Ads 468x60px

Sabtu Suci,15 April 2017


SABTU SUCI VIGILI PASKAH
Kej. 1:1-2:2 (Kej. 1:1,26-31a);
Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22;
 Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18);
Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15-15:1;
MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11;
Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4
kalau ada pembaptisan
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6 atau
Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Rm. 6:3-11;
Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23;
Mat. 28:1-10.
"Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kristus sungguh telah bangkit dari antara org mati!"
Inilah keyakinan iman yang dirayakan dalam Hari Raya Paskah. Adapun kata Yunani “Pascha” berasal dari bahasa Ibrani, “Pesach” yang artinya: “Paskah” (Passover) yakni melewati. Dengan kata lain: Yesus hadir melewati kematian menuju kebangkitan, melewati penyaliban menuju kemuliaan.
Mengacu pada bacaan injil malam ini, Paskah bisa berarti: "Perempuan Adalah Saksi Kebangkitan Allah." Bukankah Yesus yang bangkit pertama-tama memilih para perempuan sebagai saksi kebangkitanNya? De facto, dalam tradisi patriarkal, perempuan kerap dianggap sebagai sumber dosa (istilah "hawa nafsu", bukan "adam nafsu). Mereka juga tidak boleh bertanya/berpendapat/mengajar. Mereka dianggap "kelas dua", hanya bisa di sumur-dapur dan kasur, hanya "asah asah-momong bocah-ngumbah ngumbah-jaga omah dan mlumah mlumah.
Adapun 3 nama mereka adalah: Magdalena (bekas "pelacur" yang kerasukan 7 roh jahat), Maria Kleopas (yang dicap sebagai tukang kawin) dan Maria Salome (janda Zebedeus , ibunya Yakobus dan Yohanes). Bisa jadi, mereka adalah wajah kita semua yang bercela dan tidak sempurna, yang rapuh dan berdosa tapi malahan dipilih Tuhan dengan 3 ajakan dasarNya, antara lain:
1."Salam bagimu":
Inilah kata pertama Yesus pada mereka. Salam dalam bahasa Ibrani dekat dengan "Shalom", yang berarti damai bagimu. Ia bagikan harapan yang penuh kedamaian.
2."Jangan takut":
Ia menguatkan hidup kita supaya tidak takut dan kecut. Ia wartakan iman yang penuh keberanian.
3."Pergilah ke Galilea":
Galilea adalah tempat Ia banyak mengajar dan makan bersama, berkarya dan berjalan bersama para murid. Kita juga diajak mengingat saat-saat bahwa Tuhan benar-benar hidup: Ia dekat dan mengasihi kita.
Pergi ke Galilea! Inilah tempat Tuhan bekerja: menjadi PRAYER-HEALER-TEACHER-GIVER. "ABAK-Ayo Bangkit Ayo Kerja", karna disanalah kita akan melihat Tuhan. Ya, kita diajak “pergi ke Galilea” untuk mewartakan datangnya "musim semi baru" yang penuh kesuburan (telor-kelinci), keindahan dan kesucian (bunga bakung). Ia mengajak kita untuk “bangkit” - “melewati”, bangun dari “kuburan dosa”, “next level” menjadi orang yang lebih berkualitas: bersyukur dan berpeduli. NEXT LEVEL!
Pastinya:
Kita adalah orang-orang Paskah, dan Alleluia adalah madah kita! Marilah kita memadahkan alleluia dengan suara kita dan dengan hati kita, dengan bibir dan dengan hidup kita. Inilah alleluia yang menyukakan hati Tuhan. Tuhan menghendaki kita memadahkan alleluia dan memadahkannya dengan sepenuh hati, tanpa nada-nada sumbang sang pelantun madah. Semoga PASKAH membuat "HIK-Harapan Iman Kasih" kita makin "JOST" dan "KOKOH".
"Cari nafkah di Rawabuaya - Selamat Paskah Alleluia."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
Malam ini adalah sebuah malam berjaga!!
Tuhan tidak tidur; Sang Penjaga sedang mengawasi umat-Nya (Mzm 121:4), untuk membawa mereka keluar dari perbudakan dan untuk membuka di hadapan mereka jalan bagi kebebasan. Tuhan sedang mengawasi dan, dengan kekuatan kasih-Nya, Ia sedang membawa umat-Nya melalui Laut Merah. Ia juga sedang membawa Yesus melalui jurang kematian dan akhirat. Ini adalah sebuah malam berjaga-jaga bagi murid-murid Yesus, sebuah malam kesedihan dan ketakutan.
Para laki-laki tetap terkunci di Ruang Atas. Namun, para perempuan pergi ke kubur saat fajar pada hari Minggu untuk mengurapi tubuh Yesus. Hati mereka kebingungan dan mereka bertanya pada diri mereka sendiri : "Bagaimana kita akan masuk? Siapa yang akan menggulingkan batu kubur? ...". Tetapi di sini adalah tanda pertama dari peristiwa besar : batu besar sudah terguling dan kubur terbuka! "Mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan...." (Mrk 16:5).
Para perempuan adalah yang pertama melihat tanda besar ini, kubur kosong; dan mereka adalah yang pertama masuk ... "Memasuki kubur". Alangkah baiknya bagi kita, pada malam berjaga-jaga ini, merefleksikan pengalaman para perempuan tersebut, yang juga berbicara kepada kita. Untuk itulah karenanya kita di sini : masuk, masuk ke dalam Misteri yang telah dikerjakan Allah dengan berjaga-jaga kasih-Nya. Kita tidak bisa menghayati Paskah tanpa masuk ke misteri tersebut. Hal ini bukan sesuatu yang bersifat pengetahuan, sesuatu yang tentangnya hanya kita ketahui atau baca... Lebih dari itu, jauh lebih dari itu! "Masuk ke dalam misteri" berarti kemampuan untuk bertanya-tanya, untuk merenungkan; kemampuan untuk mendengarkan keheningan dan mendengarkan bisikan kecil di tengah keheningan besar yang olehnya Allah berbicara kepada kita (bdk. 1 Raj 19:12).
Masuk ke dalam tuntutan-tuntutan misteri maka kita tidak takut akan kenyataan : maka kita tidak terkunci ke dalam diri kita sendiri, maka kita tidak lari dari apa yang gagal kita paham, maka kita tidak menutup mata terhadap masalah-masalah atau menolak mereka, maka kita tidak mengabaikan pertanyaan-pertanyaan kita... Masuk ke dalam misteri berarti melampaui wilayah kenyamanan kita sendiri, melampaui kemalasan dan ketidakpedulian yang menahan kita, dan pergi keluar dalam pencarian kebenaran, keindahan dan kasih. Sedang mencari sebuah makna yang lebih dalam, sebuah jawaban, dan bukan sebuah jawaban yang mudah, terhadap pertanyaan-pertanyaan yang menantang iman kita, kesetiaan kita dan keberadaan kita yang sesungguhnya.
Masuk ke dalam misteri tersebut, kita membutuhkan kerendahan hati, kerendahan untuk merendahkan diri kita, untuk turun dari tumpuan "aku" kita yang sangat membanggakan, dari kepongahan kita; kerendahan hati bukan untuk menganggap diri kita begitu serius, mengakui siapa kita sebenarnya: ciptaan-ciptaan dengan kekuatan dan kelemahan, orang-orang berdosa yang membutuhkan pengampunan. Masuk ke dalam misteri tersebut kita membutuhkan kerendahan yang adalah ketidakberdayaan, penolakan terhadap berhala-berhala kita ... dengan kata lain, kita perlu menyembah.
Tanpa penyembahan, kita tidak bisa masuk ke dalam misteri. Para perempuan yang adalah murid-murid Yesus mengajarkan kita semua ini. Mereka terus berjaga malam itu, bersama-sama dengan Maria. Dan ia, Bunda Perawan, membantu mereka untuk tidak kehilangan iman dan harapan. Akibatnya, mereka tidak tinggal menjadi para tawanan ketakutan dan kesedihan, tetapi pada pagi-pagi buta mereka pergi keluar membawa minyak urapan mereka, hati mereka diurapi dengan kasih. Mereka berangkat dan menemukan kubur terbuka. Dan mereka memasukinya.
Mereka terus berjaga-jaga, mereka berangkat dan mereka masuk ke dalam Misteri. Semoga kita belajar dari mereka untuk berjaga-jaga bersama Allah dan bersama Maria Bunda kita, sehingga kita juga bisa masuk ke dalam Misteri yang menuntun dari kematian menuju kehidupan.
2.
"Allleluia-Pujilah Tuhan!"
Inilah pekik kemenangan yang khas pada malam kebangkitan Tuhan di malam Paskah.
KebangkitanNya sendiri adalah salah satu kebenaran utama yang penting dalam Injil (1Kor 15:1-8) karena bbrp alasan iman, al:
A. Membuktikan bhw Dia adl Anak Allah (Yoh 10:17-18; Rom 1:4).
B. Menjamin kemanjuran bhw kematian-Nya yg menebus kita (Rom 6:4; 1Kor 15:17)
C. Membuktikan kebenaran Alkitab (Maz 16:10; Luk 24:44-47; Kis 2:31)
D. Memastikan penghakiman org fasik di masa depan (Kis 17:30-31).
E. Mendasari karunia Roh Kudus-hidup kekal (Yoh 20:22; Rom 5:10; 1Kor 15:45) dan kenaikan-Nya di surga sebagai Pengantara org beriman (Ibr 7:23-28).
F. Memastikan warisan orang percaya di surga (1Pet 1:3-4) dan kebangkitan/pengangkatan mrk ketika Tuhan datang (Yoh 14:3; 1Tes 4:14-18).
G. Memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta kuasa-Nya atas dosa dlm pengalaman hidup kita (Gal 2:20; Ef 1:18-20).
KebangkitanNya juga merupakan suatu peristiwa historis.
Setelah bangkit, Ia tetap tinggal di bumi selama 40 hari, menampakkan Diri dan berbicara kepada murid-Nya, al:
a. Maria Magdalena (Yoh 20:11-18)
b. Para wanita yg kembali dari kuburan (Mat 28:9-10)
c. Petrus (Luk 24:34)
d. Dua murid yg menuju ke Emaus (Luk 24:13-32)
e. Semua murid kecuali Tomas
(Luk 24:36-43)
f. Semua murid pada Minggu malam, satu minggu kemudian (Yoh 20:26-31)
g. 7 murid di Danau Galilea
(Yoh 21:1-25)
h. 500 orang di Galilea
(Mat 28:16-20, 1Kor 15:6)
i. Yakobus (1Kor 15:7)
j. Murid-murid yg menerima Amanat Agung (Mat 28:16-20)
k. Para rasul ketika Ia naik ke sorga (Kis 1:3-11)
l. Rasul Paulus (1Kor 15:8)
Sudahkah kita juga ikut "bangkit"bersamaNya?
"Makan pepaya di atas bukit - Alleluia Tuhan bangkit!"
3.
Bacaan Injil: Mat. 28:1-10
1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. 6Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. 7Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” 8Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar