Ads 468x60px

Minggu, 28 Mei 2017


HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 28 Mei 2017
Hari Minggu Paskah VII (Novena Roh Kudus Hari Ketiga)
Kisah Para Rasul (1:12-14)
 (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)
Surat Pertama Rasul Petrus (4:13-16)
Yohanes (17:1-11a)
"Ora et labora- Berdoa dan bekerja."
Inilah keseimbangan khas St Benediktus dan para pertapa kristiani yang kembali diajarkan Yesus pada hari ini: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya".
Hari ini, Yesus berkata kepada Bapa-Nya: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." Artinya jelas! Yesus memuliakan Allah Bapa dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-Nya.
Hal yang sama berlaku bagi kita. Kita juga harus memuliakan Tuhan tidak hanya berhenti pada iman yang diungkapkan dan dirayakan tapi juga iman yang harus diwujudkan melalui tindakan nyata, yakni dengan melakukan dan menyelesaikan tugas pekerjaan kita masing-masing dengan penuh tanggungjawab.
Dengan kata lain:
Tuhan tidak butuh banyak teori tapi memerlukan tindakan nyata yang suka memberi, yang dibutuhkan bukan sekedar memahamiNya tapi juga mengalamiNya lewat semua tindakan nyata.
"Dari Koja ke Stasiun Kota - Mari bekerja dengan sukacita."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Homo est anima loquens - Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi."
Inilah salah satu paham dasar dalam filsafat manusia bahwa hidup kita tak lepas dari pelbagai alat/media dan tindakan/praksis komunikasi. Bersama dengan masa menjelang Pentakosta, dimana Allah mengkomunikasikan diriNya lewat kehadiran Roh Kudus, baiklah kita mengingat bahwa "komunikasi" berasal dari kata "communicare" yang berarti "berbagi", dan "sosial" berasal dari kata "socius/social" yang berarti bersahabat. Dengan kata lain: Seperti Yesus, kita juga diajak menjadi orang Katolik yang siap berbagi dan bersahabat, kepada semua orang, lintas bahasa dan bangsa, budaya dan agama.
Adapun pancasila iman "KLMTD" sebagai orang yang siap berbagi dan bersahabat, antara lain:
1."K-enali Tuhan":
Kita diajak untuk terus mengenal Allah sebagai satu-satunya Allah yang benar. Kata "mengenal" dalam teks ini diterjemahkan dari kata Yunani "γινωσκωσιν" (ginôskôsin) yang diturunkan dari kata "γινωσκω" (ginôskô), "mengetahui dan mengenal berdasarkan pengalaman pribadi.
2."L-ayani sesama":
Kita diajak menjadi media komunikasi Allah kepada semua orang dengan pelbagai karya pelayanan nyata setiap hari.
3."M-iliki iman":
Kita diajak hidup lebih mendalam dengan selalu memaknai dan menghidupi peristiwa harian dalam kacamata iman.
4."T-erbuka hatinya":
Kita diajak menjadi "katolik", ("terbuka") pada sesama-semesta dan sejarah, siap berdialog dengan semuanya tanpa mudah bergunjing/men-cap buruk yang lain.
5."D-amai hidupnya":
Inilah perjuangan yang harus terus-menerus, belajar untuk ber-positif, dari "marah" menjadi "ramah", dari "malas" menjadi "salam", dari "berantem" menjadi "berteman", dari "capek" menjadi "cakep, dll.
"Makan nasi pakai ikan teri - Mari berkomunikasi setiap hari."
B.
"Deus semper maior - Allah selalu menjadi yang lebih besar."
Inilah salah satu semangat "magis", menjadi orang beriman lebih dari yang ada, bukan menjadi seadanya atau menjadi yang suka mengada-ada.
Dengan kata lain:
Ia mengajak kita menjadi orang beriman yang penuh utuh teduh menyeluruh, yang dalam bahasa pedagogis sering disebut sebagai pribadi "integratif" dengan tiga sikap dasarnya, antara lain:
1."KAsihi Tuhan":
Kita diajak mempunyai cinta pada Yang Ilahi, seperti yg ditunjukkan Yesus: "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk Kulakukan." Atau menurut bahasa Latihan Rohani St. Ignatius Loyola: “Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati dan mengabdi Allah, dan dengan jalan itu menyelamatkan jiwanya”, atau dalam bhs St Angela dan para suster Ursulin, "Soli Deo Gloria-semata bagi kemuliaan Tuhan!"
2."RObohkan setan":
Kita diajak untuk merobohkan pelbagai "setan" dalam hidup harian kita. Setan bukan cuma "kuntilanak/jin/sundel bolong/suster ngesot" dan sebangsanya tapi setan yang kadang banyak ada di hati kita. Tepatlah Dostoyevsky yang mengatakan, "seandainya setan tidak ada-manusia kadang menciptC.
akannya dlm hatinya sendiri.
3."tuLUSkan pelayanan":
Mengacu pada ajaran konsili bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan kita (SC 10, LG 11), maka kita juga diajak untuk mengingat bahwa inti ekaristi yakni, "bersyukur dan berbagi", menjadi "roti" bagi sesama, yang siap dipecah dan dibagi bagi. Inilah sebuah ketulusan hidup yang harus selalu diwartakan secara real dan kontekstual.
"Cari bahan di Sriwedari - Muliakan Tuhan setiap hari."
C.
Kutipan Teks Misa:
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)

DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90

Doa Pembuka
Ya Allah, kami percaya bahwa Juru Selamat manusia telah bersatu dengan Dikau dalam kemuliaan. Dengan rendah hati kami mohon semoga kami boleh merasakan bahwa Ia senantiasa menyertai kami sampai akhir zaman seperti dijanjikan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
 "Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajahmu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu "Carilah wajah-Ku!"

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (4:13-16)
"Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus."
Saudara-saudara terkasih, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kamu pun boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri, penjahat atau pengacau. Tetapi, jika kamu harus menderita sebagai orang Kristen, janganlah malu karena hal itu. Malah kamu harus memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, sabda Tuhan. Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:1-11a)
"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya: permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberi kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 17:22)
Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.
atau
Pater, cum essem cum eis, ego servabam eos, quos dedisti mihi, alleluia: nunc autem ad te venio: non rogo ut tollas eos de mundo, sed ut serves eos a malo, alleluia, alleluia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar