidupkan menyelamatkan!
"Cari bahan di warung Tegal - Ikut Tuhan tak akan pernah gagal."
"Cari bahan di warung Tegal - Ikut Tuhan tak akan pernah gagal."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
“Iesus Hominem Salvator - Yesus Penyelamat Manusia."
“Iesus Hominem Salvator - Yesus Penyelamat Manusia."
Itulah kalimat yang terpampang di atas kapel adorasi Goa Maria Mojosongo di Solo, ketika saya bersama teman-teman asyik-masyuk menyiapkan acara "TTM"-"Tribute To Mary" pada pembukaan Bulan Maria beberapa tahun yang lalu.
Mengacu pada bacaan injili, adapun kalimat yang menegaskan bahwa Yesus datang sebagai penyelamat adalah: "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya bukan untuk menghakimi dunia melainkan menyelamatkannya."
Dari kalimat sarat makna ini, ada 3 permenungan iman yang bisa kita maknai, antara lain:
A."Pengalaman dicintai":
Ia begitu banyak telah mengasihi kita, bahkan Ia rela memberikan anakNya yang tunggal kepada kita. Disinilah, kita juga diajak belajar memulai hidup dengan nada dasar c "cinta" kepada sesama lewat hidup kita sehari-hari secara nyata.
Ia begitu banyak telah mengasihi kita, bahkan Ia rela memberikan anakNya yang tunggal kepada kita. Disinilah, kita juga diajak belajar memulai hidup dengan nada dasar c "cinta" kepada sesama lewat hidup kita sehari-hari secara nyata.
B."Pengalaman diselamatkan":
Ia memberikan iman dan kepercayaan supaya kita mempunyai kehidupan yang kekal. Disinilah kita diajak untuk mempunyai hidup yang penuh iman untuk diwartakan, bahwa semua yang kita miliki ini ada adalah semata sebagai sarana untuk memuji memuliakanNya.
Ia memberikan iman dan kepercayaan supaya kita mempunyai kehidupan yang kekal. Disinilah kita diajak untuk mempunyai hidup yang penuh iman untuk diwartakan, bahwa semua yang kita miliki ini ada adalah semata sebagai sarana untuk memuji memuliakanNya.
C."Pengalaman diampuni":
Ia datang bukan melulu sebagai "hakim" tapi juga sebagai "penyelamat" yang rahim. Ia tidak selalu mudah menghakimi tapi selalu mau terbuka untuk memahami umatNya. Dengan kata lain: Kita juga diajak menjadi orang yang terbuka hati dan budi, untuk berjiwa besar dan berani mengampuni sesama demi kualitas hidup yang lebih baik.
Ia datang bukan melulu sebagai "hakim" tapi juga sebagai "penyelamat" yang rahim. Ia tidak selalu mudah menghakimi tapi selalu mau terbuka untuk memahami umatNya. Dengan kata lain: Kita juga diajak menjadi orang yang terbuka hati dan budi, untuk berjiwa besar dan berani mengampuni sesama demi kualitas hidup yang lebih baik.
"Ada louhan di kebun tomat -Tuhan kita itu Juru Selamat!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar