Sabtu, 14 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVII
Yoel (3:12-21)
(Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
Lukas (11:27-28)
Hari Biasa Pekan XXVII
Yoel (3:12-21)
(Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
Lukas (11:27-28)
"SOLO - Spirit Of Loving Others".
Inilah yang menjadi tema pokok pada waktu saya diminta mengisi acara pada "Doa untuk Bangsa" di Graha Sabha Buana Solo 3 tahun lalu.
Inilah juga semangat yang diwartakan Yesus setelah memenangkan perdebatan dengan musuh2Nya yang menuduh/memfinahNya mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
Adapun semangat kasih, 'spirit of loving others" ini bisa dimulai dengan tiga sikap yang ditampakkkan pada bacaan injil, antara lain:
1. MemujiNya (dengan murah hati):
“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”
Pujian yang berasal dari wanita yang sangat gembira dan kagum pada Yesus ini sebenarnya hendak mengungkapkan penghargaannya pada Kristus sekaligus mencerminkan rasa hormatnya terhadap Maria, ibuNya, karena hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Maria: "Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48)
“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”
Pujian yang berasal dari wanita yang sangat gembira dan kagum pada Yesus ini sebenarnya hendak mengungkapkan penghargaannya pada Kristus sekaligus mencerminkan rasa hormatnya terhadap Maria, ibuNya, karena hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Maria: "Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48)
2. MendengarkanNya (dengan rendah hati):
Yesus bukan tipe orang yang haus pujian tapi selalu mengarahkan kita ke masalah lain yang lebih tinggi dan lebih berkaitan langsung dengan diriNya sendiri: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah.".
Yesus bukan tipe orang yang haus pujian tapi selalu mengarahkan kita ke masalah lain yang lebih tinggi dan lebih berkaitan langsung dengan diriNya sendiri: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah.".
Dengan kata lain:
Kita diajak selalu menjadi orang yang rendah hati di tengah dunia dimana banyak orang kerap menjadi besar mulut daripada lebar telinga.
Kita diajak selalu menjadi orang yang rendah hati di tengah dunia dimana banyak orang kerap menjadi besar mulut daripada lebar telinga.
3. MemeliharaNya (dengan sepenuh hati):
Yesus tidak hanya ajak kita untuk mendengarkan firmanNya tapi juga memelihara firman itu, dengan mengingat dan memakainya, mewartakan dan melaksanakannya sebagai "fons vitae", pondasi hidup.
Yesus tidak hanya ajak kita untuk mendengarkan firmanNya tapi juga memelihara firman itu, dengan mengingat dan memakainya, mewartakan dan melaksanakannya sebagai "fons vitae", pondasi hidup.
Secara lebih mendalam, ajakan Yesus ini sekaligus merupakan pujian kepada sikap batin Maria, dalam bahasa Konsili Vatikan II:
"Dalam pewartaan Yesus, ia [Maria] menerima sabdaNya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan di atas pemikiran dan ikatan akan daging dan darah, dan Ia menyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (Mrk 3:35; Luk 11:27-28), seperti yang dijalankan Maria dengan setia (Luk 2:19 dan 51). Itulah juga yang menjadikan Maria berbahagia karena ia telah mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya (Luk 8:19, Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)
"Dalam pewartaan Yesus, ia [Maria] menerima sabdaNya, ketika Puteranya mengagungkan Kerajaan di atas pemikiran dan ikatan akan daging dan darah, dan Ia menyatakan bahagia mereka yang mendengar dan melakukan sabda Allah (Mrk 3:35; Luk 11:27-28), seperti yang dijalankan Maria dengan setia (Luk 2:19 dan 51). Itulah juga yang menjadikan Maria berbahagia karena ia telah mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya (Luk 8:19, Mat 12:49-50, Mrk 3: 31-35)
"Dari Tangerang ke Jakarta - Jadilah Terang dengan penuh sukacita"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“La vita e bella - Hidup itu indah!”
A.
“La vita e bella - Hidup itu indah!”
Inilah sebuah judul film tentang kehidupan dan perjuangan para korban Nazi di kamp konsentrasi yang menyadarkan bahwa hidup itu indah dan sebaliknya indah itu hidup.
Kita diajak menghidupi keindahan dan sekaligus mengindahkan kehidupan secara real dan aktual.
Adapun dua jalan sederhananya seperti yang dikatakan Yesus pada Injil yakni mendengarkan Firman Allah dan memeliharanya.
1. MendengarkanNya:
Pernahkah kita tidak didengarkan? Betapa kita kecewa ketika merasa tidak didengarkan, bukan? Betapa kita merasa malu atau ketinggalan jaman ketika tidak mendengar apa pun yang terjadi atas mereka yang dekat dengan kita: keluarga, tetangga, kerabat, sahabat juga, bukan?
Pernahkah kita tidak didengarkan? Betapa kita kecewa ketika merasa tidak didengarkan, bukan? Betapa kita merasa malu atau ketinggalan jaman ketika tidak mendengar apa pun yang terjadi atas mereka yang dekat dengan kita: keluarga, tetangga, kerabat, sahabat juga, bukan?
De facto, kebanyakan orang mendengar, tetapi belum tentu mendengarkan. Misalnya: Orang Niniwe dipuji Tuhan karena mereka mendengarkan pewartaan Nabi Yunus. Ratu dari Selatan dipuji Yesus, karena ia mendengarkan hikmat Raja Salomo. Pewartaan Yunus maupun hikmat Salomo pun didengar oleh banyak orang.
Maka yang dimaksudkan dengan "mendengarkan" rupanya punya arti: yang didengar itu lengket di hati dan menggerakkan hati. Yang didengar itu tidak hanya masuk - keluar telinga kita, tetapi masuk telinga, kemudian sampai ke lubuk hati.
Pernahkan terpikir bahwa daun telinga kita berlika-liku? Pasti bukan hiasan atau seni saja, melainkan untuk menyaring apa yang kita dengar, bukan? Bukankah mendengarkan suara hati dan suara Tuhan agaknya sulit di tengah kesibukan zaman sekarang ini? Bisa jadi, jika kita terbiasa mendengarkan orang lain, tak sulit bagi kita untuk mendengarkan Tuhan.
2. MewartakanNya:
Kita diajak untuk mempersembahkan kepadaNya apa yg kita lakukan, yang kita pikirkan, yang kita alami selama hari-hari ini dan hari berikut semata mata demi keluhuranNya.
Kita diajak untuk mempersembahkan kepadaNya apa yg kita lakukan, yang kita pikirkan, yang kita alami selama hari-hari ini dan hari berikut semata mata demi keluhuranNya.
Dkl: Kita diajak memelihara iman dengan melaksanakan secara nyata apa yang menjadi firmanNya: tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik, tetap berhati tulus meski dunia kerap penuh dengan akal bulus.
Harapannya: tetaplah sejuk di tempat yang panas, tetaplah manis di tempat yg pahit, tetaplah merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan tetaplah tenang di tengah badai kehidupan. Live the life you love, and love the life you live!
B.
"O Dio vieni a salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto - Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hambaMu."
"O Dio vieni a salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto - Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hambaMu."
Seruan ini adalah pembuka ibadat yang kerap didaraskan/dikidungkan dalam laudes/ibadat pagi sampai completorium/ibadat penutup di banyak biara dan seminari.
Sebenarnya, terjemahan tekstualnya adalah : "Ya Tuhan, datanglah untuk menyelamatkan aku. Tuhan, datanglah segera sebagai penolongku"
Disinilah, kita diajak untuk mengundangNya datang seperti tampak dalam salah satu kisah injili ketika ada seorang Farisi yang mengundangNya untuk makan di rumahnya.
Kitapun diajak untuk berani mengundang Yesus datang dan masuk dalam kehidupan harian kita dengan tiga sikap dasar "3K", antara lain :
1. Kejujuran.
Kita diajak hidup jujur, terhadap diri sendiri, sesama, dan terhadap Tuhan dengan 3 ciri yang menyertainya, yakni :
* lurus hati : tidak berbohong
* fair : tidak curang
* tulus hati : tidak punya intrik
Kita diajak hidup jujur, terhadap diri sendiri, sesama, dan terhadap Tuhan dengan 3 ciri yang menyertainya, yakni :
* lurus hati : tidak berbohong
* fair : tidak curang
* tulus hati : tidak punya intrik
2. Kesucian.
Hati dan jiwa kita diharapkan sungguh bersih dan jernih alias suci, sehingga
* "cahi" - cara hidup,
* "capi" - cara pikir, dan
* "catin" - cara bertindak kita juga bersih dan jernih.
Hal ini bisa didapat dengan ber-"pdam", Puasa- Doa- Amal dan mengikuti Misa.
Hati dan jiwa kita diharapkan sungguh bersih dan jernih alias suci, sehingga
* "cahi" - cara hidup,
* "capi" - cara pikir, dan
* "catin" - cara bertindak kita juga bersih dan jernih.
Hal ini bisa didapat dengan ber-"pdam", Puasa- Doa- Amal dan mengikuti Misa.
3. Kemerdekaan.
Kita diajak hadir sebagai orang beriman yang bebas merdeka dari aneka macam bentuk kejahatan. Kemerdekaan sejati adalah bebas dari aneka macam bentuk penjajahan setan atau kejahatan alias senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan, kapanpun dan dimanapun.
Kita diajak hadir sebagai orang beriman yang bebas merdeka dari aneka macam bentuk kejahatan. Kemerdekaan sejati adalah bebas dari aneka macam bentuk penjajahan setan atau kejahatan alias senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan, kapanpun dan dimanapun.
Bersama atau bersatu dengan Tuhan berarti senantiasa berbuat baik kepada sesama dan lingkungan hidupnya lewat doa, ucapan dan karya nyata, tidak berhenti hanya pada aturan belaka yang kadang sarat akal bulus, tapi lebih punyai nurani yang tulus, karna de facto kita kadang menjadi orang yang terjajah oleh aturan tapi melupakan hal yang lebih mendasar yakni hati nurani: "Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh...."
"Cari teman di Singaparna - Mari beriman dengan lebih bijaksana"
C.
"Totus tuus - Sepenuhnya untukmu."
"Totus tuus - Sepenuhnya untukmu."
Inilah semboyan Paus Kerahiman Ilahi, Yohanes Paulus II yang juga menjadi salah satu judul dalam buku saya di tahun kerahiman lalu.
Mengacu pada pesan Yesus kepada pemuda kaya, adapun 3 langkah yang bisa kita buat supaya kita juga bisa total menjadi milik dan muridNya, antara lain:
1. "Pergilah dan juallah apa yang kaumiliki":
Ia mengajak kita untuk menjadi pribadi yang iklas, yang lepas bebas, tidak lekat dan terikat pada harta benda dan kepemilikan dunia karena sebenarnya semua harta benda dunia hanyalah sarana.
Ia mengajak kita untuk menjadi pribadi yang iklas, yang lepas bebas, tidak lekat dan terikat pada harta benda dan kepemilikan dunia karena sebenarnya semua harta benda dunia hanyalah sarana.
2."Berikanlah itu kepada orang miskin":
Ia mengajak kita untuk berani dna rela berbagi, dan pilihannya jelas kepada orang kecil dan miskin. Aksinya jelas mempunyai opsi: keberpihakan dan keterlibatan pada dunia yang terluka, terlebih pada "minoritas", sesama yang kerap menjadi korban keganasan dunia, tersingkir/disingkirkan, miskin dan kalah oleh dinamika dunia yang kerap memakai hukum kalah menang.
Ia mengajak kita untuk berani dna rela berbagi, dan pilihannya jelas kepada orang kecil dan miskin. Aksinya jelas mempunyai opsi: keberpihakan dan keterlibatan pada dunia yang terluka, terlebih pada "minoritas", sesama yang kerap menjadi korban keganasan dunia, tersingkir/disingkirkan, miskin dan kalah oleh dinamika dunia yang kerap memakai hukum kalah menang.
3."Datanglah kemari dan ikutilah Aku”:
Ia mengajak kita untuk tidak mengandalkan diri sendiri tapi rajin datang dan berjalan bersamaNya, ada di belakangNya, mengikuti semua rencana dan penyertaanNya lewat hidup doa dan karya yang selalu terinspirasi dari Yesus sendiri.
Ia mengajak kita untuk tidak mengandalkan diri sendiri tapi rajin datang dan berjalan bersamaNya, ada di belakangNya, mengikuti semua rencana dan penyertaanNya lewat hidup doa dan karya yang selalu terinspirasi dari Yesus sendiri.
"Cari bantal di Kompleks Kopassus – Mari total jadi muridnya Yesus."
D.
Kutipan Teks Misa:
“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)
Kutipan Teks Misa:
“Penerusan iman mewujud pertama dan terutama dalam Pembaptisan” (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Luk 11:28)
Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.
Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa kami di surga, Engkaulah benteng perlindungan bagi siapa saja yang mengimani Engkau. Semoga sabda-Mu, mendasari kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Melalui Nabi Yoel, Tuhan memberikan ancaman hukuman. Ancaman hukuman itu merupakan sebuah undangan untuk bertobat. Dengan bertobat, kita mendapatkan kembali kasih pengampunan Tuhan.
Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke Lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi Lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya.
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya.
Setiap orang ingin hidup bahagia. Lantas di mana letak kebahagiaan seorang murid Tuhan? Yakni, dalam hal ini: mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau.” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (1Yoh 2:5)
Barangsiapa melaksanakan sabda Kristus, dialah yang memiliki cinta kasih Allah yang sempurna.
Barangsiapa melaksanakan sabda Kristus, dialah yang memiliki cinta kasih Allah yang sempurna.
Doa Malam
Allah Bapa Sumber Kehidupan, ajarilah aku untuk mendengarkan suara sabda-Mu yang terjadi di dalam hidup harian ini. Bukalah mata hatiku agar aku siap melakukan apa yang menjadi kehendak-Mu kendati berat. Namun, bersama Engkau aku bisa, oleh karena itu aku tidak akan mengandalkan kekuatanku sendiri. Amin.
Allah Bapa Sumber Kehidupan, ajarilah aku untuk mendengarkan suara sabda-Mu yang terjadi di dalam hidup harian ini. Bukalah mata hatiku agar aku siap melakukan apa yang menjadi kehendak-Mu kendati berat. Namun, bersama Engkau aku bisa, oleh karena itu aku tidak akan mengandalkan kekuatanku sendiri. Amin.
===
Tujuh Malaikat Neraka
Mengacu pada Katekismus Katolik, pasal 6: “Para Malaikat dan Iblis”, dikatakan ada beberapa dari malaikat, dipimpin oleh Setan, membangkang dan segera dikirim ke neraka. Inilah malaikat-malaikat neraka atau yang kerap kita sebut sebagai para iblis. "Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga." (Wahyu 12:7-8). Dan, Alkitab seringkali berbicara tentang iblis sebagai orang sungguhan. "Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah." (Wahyu 12:9).
Tujuh Malaikat Neraka
Mengacu pada Katekismus Katolik, pasal 6: “Para Malaikat dan Iblis”, dikatakan ada beberapa dari malaikat, dipimpin oleh Setan, membangkang dan segera dikirim ke neraka. Inilah malaikat-malaikat neraka atau yang kerap kita sebut sebagai para iblis. "Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga." (Wahyu 12:7-8). Dan, Alkitab seringkali berbicara tentang iblis sebagai orang sungguhan. "Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah." (Wahyu 12:9).
Sebetulnya ada tujuh roh jahat, malaikat neraka, yang ada dan berdiam dalam hati setiap pendosa. Mereka itu, al: Lucifer untuk orang yang sombong. Mamon untuk orang yang tamak dan mata duitan. Asmodeus untuk orang yang jatuh pada kejahatan seksual. Satan untuk orang yang mudah marah. Beelzebul untuk orang yang rakus-serakah. Leviathan buat orang yang mudah iri hati. Belphegore untuk orang yang suka malas.
Ketujuh malaikat neraka ini membuat kita jatuh dalam dosa.
Ketujuh malaikat neraka ini membuat kita jatuh dalam dosa.
Dosa sendiri, menurut Katekismus pasal 10, adalah “pikiran, perkataan, keinginan, dan perbuatan atau sikap acuh yang dilarang oleh hukum Allah”. Kita bersalah atas suatu dosa, jika a. kita menyadari bahwa kita melanggar perintah Allah, dan, b. kita dengan atas kemauan sendiri tetap melakukannya. Akibat jika dosa/para malaikat neraka ini hidup dalam hati kita, yakni: membunuh hidupnya rahmat Tuhan dalam diri kita. “Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.” (Roma 6:21) Bukankah buah itulah yang kita petik daripadanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar