Ads 468x60px

“Fiat justitia ruat caelum - Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun langit akan runtuh.”
Inilah kalimat dari Lucius Calpurnius Piso Caesoninus (43 SM). Adapun hari ini, Yesus juga menjelaskan tentang keadilan universal lewat perumpamaan tentang gandum dan lalang (Mat 13:24-30)
Yesus sendiri tidak memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang perumpamaan ini karena Ia menggunakan lambang-lambang yang sering dipakainya.
Yang pasti, penabur benih gandum ini melambangkan Allah dan para pekerjanya adalah para malaikat/hamba Tuhan sedangkan penabur benih lalang melambangkan Setan dan anak buahnya. Setan akan terus berusaha menabur lalang ditengah-tengah gandum. Perhatikan bahwa kedua tanaman ini tumbuh di tempat yang sama dan kelihatannya cukup sulit untuk dipilah.
Inilah perumpamaan yang berbicara tentang orang benar dan orang jahat yang dibiarkan hidup berdampingan. Di saat gandum itu mulai berbulir, lalang pun mulai kelihatan juga. Keduanya jelas mempunyai karakteristik berbeda, tapi tumbuhnya berbarengan di tempat yang sama. Bahkan dalam bahasa Inggrisnya gandum dan ilalang ini pun hampir sama namanya: Wheat dan Weeds.
Adapun, tiga pokok yang bisa kita renung-menungkan, yakni:
1.Kebaikan/bonum:
Tuhan menabur benih “gandum” yang baik di ladang dunia: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan dan kami dengarkan." Gandum adalah lambang manusia yang berhati baik dan menjadi berkat buat yang lainnya. Ia melambangkan orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan.
2.Kejahatan/malum:
Setan menabur benih “lalang” yang jahat di ladang dunia. Lalang adalah lambang orang berhati jahat yang kerap menjadi batu sandungan untuk yang lainnya. Yang pasti, “lalang” ini akan tetap tumbuh bersama dengan “gandum”, tetapi keduanya akan berakhir di tempat yang berbeda.
3.Keadilan/iustitium:
Inilah semangat “fairness” yang dihadirkan Tuhan: “Biarkanlah keduanya, yakni “lalang” dan “gandum” tumbuh bersama sampai waktu menuai.” Mereka dibiarkan tumbuh bersama, namun pertumbuhan keduanya memiliki batas. Ketika “waktu menuai” tiba, maka “lalang” dikumpulkan untuk dibakar (neraka) sedangkan “gandum” itu dikumpulkan untuk dimasukkan ke lumbung (surga).
Jelas terlihat bahwa surga bukan bumi: Kalau di bumi, ada orang baik dan orang jahat, maka di surga yang ada hanyalah orang baik.Orang baik akan mendapatkan ganjaran di surga, dan orang jahat akan mendapatkan hukuman di neraka: "Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati." Bagaimana dengan kita sendiri?
“Bang Maman cari sikat - Akhir zaman semakin mendekat.”
Prayers of Gratitude
Thank you, God for the times You have said "no." They have helped me depend on You so much more
Thank you, God, for unanswered prayer. It reminds me that You know what's best for me, even when my opinion differs from Yours.
Thank You, Lord, for the things you have withheld from me. You have protected me from what I may never realize.
Thank You, God, for the doors You have closed. They have prevented me from going where You would rather not have me go.
Thank you, Lord, for the physical pain You've allowed in my life. It has helped me more closely relate to Your sufferings on my behalf.
Thank you, Lord, for the alone times in my life. Those times have forced me to lean in closer to You.
Thank you, God, for the uncertainties I've experienced. They have deepened my trust in You.
Thank You, Lord, for the times You came through for me when I didn't even know I needed a rescue.
Thank You, Lord, for the losses I have experienced. They have been a reminder that You are my greatest gain.
Thank You, God, for the tears I have shed. They have kept my heart soft and mold-able.
Thank You, God, for the times I haven't been able to control my circumstances. They have reminded me that You are sovereign and on the throne.
Thank You, God, for those people in my life whom You have called home to be with You. Their absence from this earth keeps my heart longing for heaven.
Thank You, God, that I have an inheritance in the heavenly places...something that this world can never steal from me and I could never selfishly squander.
Thank You, God, for the greatest gift You could ever give me: forgiveness through Your perfect Son's death on the cross on my behalf.
Thank You, God, for the righteousness You credited toward me, through the death and resurrection of Jesus. It's a righteousness I could never earn or attain on my own.
Thank You, Father, that You know me, You hear me, and You see my tears. Remind me through difficult times that You are God, You are on the throne, and You are eternally good.
And thank You, Lord, not only for my eternal salvation, but for the salvation You afford every day of my life as You save me from myself, my foolishness, my own limited insights, and my frailties in light of Your power and strength.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar