Ads 468x60px

Rabu, 08 November 2017



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Org beriman tdk pernah bosan/putus asa, tp menanti dg sabar, - walau sukar & monoton
Tahu bhw setelah kegelapan berlalu, akan sll ada TJAHAJA..
Rabu, 08 November 2017
Hari Biasa Pekan XXXI
Roma (13:8-10)
(Mzm 112:1-2.4-5.9)
Lukas (14:25-33)
"Amo Christum - Aku mengasihi Kristus"
Sebagai muridNya, kitapun diajak mengasihi Kristus dengan lebih total: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" (Luk 14:27).
Mengacu pada bacaan hari ini, kita diajak memikul salib dan mengikutiNya dengan cara "membenci bapa-ibu, istri-anak-saudara dan nyawa kita", sebenarnya kata "membenci" ini berarti "kurang mengasihi" (Mat 10:37; Kej 29:31; Mal 1:3).
Yesus menuntut agar kesetiaan dan kasih kita kepadaNya lebih besar daripada setiap hubungan kasih sayang yang lain, sekalipun kepada keluarga kita sendiri.
Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa ingin mengikuti Dia dan menjadi muridNya harus memutuskan lebih dahulu apakah ia telah siap untuk membayar harganya.
Harga kemuridan yang sejati adalah mengorbankan semua hubungan dan harta milik, yaitu segala sesuatu yang kita miliki: barang material, keluarga, kehidupan, cita-cita, rencana dan kepentingan kita sendiri (Luk 14:33).
Ini tidak berarti bahwa kita harus membuang semua yang kita miliki, tetapi segala yang kita miliki harus diserahkan untuk melayani Kristus dan berada di bawah tuntunanNya (Mrk 13:24; Mat 7:14; Yoh 16:33;2 Tim 3:12).
Disinilah menjadi jelas bahwa pekerjaan, keluarga, ambisi kita dan bahkan hidup kita sendiri harus menjadi nomor dua setelah komitmen kita kepada Yesus. Ini tidak berarti bahwa kita melalaikan keluarga kita atau melakukan pekerjaan seenaknya sendiri. Yang dimaksudkan ialah bahwa kita harus mengosongkan diri sehingga Yesus selalu didahulukan.
"Ikan bantal ikan louhan - Mari total jadi murid Tuhan"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“In omnibus Christus – Dalam segalanya adalah Kristus!”
Inilah sebuah pernyataan iman yang menjadi pokok bahasan bacaan minggu ini seputar kemuridan Yesus yang menuntut keberanian yang radikal dan sekaligus pertimbangan yang matang.
Dkl: Kita diajak untuk mencintai Tuhan diatas segalanya, menjadi “gatot”: GAgah dalam iman dan TOTal ikut Tuhan.”
Adapun “3K” supaya kita bisa menjadi “gatot”: GAgah dalam iman dan TOTal ikut Tuhan,” al:
A. Kapasitas:
Inilah sebuah kecakapan yang mengartikan bahwa semua doa dan karya kita tentunya dilakukan dengan penuh pertimbangan, seperti halnya perumpamaan tentang perang dan membangun menara. Kita diajak untuk senantiasa bersikap cermat dan berhati hati.
Di balik itu semua, kita juga disadarkan bahwa sumber kapasitas adalah Tuhan sendiri, jadi kita diajak untuk selalu rendah hati di hadapan Tuhan. Tuhan sebagai sumber kapasitas sendiri kerap dsebut sebagai “Sang Filsuf” (Yun:philo sophia: pecinta kebijaksanaan).
Jelasnya, indikasi orang yang memiliki kapasitas adalah dia selalu berjuang menjadi orang yang bijaksana dalam kata kata, sikap dan perbuatan nyata sehari-harinya. Kebijaksanaan ini mutlak diperlukan agar manusia semakin mampu mengenal Allah dan kehendak-Nya.
B. Komunitas:
Berangkat dari sebuah paham dasar bahwa Gereja adalah Umat Allah”, jelaslah bahwa iman kita juga memiliki dimensi sosial.
Hal ini ditampakkan ketika Paulus ada bersama Onesimus di dalam penjara dan ia juga berkontak dan mengirim surat kepada Filemon. Di dalam suratnya kepada Filemon, Paulus juga berpesan agar memperlakukan Onesimus sebagai “saudara”. Ia ada bersama dan berjuang dengan yang lainnya dalam semangat persaudaraan: “exist is a co-exist.” Lihatlah Yesus sendiri! Di Betlehem: Dia bersama para gembala, tiga majus dan Maria serta Yosef. Di Galilea: Dia bersama 12 rasul, bahkan di Golgota-pun ia bersama disalibkan bersama dua penjahat.
Kita juga diajak mempunyai komunitas pengharapan yang saling meneguhkan iman dan mewartakan kebaikan yang sejati.
C. Karitas:
Karitas adalah sebuah kasih sejati yang ditampilkan Yesus dengan tiga syarat dasarnya, yakni”:
a. "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku”: Kita diajak menomorsatukan Allah, bukan karena keluarga kita jahat atau jelek, tetapi karena kita menemukan sesuatu yang lebih bernilai untuk mengikuti Kristus. Inilah sebuah prioritas dan totalitas untuk mencari nilai yang tertinggi dalam hidup.
b. “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" : Inilah suatu kesediaan untuk berjerih-payah demi melakukan kebaikan dan keutamaan. Hal ini juga berarti kesediaan mengorbankan diri demi orang lain dan kemuliaan Allah.
c. "Setiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku": Kita diajak hidup lepas bebas dalam Allah sehingga Allah mudah membentuk kita dan lebih leluasa membagikan berkatNya lebih indah.
“Cari bantal di kota Tarsus – Mari total menjadi murid Yesus.”
B.
Kutipan Teks Misa:
O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu. --- St. Elisabet dari Tritunggal
Antifon Pembuka (Mzm 112:1.4)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami Maha Pengasih, perkenankanlah kami mengikuti Putra-Mu dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Janganlah kami sampai berutang kepada sesama selain berutang cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (13:8-10)
"Kasih itu kegenapan hukum."
Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.4-5.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Ptr 4:14)
Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka, "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mzm 27:4)
Satu hal yang kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar