Ads 468x60px

Rabu, 5 April 2017

Dan. 3:14-20,24-25,28;
MT Dan. 3:52,53,54,55,56;
Yoh. 8:31-42.
"Fides et fidelitas –Iman dan kesetiaan.”
Inilah “via unitiva -jalan persatuan” tapi juga bisa menjadi “via dolorosa - jalan dukacita” karena bisa mendatangkan nestapa dan derita. Tapi, seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY”, “Deus providebit", biarkan Tuhan yang menyelenggarakan karena Tuhan selalu setia menunjukan kasihNya kepada kita yang setia beriman padaNya.
Adapun, kata ‘setia’ mempunyai 3 arti dasar, antara lain:
1.Dalam kamus umum:
Setia = “taat, patuh; bagaimanapun berat dan susah - selalu melakukan tugas dan berpegang pada janji.”
Dengan kata lain: Kita diajak punya “kasih - caritas” entah waktu "hujan/panas, suram-buram/temaram, juga ketika ada pelangi dan bersinar mentari", karena bukankah mendapatkan mawar berarti juga mau menerima durinya?
2. Dalam kosakata Inggris:
Setia = “faithful“, terbentuk dari kata dasar “faith/ iman”.
Kesetiaan terkait-erat dengan iman.
Dalam kacamata iman, kita=hamba. Martabat hamba diukur dari kesetiaannya: Jika setia, dia dpercaya, jika tidak setia, aakan dicampakkan oleh tuannya.
Dengan kata lain: Kita diajak mempunyai “iman-fides”, karena Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang pengasih - yang sabar dan berlimpah kasih setia.
3. Dalam kosakata “otak atik gathuk”:
Setia = “SElalu Taat + Ingat Allah.” Kata “selalu” mengandaikan konsistensi: sama di setiap tempat dan saat: “kita tidak dipanggil untuk sukses, tapi untuk setia!
Kata “taat” berarti ketika sukar, selalu patuh+mendekat pd Tuhan:"Bukan kehendakku tp kehendakMu yg terjadi”.
Dan, kata “ingat Allah” adalah keutamaan iman untuk selalu ingat pada janji Tuhan bahkan bila keadaan dan semuanya tidak menguntungkan.
Dengan kata lain: Kita diajak mempunyai “harapan-spes”: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga-anggur tidak berbuah-hasil pohon zaitun mengecewakan-sekalipun ladang tidak menghasilkan bahan makanan-kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang tapi aku akan bersorak-sorak dalam Tuhan.”
Yang pasti, tujuan hidup adalah melakoni hidup dengan tujuan, dan bukankah itu semua bisa lebih mudah sekaligus lebih indah dengan selalu setia beriman kepadaNya?
“Mas Hari pelihara burung -Mari kita buang hati yang murung.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Libertas - Kemerdekaan!"
Inilah yang menjadi salah satu pesan inti hari ini bahwa: "setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa dan tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Bila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar- benar merdeka."
Hari ini bangsa kita, terlebih kota Jakarta juga sedang sibuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pilkada DKI, yang mengajak kita untuk selalu mengisi kemerdekaan dengan keterlibatan dan keberpihakan. Itu sebabnya Johann Baptist Metz, seorang teolog politik pernah memberikan definisi tersingkat dari agama yaitu interupsi/unterbrechung/keterlibatan. Agama itu berangkat dari interupsi Allah ke tengah dunia yg carut marut. Agama mengkhianati panggilannya bila berhenti membuat interupsi, bukan?
Jelasnya, kita sbg anak-anak Allah yang merdeka juga perlu terus melakukan interupsi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap dunia yang ada di sekitar.
Dalam intensi seperti ini, kita sebagai warga gereja yang merdeka hendaknya tidak meninggalkan sesama di pinggir jalan sendirian, tapi mestinya menjadi gereja yang merdeka, yang hadir dan mengalir di tengah pasar, tidak melulu di altar dan mimbar. Memang, dalam bahasa Rm Mangun, kita kerap seperti ‘Putri Duyung Yang Mendamba’, di satu sisi mau mencapai bintang di langit dengan lengan-lengan manusianya, tapi kakinya masih tertangkap dalam air dan terbungkus sirip ikan.
Disinilah kita tidak usah menanti sempurna tapi harus terus menyuarakan hati nurani, wahyu Ilahi dan nilai kemanusiaan, sehingga kita sungguh menghorisontalkan kerajaanNya: “Gaudere cum gaudentibus, et fiere cum fientibus - Bersukacita dengan yang bersukacita dan menangis dengan yang menangis". Jelasnya, Tuhan ingin kita terlibat di tengah gulat geliat kehidupan dan mau menghidup-kembangkan iman sebagai sebuahinterupsi untuk selalu menghadirkan kemerdekaan sebagai anak-anak Allah.
"Ada penculik cari cuka - Jadilah orang Katolik yang merdeka!"
2.
DOA ST. AGUSTINUS dari HIPPO.
Aku memohon kepada-Mu, Allahku, izinkan aku mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku berbahagia didalam Engkau.
Dan meskipun aku tidak bisa melakukan ini secara lengkap dalam hidup ini, izinkan aku memperbaiki diri hari demi hari sampai aku dapat melakukannya dengan seutuhnya.
Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih dalam kehidupan ini, sehingga aku dapat mengenal-Mu secara sempurna di surga.
Izinkan aku mengenal-Mu lebih dan lebih disini, sehingga aku dapat mencintai-Mu dengan sempurna disana, sehingga kegembiraanku besar disana, dan lengkap di surga bersama-Mu.
O Allah yang benar, izinkan aku menerima kebahagiaan di surga, yang Engkau janjikan sehingga kebahagianku menjadi sempurna.
Sementara ini ;
*biarkan pikiranku memikirkannya,
*biarkan lidahku membicarakannya,
*biarkan hatiku merindukannya,
*biarkan mulutku mengatakannya,
*biarkan jiwaku merasa lapar setelahnya,
*biarkan dagingku merasa haus setelahnya,
*biarkan keseluruhan keberadaanku merindukannya,
sampai waktunya tiba aku masuk melalui kematian ke dalam kegembiraan Tuhan-ku, yang berlanjut selamanya, dalam dunia tanpa akhir. (Amin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar