HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA KANONISASI JACINTA MARTO DAN FRANSISCO MARTO
DI BASILIKA BUNDA MARIA ROSARIO FATIMA, PORTUGAL : 13 Mei 2017
Bacaan Ekaristi : Why 12:1-6; Rm 5:12-20; Yoh 19:16b-27
DALAM MISA KANONISASI JACINTA MARTO DAN FRANSISCO MARTO
DI BASILIKA BUNDA MARIA ROSARIO FATIMA, PORTUGAL : 13 Mei 2017
Bacaan Ekaristi : Why 12:1-6; Rm 5:12-20; Yoh 19:16b-27
"[Maka] tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari".
Demikianlah pelihat Patmos mengatakan kepada kita dalam Kitab Wahyu (12:1), dan menambahkan bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki.
Kemudian, di dalam Injil, kita mendengar Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Inilah ibumu" (Yoh 19:27).
Kita mempunyai seorang ibu! "Bunda yang sangat cantik", seperti yang dikatakan para pelihat Fatima satu sama lain saat mereka kembali ke rumah pada hari yang penuh berkat itu 13 Mei seratus tahun yang lalu.
Demikianlah pelihat Patmos mengatakan kepada kita dalam Kitab Wahyu (12:1), dan menambahkan bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki.
Kemudian, di dalam Injil, kita mendengar Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Inilah ibumu" (Yoh 19:27).
Kita mempunyai seorang ibu! "Bunda yang sangat cantik", seperti yang dikatakan para pelihat Fatima satu sama lain saat mereka kembali ke rumah pada hari yang penuh berkat itu 13 Mei seratus tahun yang lalu.
Sore itu, Jacinta tidak dapat menahan diri dan menceritakan rahasia tersebut kepada ibunya : "Hari ini aku melihat Bunda Maria". Mereka telah melihat Bunda Surgawi. Banyak orang lainnya berusaha untuk membagikan penglihatan itu, tetapi ... mereka tidak melihatnya. Bunda Perawan tidak datang ke sini sehingga kita bisa melihatnya. Kita akan memiliki seluruh keabadian karena itu, asalkan, tentu saja, bahwa kita pergi ke surga.
Bunda Maria menubuatkan dan memperingatkan kita tentang sebuah cara hidup yang tidak beriman dan benar-benar mencemarkan Allah dalam ciptaan-Nya. Kehidupan seperti itu - sering ditawarkan dan dipaksakan - mengandung resiko mengarah ke neraka. Maria datang untuk mengingatkan kita bahwa terang Allah berdiam di dalam diri kita dan melindungi kita, karena, seperti yang kita dengar dalam Bacaan Pertama, "tiba-tiba Anaknya itu (Anak perempuan itu) dirampas dan dibawa lari kepada Allah" (Why 12:5). Seperti dikisahkan oleh Lucia, ketiga anak yang terpilih itu menemukan diri mereka dikelilingi oleh cahaya Allah saat ia memancar dari Bunda Maria. Ia menyelubungi mereka dalam selubung Cahaya yang telah diberikan Allah kepadanya.
Menurut kepercayaan dan pengalaman banyak peziarah, jika tidak semua, Fatima lebih dari sekedar selubung Cahaya yang melindungi kita, di sini hampir-hampir tidak ada tempat lain di bumi. Kita membutuhkan kendatipun demikian berlindung di bawah perlindungan Perawan Maria dan memohon kepadanya, seperti yang diajarkan oleh doa Salve Regina (Salam Ya Ratu) : "tunjukkan kepada kami ... Yesus".
Para peziarah yang terkasih, kita memiliki seorang ibu. Menatapnya seperti anak-anak, kita hidup dengan pengharapan yang bertumpu pada Yesus. Seperti yang kita dengar dalam Bacaan Kedua, "mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus" (Rm 5:17). Ketika Yesus naik ke surga, Ia membawa kepada Bapa Surgawi kemanusiaan kita, yang Ia tanggung di dalam rahim Perawan Maria dan tidak akan pernah meninggalkannya. Seperti sebuah jangkar, marilah kita menetapkan pengharapan kita pada kemanusiaan itu, yang duduk di surga di sebelah kanan Bapa (bdk. Ef 2:6). Semoga pengharapan ini membimbing kehidupan kita! Sebuah harapanlah yang menopang kita selalu, hingga napas kita menjelang ajal.
Diteguhkan dalam pengharapan ini, kita telah berkumpul di sini untuk bersyukur atas rahmat yang tak terhitung jumlahnya yang dilimpahkan selama seratus tahun terakhir ini. Mereka semua berlalu di balik selubung cahaya yang telah disebarkan Bunda Maria di empat penjuru bumi, dimulai dari tanah Portugal ini, sangat kaya akan pengharapan. Kita dapat mengambil sebagai teladan kita Santo Francisco dan Santa Jacinta, yang oleh Perawan Maria diperkenalkan ke dalam samudera raya cahaya Allah yang sangat luas dan diajarkan untuk menyembah-Nya. Itulah sumber kekuatan mereka dalam mengatasi perlawanan dan penderitaan. Kehadiran Allah menjadi langgeng dalam kehidupan mereka, seperti yang terlihat dari doa-doa mereka yang bersikeras bagi orang-orang berdosa dan keinginan mereka untuk tetap berada di dekat "Yesus yang tersembunyi" di dalam tabernakel.
Dalam Biografi Singkatnya (III, 6), Suster Lucia mengutip Jacinta yang baru saja diberi sebuah penglihatan : "Tidakkah kamu melihat semua jalan itu, semua jalan dan ladang yang penuh dengan orang-orang yang menangis karena makanan, namun tidak ada sesuatu untuk dimakan? Dan Bapa Suci di sebuah gereja, sedang berdoa di hadapan Hati Maria yang Tak Bernoda? Dan semua orang yang sedang berdoa bersamanya?" Terima kasih, saudara dan saudari, karena sedang berada di sini bersama saya! Saya tidak bisa tidak datang ke sini untuk memuliakan Perawan Maria dan mempercayakan kepadanya semua putra dan putrinya.
Di bawah selubungnya mereka tidak hilang; dari pelukannya akan datang pengharapan dan kedamaian yang mereka butuhkan, serta yang saya mohonkan bagi semua saudara dan saudari saya dalam pembaptisan dan dalam keluarga manusia kita, terutama orang-orang sakit dan orang-orang cacat, para tahanan dan tuna karya, orang-orang miskin dan orang-orang terlantar.
Saudara dan saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah dengan pengharapan agar orang lain sudi mendengarkan kita; dan marilah kita berbicara kepada orang lain dengan kepastian agar Allah sudi menolong kita.
Memang, Allah menciptakan kita untuk menjadi sebuah sumber pengharapan bagi orang lain, sebuah pengharapan yang sejati dan dapat dicapai, sesuai dengan keadaan kehidupan masing-masing orang. Dengan "meminta" dan "menuntut" dari kita masing-masing pemenuhan tugas-tugas dari keadaan kita yang sewajarnya (Surat Suster Lucia, 28 Februari 1943), Allah mengakibatkan sebuah mobilisasi umum melawan ketidakpedulian yang menggigilkan hati dan memperburuk rabun dekat kita. Kita tidak ingin menjadi sebuah pengharapan yang lahir mati! Kehidupan bisa bertahan hanya oleh karena kemurahan hati kehidupan lainnya. "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yoh 12:24).
Tuhan, yang selalu berjalan mendahului kita, mengatakan hal ini dan melakukan hal ini. Kapan pun kita mengalami salib, Ia telah mengalaminya sebelum kita.
Kita tidak memasang salib untuk menemukan Yesus. Sebaliknya, Dialah yang, dalam penurunan martabat-Nya sendiri, bahkan turun hingga salib, untuk menemukan kita, untuk menghalau kegelapan kejahatan di dalam diri kita, dan untuk membawa kita kembali kepada terang.
Dengan perlindungan Maria, semoga kita menjadi bagi dunia kita para penjaga fajar, merenungkan wajah sejati Yesus Sang Juruselamat, yang berkilau pada Paskah.
Oleh karena itu semoga kita menemukan kembali wajah Gereja yang muda dan elok, yang bersinar ke luar ketika ia misioner, menyambut, leluasa, setia, miskin dalam sarana dan kaya akan kasih.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Penampakan Maria yang telah diakui secara resmi oleh Gereja Universal:
A.
Penampakan Maria yang telah diakui secara resmi oleh Gereja Universal:
1. Guadalupe, Meksiko (1531): Penampakan kepada St Juan Diego, seorang konverter bernama asli Cuauhtlatoatzin, ini diakui penuh oleh Uskup Agung, Mgr. Alonso de Montúfar pada 1555 – Pesta: 12 Desember – Bunda dari Guadalupe
2. Quito, Ekuador (1594-1634)
3. Siluva, Lithuania (1608-1612)
4. Laus, Perancis (1664-1718): Penampakan kepada Benôite (Benedicta) Rencurel. Pengakuan resmi Vatikan pada 4 Mei 2008.
5. Paris, Perancis (1830): Penampakan kepada St. Catherine Laboure (Suster Puteri Kasih / Daughters of Charity), ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1836. Bunda Maria memberikan Medali Ajaib – Pesta: 28 November – Bunda dari Medali Ajaib.
6. Roma, Italia (1842): Penampakan kepada Marie Alphonse Ratisbonne, seorang Yahudi yang pernah sangat membenci Iman Katolik, ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1842. Bunda Maria memberikan Medali Ajaib – Bunda Keajaiban.
7. La Salette, Perancis (1846): Penampakan kepada dua anak kecil di desa La Salette ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1851. Bunda Maria memberikan pesan pesan rahasia – Bunda dari La Salette.
8. Lourdes, Perancis (1858): Penampakan kepada St Bernadette Soubirous ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 18 Januari 1862 – Peringatan: 11 Februari – Bunda dari Lourdes.
9. Pontmain, Perancis (1871): Penampakan kepada sejumlah anak sekolah. Pengakuan resmi oleh Uskup Laval pada 2 Februari 1872 dan dipertegas oleh Paus Pius XI pada 1875 – Pesta: 17 Januari – Bunda dari Pontmain; Bunda Pengharapan.
10. Gletrzwald, Polandia (1877): Penampakan ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1977 – Peringatan: 8 September – Bunda dari Gietrzwald.
11. Knock, Irlandia (1879): Penampakan ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1936 – Bunda dari Knock.
12. Castelpetroso, Italia (1888-1890)
13. Fatima, Portugal (1917): Penampakan kepada tiga anak kecil di desa Fatima ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1930. Bunda Maria memberikan tiga pesan rahasia – Bunda dari Fatima.
14. Beauraing, Belgia (1932-1933): Penampakan kepada lima anak ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 2 Juli 1949 – Pesta: 22 Agustus – Bunda dari Beauraing.
15. Banneux, Belgia (1933): Penampakan kepada Mariette Beco ini diakui penuh oleh Tahta Suci pada 1949 – Pesta: 15 Januari – Bunda dari Banneux; Perawan Miskin.
16. Kibeho, Rwanda (1981)
Catatan:
Penampakan di Beauraing dan di Banneux sering dianggap sebagai satu kesatuan yang berkelanjutan. Dengan demikian, hanya ada 15 peristiwa penampakan yang telah diakui oleh Gereja Universal.
Penampakan di Beauraing dan di Banneux sering dianggap sebagai satu kesatuan yang berkelanjutan. Dengan demikian, hanya ada 15 peristiwa penampakan yang telah diakui oleh Gereja Universal.
Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria.
Maria, Oh Maria,
genggamlah tanganku,
peganglah hatiku,
terangilah mataku,
dan sertailah pucuk-pucuk cintaku........
genggamlah tanganku,
peganglah hatiku,
terangilah mataku,
dan sertailah pucuk-pucuk cintaku........
Maria, oh Maria,
doakanlah aku juga,
Karena mataku sering salah melihat,
bibirku kerap salah berucap,
telingaku kadang salah mendengar,
dan hatiku tak ayal salah menduga......
doakanlah aku juga,
Karena mataku sering salah melihat,
bibirku kerap salah berucap,
telingaku kadang salah mendengar,
dan hatiku tak ayal salah menduga......
Maria, Oh Maria,
Kerap, aku berserah di matamu
ketika hidup jatuh terpuruk - menghirup harum cahaya cintamu.
Kerap, aku singgah di bibirmu
ketika duka tak ber’asa - mencucup hangat anggur sapamu.
Kerap, aku bersimpuh pasrah di kakimu
ketika cinta dan karya tak terasa kaya makna – mendekap erat lembut doamu……...
Kerap, aku berserah di matamu
ketika hidup jatuh terpuruk - menghirup harum cahaya cintamu.
Kerap, aku singgah di bibirmu
ketika duka tak ber’asa - mencucup hangat anggur sapamu.
Kerap, aku bersimpuh pasrah di kakimu
ketika cinta dan karya tak terasa kaya makna – mendekap erat lembut doamu……...
Maria, Oh Maria,
suburkan gersangku di tenang hadirmu,
sembuhkan lukaku di hangat hatimu,
kuatkan rapuhku di rindang doamu,
pun segarkan letihku di harum sapamu”.
suburkan gersangku di tenang hadirmu,
sembuhkan lukaku di hangat hatimu,
kuatkan rapuhku di rindang doamu,
pun segarkan letihku di harum sapamu”.
Maria, Oh Maria,
sekali lagi kukatakan padamu.....,
genggamlah tanganku,
peganglah hatiku,
terangilah mataku,
dan sertailah pucuk-pucuk cintaku...
sekali lagi kukatakan padamu.....,
genggamlah tanganku,
peganglah hatiku,
terangilah mataku,
dan sertailah pucuk-pucuk cintaku...
B.
MARIA DAN TOKOH PROTESTANTISME: SELAYANG PANDANG.
MARIA DAN TOKOH PROTESTANTISME: SELAYANG PANDANG.
Orang Protestan memegang sebuah doktrin yaitu “Sola Scriptura” yang berarti “Hanya Alkitab”, yang berarti bahwa seluruh ajaran Yesus yang benar harus terdapat dalam Alkitab. Doktrin ini tidak pernah dikenal sebelumnya dalam sejarah gereja dan baru lahir kemudian pada masa reformasi di abad 16. Doktrin ini diciptakan oleh seorang pastor bernama Martin Luther, ketika ia memisahkan diri dari Gereja Katolik dan kemudian menjadi tonggak ajaran dan fondasi dasar dari Protestantisme hingga kini.
Kacamata sola scriptura-lah yang telah secara bertahap menghilangkan ajaran-ajaran Gereja Katolik mengenai Maria dan yang lainnya, padahal sebenarnya Martin Luther, John Calvin dan Ulrich Zwingli, tiga pelopor utama reformasi memiliki pandangan tegas dan sama mengenai Maria. Mereka mengaku bahwa Maria adalah Bunda Allah, penuh rahmat dan tanpa noda dosa.
Martin Luther menulis :
“Dalam karya-Nya, sewaktu dia dijadikan Bunda Allah, segala yang baik diberikan-Nya sehingga manusia tidak dapat membayangkannya. Bukan hanya bahwa Maria adalah ibu Dia yang lahir di Bethlehem, akan tetapi Dia yang, sebelum jaman, sudah abadi lahir dari Bapa, Maria dan pada waktu yang sama adalah manusia dan Tuhan.”
(Weimer, The Works of Luther, Concordia vol 7 hal 572.)
“Dalam karya-Nya, sewaktu dia dijadikan Bunda Allah, segala yang baik diberikan-Nya sehingga manusia tidak dapat membayangkannya. Bukan hanya bahwa Maria adalah ibu Dia yang lahir di Bethlehem, akan tetapi Dia yang, sebelum jaman, sudah abadi lahir dari Bapa, Maria dan pada waktu yang sama adalah manusia dan Tuhan.”
(Weimer, The Works of Luther, Concordia vol 7 hal 572.)
Dalam sebuah catatan pada biografi Luther sendiri diketahui bahwa Luther setelah memisahkan diri dari Gereja Katolik masih tetap berdoa rosario dan memiliki devosi kepada Bunda Maria hingga akhir hayatnya: “Apakah persamaan dari para dayang istana, bangsawan, raja, ratu, pangeran dan Kaisar dunia bila dibandingkan dengan Perawan Maria, Putri Daud. Ia adalah Bunda dari Allah kita, Pribadi yang amat agung di bumi ini. Setelah Kristus, dialah permata terindah dalam kekristenan. Sang Ratu yang ditinggikan di atas segala kebijaksanaan, kesucian dan ke¬agungan ini tak akan pernah cukup dipuji” (Martin Luther).
John Calvin menulis :
“Tidak dapat kita ingkari bahwa Tuhan telah memilih dan menentukan Maria sebagai ibu dan Putera-Nya, memberkatinya dengan segala hormat yang tertinggi. Elisabeth memanggilnya Bunda Allah, karena kesatuan dua alam Kristus yaitu manusia dan Tuhan pada waktu yang sama, karena selama Dia berada dalam rahimnya, Dia adalah tetap manusia dan Tuhan pada waktu yang sama.”
(Calvini Opera, Corpus Reformatorum, braunschweig-Berlin. Vol 45, halaman 348 dan 335.)
“Tidak dapat kita ingkari bahwa Tuhan telah memilih dan menentukan Maria sebagai ibu dan Putera-Nya, memberkatinya dengan segala hormat yang tertinggi. Elisabeth memanggilnya Bunda Allah, karena kesatuan dua alam Kristus yaitu manusia dan Tuhan pada waktu yang sama, karena selama Dia berada dalam rahimnya, Dia adalah tetap manusia dan Tuhan pada waktu yang sama.”
(Calvini Opera, Corpus Reformatorum, braunschweig-Berlin. Vol 45, halaman 348 dan 335.)
Ulrich Zwingli menulis:
“Telah diberikan kepada Maria dan yang tidak dapat dimiliki oleh semua ciptaan, bahwa dalam daging dia dapat melahirkan Putera Tuhan.”
(Zwingli Opera Reformatorum, Berlin. Vol 6, halaman 639.)
“Telah diberikan kepada Maria dan yang tidak dapat dimiliki oleh semua ciptaan, bahwa dalam daging dia dapat melahirkan Putera Tuhan.”
(Zwingli Opera Reformatorum, Berlin. Vol 6, halaman 639.)
Jauh hari sebelum keperawanan Maria dipertanyakan oleh umat Protestan, ternyata para pelopor reformasi Protestan juga selalu membela keperawanan Maria:
Matin Luther:
“Adalah sebuah pengakuan iman bahwa Maria adalah Bunda Allah yang masih tetap perawan. Kami percaya Kristus lahir dari rahimnya dan sesudahnya Maria tetap sama seperti sebelumnya”.
(The Works of Luther, vol. 11 halaman 319-320)
“Adalah sebuah pengakuan iman bahwa Maria adalah Bunda Allah yang masih tetap perawan. Kami percaya Kristus lahir dari rahimnya dan sesudahnya Maria tetap sama seperti sebelumnya”.
(The Works of Luther, vol. 11 halaman 319-320)
John Calvin dalam khotbahnya mengenai kitab Matius berkata:
“Terdapat beberapa orang yang ingin mengartikan Matius 1:25 bahwa Maria mempunyai anak-anak selain Yesus Putera Allah, dan bahwa Yoseph berhubungan dengannya setelah kelahiran Yesus; adalah suatu kebodohan! Karena penulis Injil tidak perlu menjelaskan apa yang terjadi sesudahnya akan tetapi keinginannya dalam menunjukan ketaatan Yoseph karena adalah benar bahwa itu adalah malaikat Allah yang dikirim kepada Maria. Karena itu Yoseph tidak pernah sekalipun bersama Maria”.
(Sermon on Mathew 1:22-25, cetakan 1562.)
“Terdapat beberapa orang yang ingin mengartikan Matius 1:25 bahwa Maria mempunyai anak-anak selain Yesus Putera Allah, dan bahwa Yoseph berhubungan dengannya setelah kelahiran Yesus; adalah suatu kebodohan! Karena penulis Injil tidak perlu menjelaskan apa yang terjadi sesudahnya akan tetapi keinginannya dalam menunjukan ketaatan Yoseph karena adalah benar bahwa itu adalah malaikat Allah yang dikirim kepada Maria. Karena itu Yoseph tidak pernah sekalipun bersama Maria”.
(Sermon on Mathew 1:22-25, cetakan 1562.)
Zwingli menulis:
“Dengan teguh, aku percaya bahwa Maria menurut Injil adalah perawan yang sempurna yang melahirkan Putera Allah, Maria sewaktu melahirkan-Nya dan sesudah melahirkan-Nya dan selamanya adalah tetap sebagai perawan suci” (Zwingli Opera, vol. 1 halaman 424.)
“Dengan teguh, aku percaya bahwa Maria menurut Injil adalah perawan yang sempurna yang melahirkan Putera Allah, Maria sewaktu melahirkan-Nya dan sesudah melahirkan-Nya dan selamanya adalah tetap sebagai perawan suci” (Zwingli Opera, vol. 1 halaman 424.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar