Ads 468x60px

METEORA



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
METEORA
" ‘melayang di udara’ - ‘tergantung di langit’ "
Apa cara yang lebih baik untuk “mendekati” surga selain membangun biara di pegunungan megalitikum? Para rahib dari Yunani membangun kompleks biara mereka yang dikenal sebagai Meteora, dimana kompleks biara “pencakar langit” ini berada di atas puncak batu pasir yang menjulang tinggi—beberapa di antaranya mencapai 1.300 kaki di atas permukaan tanah—di jantung Thessaly, meninggalkan jejak monumental, bertengger di atas pilar alam dari batu pasir yang menganjur ke langit. Pilar tertinggi mencapai ketinggian 550 m yang terbentuk dari terangkatnya dasar laut akibat gerakan tektonik.
Dataran Thessaly pernah disebutkan oleh Herodotus sekitar abad ke-5 SM, tapi dia tidak menyebutkan tentang pilar batu besar. Bagaimana fitur alam yang begitu menonjol bisa luput dari catatan Herodotus masih menjadi misteri. Sebagian berspekulasi pilar alam tersebut mungkin belum terbentuk pada masa Herodotus.
Puncak ini sendiri menjadi rumah bagi para rahib Yunani sejak abad ke-11 silam. Ketika terjadi penaklukkan Ottoman Islam yang melakukan tekanan terhadap biarawan Kristiani pada 1453, para rahib terpaksa berlindung ke tempat tinggi, di mana lebih dari 20 biara telah mengisi seluruh pilar daerah tersebut.
di langit’.
Ada enam biara (monastery) yang masih beroperasi di Meteora:
Holy Monastery of Great Meteoron,
Holy Monastery of Varlaam,
Holy Monastery of Rousanou or Saint Barbara, Holy Monastery of Saint Nicholas Anapausas, Holy Monastery of Saint Stephen, and Monastery of the Holy Trinity.
Tercandra sejak abad ke-9, pertapa Kristen diyakini mulai menghuni celah alam di sekitar Meteora. Lokasi terpencil Meteora, serta kesulitan dalam mendaki pilar, membuat lokasi ini ideal digunakan untuk pertapa. Sebuah kapel kecil dibangun di kaki Dhoupiani sebagai tempat para pertapa bertemu secara kolektif untuk misa Minggu.
Pada abad ke-12 M, sebuah komunitas asketis para rahib terbentuk di Meteora untuk alasan yang sama seperti para rahib pertapa sebelumnya.
Pada pertengahan abad ke-14, sekelompok pendeta yang berasal dari Gunung Athos yang dipimpin oleh Anthanasios Koinovitis mendirikan Holy Monastery of Great Meteoron di Broad Rock. Ini adalah salah satu biara paling aman, hampir tidak bisa ditembus. Saat terjadi ancaman, para pendeta hanya perlu menggunakan tangga tali untuk menyingkir dan bersembunyi.
Monastery of the Holy Trinity menyusul dibangun pada akhir abad ke-15. Berikutnya, Holy Monastery of Saint Nicholas Anapausas mengikuti dibangun dan disusul oleh tiga biara lainnya di pertengahan abad ke-16, termasuk Monastery of Saint Stephen yang menjadi satu-satunya biara bagi perempuan.
Meskipun awalnya dimaksudkan sebagai biara yang tenang dan tersembunyi, dalam beberapa tahun terakhir Meteora telah berkembang dan menjadi tujuan wisata utama. Great Meteoron merupakan biara terbesar dan sekaligus berfungsi sebagai museum bagi pengunjung.
Jelasnya, Meteora adalah nama sebuah objek wisata menara batu yang menjulang tinggi dan terlihat menakjubkan di Yunani. Di bawah menara batu yang tinggi itu terdapat sebuah kota yang bernama Kalampaka. Namun, justru yang membuat Meteora ini menarik banyak perhatian para wisatawan adalah adanya komplek biara yang dibangun tepat di atas puncaknya.
Ya, Metéora (bahasa Yunani: Μετέωρα) adalah salah satu kompleks biara Ortodoks Timur terbesar dan paling penting di Yunani, kedua setelah Gunung Athos. Enam biara di tempat ini dibangun pada pilar batu alami di Thessaly, Yunani Tengah. Kota terdekat dari kompleks ini adalah Kalambaka. Metéora merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Menurut catatan sejarah, sekelompok rahib mulai tinggal di ceruk-ceruk batu di sekitaran Meteora pada awal abad ke-11. Demi berlindung dari serangan Turki yang menyerbu Yunani pada abad ke-14, para rahib mulai membangun biara di puncak-puncak Meteora. Mengingat anak tangga baru diukir pada tahun 1920, para rahib tersebut berusaha menggapai puncak dengan susah payah, lewat bantuan tangga dan kerekan.
Memiliki nama unik yang mirip dengan judul album band rock asal Amerika Serikat, Linkin Park, Meteora sejatinya berasal dari bahasa Yunani, meteoros, yang artinya ‘tengah langit’. Nama tersebut ternyata mengacu pada wujud pilar-pilar batunya yang menyerupai deretan jari raksasa.
Konon, ke-24 biara yang berdiri di atas pilar-pilar batu tersebut tampak seperti mengapung di angkasa, apalagi jika dilihat dari bawah. Itulah yang menyebabkan penduduk setempat menamainya Meteora atau ‘tengah langit’.
Berada di ketinggian 313 meter di atas permukaan laut, Meteora merupakan surga yang sempurna bagi para penggemar lintas alam. Bukan hanya sekadar lintas alam, Meteora bahkan memiliki 700 jalur pendakian, sehingga para pendaki tidak perlu khawatir bosan karena bisa datang berkali-kali naik ke puncak lewat jalur yang berbeda.
Bulan yang tepat untuk mendaki Meteora adalah antara Maret sampai Juni, juga Agustus sampai November. Tapi, sebelum mendaki, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Mengingat Meteora merupakan tempat yang sakral, para pendaki harus mematuhi sejumlah aturan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah larangan mengenakan kaos tanpa lengan dan celana pendek.
Untuk mendapati keindahan gugusan pilar batu yang satu ini, wisatawan bisa berangkat dari Kalampaka, sekitar 352 kilometer dari Athena. Dengan perjalanan mobil, Meteora bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam. Sungguh ‘tengah langit’ yang mudah didatangi
Ya, perjalanan menuju ke tempat biara-biara tersebutlah yang membuat para wisatawan tertantang untuk mencobanya, sebab mereka bisa melakukan perjalanan itu dengan cara mendaki atau melalui jalur hiking yang sudah disediakan. Mungkin bagi para pendaki, akan tertarik berkunjung ke tempat ini.
Batu Meteora ini merupakan batu pilar yang dihasilkan dari kolektif alam. Dengan memiliki ketinggian rata-rata 313 m atau 1.027 kaki menjadikannya objek yang luar biasa.
Ahli geologi percaya bahwa proses ini dimulai sekitar 60 juta tahun yang lalu selama periode Paleogen. Batuan Meteora ini berdiri dengan megah tepat di jantung kota Yunani.
Sebanyak 24 perumahan biara dibangun di atasnya. Namun hanya ada 6 rumah saja yang masih aktif digunakan (lima untuk laki-laki, satu untuk perempuan), dengan masing-masing rumah diisi sebanyak 10 orang.
Setiap tahun, tempat ini selalu mendapatkan kunjungan dari ribuan wisatawan. Keunikan serta kemegahan batuan Meteora inilah yang membuatnya tercatat dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988.
Karena letak Meteora yang ada di jantung kota Yunani, dekat dengan kota Kalampaka, maka untuk sampai ke Kalampaka jika ditempuh dari Athena Anda harus menempuh jarak sepanjang 218 mil.
Ada beberapa pilihan untuk bisa sampai ke Kalampaka. Yaitu Anda bisa menggunakan bus, mobil, ataupun kereta api. Jika Anda membawa mobil pribadi, maka itu cara yang terbaik untuk bisa sampai ke Kalampaka, sebab Anda bisa menempuhnya dalam waktu 4 jam. Sedangkan jika menggunakan kereta api, lebih baik Anda pilih kereta api cepat, agar bisa sampai dalam waktu 5 jam saja. Sedangkan jika Anda memakai bus, ada bus yang bisa membawa Anda dari Athena ke Trikala, lalu disambung lagi dari Trikala ke Kalampaka. Bus ini bisa Anda temukan di Terminal B jalan Liossion. Jika menggunakan bus Anda akan sampai ke tempat tujuan memakan waktu selama 7 sampai 8 jam.
Satu hal yang perlu diingat, dikarenakan tempat tujuan Anda di Meteora merupakan komplek biara, maka ada peraturan yang harus Anda patuhi sebelum mendaki, yaitu Anda dilarang memakai pakaian tanpa lengan serta tidak diperbolehkan memakai celana pendek.
Masing-masing biara memiliki jadwal waktu buka yang berbeda, maka Anda harus memeriksanya terlebih dahulu. Dan disarankan untuk membawa makanan serta minuman yang ringan saja. Karena di biara-biara sudah disediakan tempat untuk membeli makanan.
Satu lagi yang terpenting, pakailah alas kaki yang bisa membuat Anda nyaman saat naik ke atas Meteora. Jangan lupa juga siapkan uang receh untuk biaya masuk ke biara.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar