PASTOR TOM DIBEBASKAN..
Pastor Tom, Pastor dari Tarekat Salesian Don Bosco, yang diculik ISIS di Yaman bulan Maret tahun lalu, dilaporkan AFP News Agency; telah dibebaskan. Ia kini telah dipindahkan ke Muscat untuk dipulangkan ke tempat tinggalnya di Kerala.
Menurut kantor berita Oman ONA, Pastor Uzhunnalil yang adalah seorang Pastor India yang disandera ISIS dalam penyerangan terhadap sebuah rumah jompo di Yemen yang dikelola Misionaries of Charity bulan Maret tahun lalu kini telah "diselamatkan" oleh otoritas Oman "dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Yaman".
Dilaporkan surat kabar itu, bahwa Pastor Tom menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas pembebasannya dan juga rasa terima kasih kepada Sultan Qaboos bin Said dari Oman yang telah mengusahakan pembebasannya.
Pastor Tom juga berterima kasih kepada semua saudara saudari dan para sahabat yang telah mendoakan keselamatan dan pembebasannya, demikian dilaporkan ONA pada 12 September 2017.
Adapun Pastor Tom Uzhunnalil diculik pada tanggal 4 Maret 2016, dari sebuah rumah jompo dan orang cacat yang dikelola oleh Misionaris Cinta Kasih di Aden, Yaman. Empat Misionaris Cinta Kasih dan 12 lainnya terbunuh dalam serangan tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan atas akhir yang membahagiakan dari kejadian ini", kata Mgr. Theodore Mascarenhas, Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja India, kepada Fides, kantor berita Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa, 12 September 2017.
Beliau juga mengungkapkan terima kasih dari para uskup kepada Perdana Menteri Narendra Modi dan kepada Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj, karena telah bekerja tanpa kenal lelah untuk membebaskan Pastor Tom Uzhunnalil: "Dalam beberapa pertemuan, menteri luar negeri meyakinkan kami bahwa pemerintah (India) akan melakukan segala kemungkinan untuk membebaskannya".
Uskup Mascarenhas juga mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus, "yang telah menggunakan semua pengaruhnya" untuk memastikan pembebasan imam Salesian tersebut.
Setelah pembebasannya, Vatikan mengeluarkan sebuah pernyataan yang berisi ucapan terima kasih kepada "semua orang yang bekerja untuk pembebasannya, dan terutama
Sultan Qaboos bin Said dari Oman dan otoritas kesultanan yang cakap".
Sultan Qaboos bin Said dari Oman dan otoritas kesultanan yang cakap".
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Pastor Uzhunnalil akan tinggal bersama komunitas Salesian di Roma selama beberapa hari sebelum kembali ke India.
Suster Mary Prema Pierick, superior jenderal Misionaris Cinta Kasih, mengatakan bahwa ia "dipenuhi dengan sukacita atas kabar baik ini".
"Kami tidak pernah meninggalkan pengharapan bahwa suatu hari Pastor Tom akan dibebaskan. Fotonya terpampang di makam Bunda Teresa. Para suster, kaum miskin dan umat mendoakan pembebasannya setiap hari. Kami memuliakan Allah dan berterima kasih kepada semua orang yang berdoa dan bekerja tanpa kenal lelah untuk membebaskan Pastor Tom", kata Suster Prema kepada AsiaNews pada 12 September 2017.
Lahir di Kerala, India, imam berusia 56 tahun itu telah bertugas di Yaman selama empat tahun terakhir sebagai seorang imam biara para suster.
Yaman telah mengalami krisis politik sejak tahun 2011 dan sering digambarkan berada dalam keadaan perang saudara antara anggota komunitas Muslim Syiah dan Sunni yang memperebutkan kekuasaan; di tengah ketegangan, kelompok teroris telah beroperasi di negara tersebut, termasuk kelompok yang diyakini terkait dengan apa yang disebut ISIS dan al-Qaida.
Meskipun kebanyakan orang kristiani telah meninggalkan negara ini, beberapa pastor Salesian dan sekitar 20 orang Misionaris Cinta Kasih memilih untuk tinggal dan melanjutkan pelayanan mereka.
Ketika situasi di Yaman mulai memburuk, dua dari lima Salesian, termasuk Pastor Uzhunnalil, memutuskan untuk tinggal di negara tersebut bersama beberapa orang Katolik lainnya, terlepas dari resiko keselamatan mereka, kata Pastor Francesco Cereda, SDB, vikaris superior ordo, kepada AsiaNews 10 Maret 2016.
Pembunuhan empat Misionaris Cinta Kasih dan penculikan Pastor Uzhunnalil dikecam oleh Paus Fransiskus sebagai "tindakan kekerasan yang tidak berperikemanusiaan dan kejam".
Paus Fransiskus terus menyerukan pembebasan Pastor Uzhunnalil dan "pembebasan semua orang yang diculik di daerah-daerah konflik bersenjata".
Setelah diundangkannya penculikannya, sebuah video Pastor Uzhunnalil diunggah di YouTube oleh situs berita, Aden Time, 8 Mei 2017. Muncul berjanggut lebat dan rapuh, Pastor Tom Uzhunnalil terlihat duduk dengan sebuah tanda kardus di pangkuannya tertanggal 15 April 2017.
---------
---------
PASTOR TOM & PAUS FRANSISKUS...
Tuhan bila salib menimpa kami maka hancurlah hidup kami, tapi bila Engkau yang datang bersama salib - Engkaulah yang setia memeluk kami."
Satu hari setelah dibebaskan dari penculikan, Pastor Tom Uzhunnalil, SDB bertemu dengan Paus Fransiskus.
Menurut surat kabar Vatikan, L’Osservatore Romano, Bapa Paus menyambut baik Pastor Tom Uzhunnalil di kediamannya, Domus Sanctae Marthae, 13 September persis ketika 100 tahun lalu Bunda Maria menampakkan diri di Fatima.
Sesampainya di hadapan Paus Fransiskus, Romo Tom langsung berlutut di depan Paus dan mencium kakinya. Tergerak oleh isyarat tersebut, Bapa Paus membantu dia dan mencium tangannya.
Sebelum memberi berkat pada Romo Tom Uzhunnalil, Paus memeluknya dan mengatakan bahwa dia akan terus berdoa untuknya seperti yang dia lakukan selama pemenjaraannya.
Pastor Tom Uzhunnalil diculik pada tanggal 4 Maret 2016, dari sebuah rumah penampungan untuk orang tua dan orang cacat yang dikelola oleh Misionaris Cinta Kasih di Aden, Yaman. Empat Misionaris Amal dan 12 lainnya dibunuh dalam serangan tersebut.
Menurut kantor berita Oman ONA, Pastor Tom Uzhunnalil diselamatkan 12 September oleh otoritas Oman.
Pastor Tom Uzhunnalil mengucapkan terima kasih kepada Paus dan mengatakan kepadanya bahwa dia berdoa dan siap menawarkan penderitaannya atas misinya untuk Bapa Suci dan kebaikan Gereja.
Mengingat selama diculik oleh ISIS, Romo Tom menceritakan kepada Paus bahwa meskipun dia tidak dapat merayakan Misa, “setiap hari, saya selalu mengulanginya dalam hati saya, semua kata-kata dan doa dalam misa.”
Pastor Tom Uzhunnalil mengatakan bahwa dia terus berdoa untuk semua orang yang telah dekat secara iman dengannya, terutama bagi keempat biarawati dan 12 orang dibunuh saat dia diculik.
Hadir dalam "colloquium salutatis - perjumpaan yang menyelamatkan", tersebut adalah Kardinal Oswald Gracias dari Mumbai, India, yang mengatakan bahwa “setelah pengalaman mengerikan ini, pesan penting yang ingin disampaikan Bapa Tom adalah bahwa ‘Yesus itu hebat dan dia mengasihi kita.'”
“Sungguh, setiap hari, saya merasakan Yesus dekat dengan saya,” kata Romo Tom Uzhunnalil. “Saya selalu tahu dan merasakan di hati saya bahwa saya tidak pernah sendiri.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar