HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH
HARAPAN IMAN KASIH
Minggu, 04 Juni 2017
Hari Raya Pentakosta
Kisah Para Rasul (2:1-11)
(Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1 Korintus (12:3b-7.12-13)
Yohanes (20:19-23)
Hari Raya Pentakosta
Kisah Para Rasul (2:1-11)
(Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1 Korintus (12:3b-7.12-13)
Yohanes (20:19-23)
"Venite - Datanglah!"
Inilah harapan iman Gereja ketika merayakan HUTnya pada HR Pentakosta hari ini ketika Tuhan memberikan Roh Kudus kepada kita.
Mengacu pada bacaan hari ini, adapun 3 kalimat inti yang diberikan Yesus kepada para murid yang ketakutan dan tinggal di rumah dengan pintu-pintu yang terkunci rapat, antara lain:
1."Damai bagimu": Pendamaian.
Ia selalu memberikan kedamaian sejati yang mengubah ketakutan menjadi keberanian. Ia selalu menjadi Allah yang hadir dan bersolider di tengah mereka yang tidak mengalami damai, yang "takut dan kecut" karena pelbagai prahara dan gelora dunia ini.
Ia selalu memberikan kedamaian sejati yang mengubah ketakutan menjadi keberanian. Ia selalu menjadi Allah yang hadir dan bersolider di tengah mereka yang tidak mengalami damai, yang "takut dan kecut" karena pelbagai prahara dan gelora dunia ini.
2."Aku mengutus kamu": Perutusan. BersamaNya, kita diajak menjadi "co-creator", menciptakan bumi dan langit baru bersama semua orang yang berkehendak baik, yang penuh ketulusan dan kebaikan bagi sesama dan semesta.
3.“Terimalah Roh Kudus": Peneguhan.
Disinilah, Ia memberikan peneguhan untuk kita masing-masing. Ia memberikan hadiah iman berupa Roh Kudus yang hadir sebagai Roh Pemersatu.
Disinilah, Ia memberikan peneguhan untuk kita masing-masing. Ia memberikan hadiah iman berupa Roh Kudus yang hadir sebagai Roh Pemersatu.
Karena Roh Kudus-lah, para rasul dapat mempersatukan banyak orang yang berkumpul dari berbagai macam budaya dan bahasa karena mereka masing-masing dapat mengerti apa yang dikatakan para rasul (bac 1). Berkat Roh Kudus pula, semua orang dipersatukan dalam Kristus sebagai satu tubuh (bac II).
Dan berkat pencurahan Roh Kudus pula, para rasul diberi kuasa untuk mengampuni dosa, yang dengan pengampunan itu orang berdosa yang telah memisahkan diri dari Tuhan kembali dipersatukan dan diperdamaikan dengan Tuhan dan sesama (Injil).
Bagaimana dengan kita sendiri?
"Buah tomat ada di Carita - Selamat berhari Pentakosta."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Veni Creator Spiritus – Datanglah ya Roh Pencipta"
A.
"Veni Creator Spiritus – Datanglah ya Roh Pencipta"
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar segala pikiranku kudus.
Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar karyaku juga kudus.
Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,
agar aku mencintai hanya yang kudus.
Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,
agar aku memperjuangkan segala yang kudus.
Peliharalah aku, ya Roh Kudus,
agar aku senantiasa kudus. Amin.
agar segala pikiranku kudus.
Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,
agar karyaku juga kudus.
Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,
agar aku mencintai hanya yang kudus.
Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,
agar aku memperjuangkan segala yang kudus.
Peliharalah aku, ya Roh Kudus,
agar aku senantiasa kudus. Amin.
"Veni Creator Spiritus - Datanglah ya Roh Pencipta" adalah salah satu judul lagu yang banyak dinyanyikan dalam HR Pentakosta.
Yah, Roh Kudus sendiri datang sebagai roh yang menciptakan "spirit/semangat hidup" untuk:
- semakin beriman kepada Yesus (Kis 2:14.21-22),
- semakin berani bersaksi tentang Yesus (Kis 2:23-24),
- semakin mengajak orang untuk bertobat dan mendekat kepada Yesus (Kis 2:28-40),
- semakin giat mewujudkan persekutuan hidup bersama dalam Yesus (Kis 2:41-43.46)
- semakin mengembangkan solidaritas dan pelayanan kasih bersama Yesus (Kis 2:44-45).
- semakin berani bersaksi tentang Yesus (Kis 2:23-24),
- semakin mengajak orang untuk bertobat dan mendekat kepada Yesus (Kis 2:28-40),
- semakin giat mewujudkan persekutuan hidup bersama dalam Yesus (Kis 2:41-43.46)
- semakin mengembangkan solidaritas dan pelayanan kasih bersama Yesus (Kis 2:44-45).
Yah, Roh Kudus adalah hadiah untuk kita pada hari Pentakosta, hari “kelima puluh” sesudah Paskah.
Pada masa Perjanjian Lama, pada hari itu dirayakan pesta syukur atas hasil panen. Bagi orang Kristiani, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atas para rasul di Yerusalem pada hari kelima puluh sesudah kebangkitan Yesus.
Dalam tradisi Gereja, HR Pentakosta juga disebut sebagai Hari Ulang Tahunnya Gereja karena pada hari inilah Roh Kudus melahirkan Gereja, Ia dicurahkan kepada Gereja dalam segala bangsa dan bahasa.
Adapun empat sikap baik yang bisa diciptakan Roh Kudus dalam Hari Ulang Tahun Gereja ini, al:
1. U- tuhkan hidup:
Dalam kalendarium Gereja, Pentakosta termasuk hari raya besar. Warna liturgi adalah merah untuk memperingati lidah-lidah api yang disebut dalam Kis 2 : 2 - 13 sebagai lambang Roh Kudus yang menganugerahkan kharisma untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa.
Dalam kalendarium Gereja, Pentakosta termasuk hari raya besar. Warna liturgi adalah merah untuk memperingati lidah-lidah api yang disebut dalam Kis 2 : 2 - 13 sebagai lambang Roh Kudus yang menganugerahkan kharisma untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa.
Kharisma sendiri sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus, yang merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya. Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja/1 Kor 12:7. Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat, Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan.
Disinilah, Roh Kudus ajak kita bersyukur karena Allah selalu menyertai kita
2. LANG- kahkan cinta:
Kita diberikan hidup dan kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita.
Kita diberikan hidup dan kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita.
Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga. Disinilah, Roh Kudus juga ajak kita untuk mau berbagi rahmat dan karunia yang telah kita terima dari Gereja.
3. TA- bahkan hati:
Salah satu buah Roh Kudus adalah bahwa kita diajak untuk bersabar dalam segala pergulatan dan masalah kehidupan. Yakni, agar kita mampu mengatasi segala problematika hidup (ketika berhadapan dengan diri sendiri, sesama, dan Tuhan, atau ketika sakit-sehat, untung-malang, gagal-berhasil, dll) dalam tuntunan Roh Kudus.
Salah satu buah Roh Kudus adalah bahwa kita diajak untuk bersabar dalam segala pergulatan dan masalah kehidupan. Yakni, agar kita mampu mengatasi segala problematika hidup (ketika berhadapan dengan diri sendiri, sesama, dan Tuhan, atau ketika sakit-sehat, untung-malang, gagal-berhasil, dll) dalam tuntunan Roh Kudus.
Dan lebih dari itu, sebagai manusia yang terdiri dari “daging” dan “roh”, kita mohon agar kita lebih kuat hidup menurut Roh dan berbuah Roh dalam hidup keseharian ; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).
4. HUN- jukkan doa:
Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.
Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.
Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.
Dengan sapta karunia Roh Kudus, kita diharapkan semakin beriman di tengah zaman dan hidup harian.
Yang pasti, semoga dengan adanya HR Pentakosta ini, kita semakin dicurahkan Roh Kudus sehingga selalu terbiasa untuk “bersyukur-berbagi-bersabar-beriman” dalam suka duka dan gulat geliat hidup kita masing-masing.
"Ada rahmat di pantai Kuta - Selamat ber-Hari Raya Pentakosta."
B.
Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah
hati umatmu
dan nyalakanlah di dalamnya api
cinta-Mu
Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu
akan diciptakan lagi
Dan Engkau akan membaharui muka bumi
Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah
hati umatmu
dan nyalakanlah di dalamnya api
cinta-Mu
Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu
akan diciptakan lagi
Dan Engkau akan membaharui muka bumi
Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu
dengan terang Roh Kudus. Berilah
supaya dalam Roh yang sama ini kami
senantiasa berpikir benar dab
bijaksana, serta selalu gembira karena
lipurann-Nya
Demi Kristus, Tuhan kami
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu
dengan terang Roh Kudus. Berilah
supaya dalam Roh yang sama ini kami
senantiasa berpikir benar dab
bijaksana, serta selalu gembira karena
lipurann-Nya
Demi Kristus, Tuhan kami
C.
Kutipan Teks Misa:
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita, karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)
Kutipan Teks Misa:
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita, karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)
Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.
The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.
atau
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang Mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dan segala bahasa. Sebarluaskan anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:3b-7.12-13)
"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."
Saudara-saudara, tidak seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan”’ selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
(Veni Sancte Spiritus)
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
atau
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-23)
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)
Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.
They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.
atau
Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto, loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar