HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
B E R S Y U K U R....
Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.
De facto, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak
mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.
Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,tapi kita perlu
menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.
Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.
Hal lain yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa:
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ''Lulu, Lulu.'' Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain, ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu? '' tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita
miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak lak i-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan
masa surut...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...
"per tutto stato di grazia - untuk semua yang sudah terjadi katakanlah terimaKASIH."
NB:
1.
“Confitemini Domino - Bersyukurlah kepada Tuhan!"
(Yes. 58:9b-14; Luk. 5:27-32).
Alasan dari kedatangan Yesus (inkarnasi, "in-carna") adalah untuk
menebus manusia: "Redemptionis incarnatio causa est". Ia hadir dan mengalir, mengasihi dan memberikan nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang. (Mrk 10:45)
Seperti Lewi/Matius yang dikasihiNya, adapun 3 sikap dasar yang bisa kita buat, al:
A.Terbuka:
Yesus bersikap terbuka.
Ia menyapa semua orang, bahkan orang yang dicap pendosa. Keterbukaan tersebut bukan melulu untuk kesenangan belaka tapi untuk ikut menunjukkan jalan keselamatan kepada mereka (Mat 9:12; Mazm 1:1).
Pada bacaan hari ini, Yesus "melihat" Lewi dan berkata "Ikutlah Aku". Adapun Lewi juga disebut Matius (Mrk. 2:14; Luk. 5:27), sedang duduk di rumah cukai di Kapernaum, yang terletak dekat jalan raya dari Damsyik ke kota-kota pelabuhan (dan oleh karena itu merupakan tempat baik u/menagih pajak atas barang dagangan yang lewat darat atau yang menyeberangi Danau Galilea).
Pastinya, sapaan Yesus penuh keterbukaan ini merupakan undangan istimewa.
Yesus berkenan untuk membuka hati pada orang berdosa yang menurut pandangan orang lain tidak berharga!
B.Tergerak:
Matius/Lewi tergerak untuk menanggapi sapaan Yesus. Ia berdiri dan mengikut Yesus. Tindakan ini menandai pemutusan hubungan dengan masa lalu. Ia tidak mungkin berbalik kembali karena kedudukannya akan digantikan orang dan menemukan pekerjaan baru akan sulit bagi mantan pemungut cukai.
Dkl: MengikutiNya berarti siap untuk "next level”, naik tingkat untuk meninggalkan hidup lama yang kurang baik.
C.Bergerak:
Didasari sukacitanya, Lewi/Matius bergerak. Ia mengadakan jamuan makan dan mengundang semua temannya: para pemungut cukai dan pendosa, yang kerap hidupnya di-cap jelek oleh orang lain. Pastilah Lewi/Matius juga mengundang mereka dengan tujuan agar Yesus juga dapat bergerak membawa semakin banyak orang kepada keselamatanNya karena jelas bahwa setiap orang berharga di mataNya.
"Ada galah ada paku - Mari ikutlah Aku."
2.
Memulihkan Kembali Firdaus Yang Hilang
(Kej. 9:8-15; 1Ptr 3:18-22; Mrk 1:12-15)
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. 1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Renungan
01.
Kisah pencobaan di padang gurun dalam Injil Markus diceritakan dengan sangat singkat. Kisah ini berbentuk didactic narrative atau teaching story, kisah yang mengandung pengajaran. Unsur-unsur yang membentuk kisah ini mempunyai kesejajaran yang kuat dengan kisah manusia pertama di Taman Firdaus yang ada dalam Kitab Kejadian. Yesus ditampilkan sebagai Adam yang baru. Kalau Adam jatuh ke dalam dosa karena kalah melawan godaan setan dan terusir dari Firdaus, Yesus dengan gemilang mampu melawan setan dan mengalahkannya. Dengan mengalahkan setan, Yesus memulai zaman Mesias, memulihkan kembali Firdaus yang hilang (the restoration of the lost Eden). Yesus memulihkan kedaulatan Allah. Sedang dalam Injil Matius dan Lukas, Yesus ditampilkan sebagai Israel Baru yang jaya menggantikan Israel Lama yang telah jatuh dan kandas. Dalam Dia dimulailah Perjanjian Baru yang kekal. Secara kateketis Markus mengajak para babtisan baru untuk selalu siap siaga dan waspada melawan godaan setan yang ingin menggagalkan kedatangan Kerajaan Allah.
02.
Keterangan waktu “empat puluh hari” dalam ay. 13 mengingatkan kita akan waktu yang dialami Musa (Kel 34:28) dan Elia (1 Raj 19:8) untuk berjumpa dengan Allah. Dalam literatur para rabbi dan tulisan apokaliptik durasi waktu sepanjang itu menunjukkan waktu yang penuh, utuh, lengkap, dan komplit. Dalam ay. 13 juga diceritakan bahwa “Ia berada di sana diantara binatang-binatang liar”. Unsur yang penting dari Firdaus adalah adanya harmoni kosmis. Manusia hidup bersama dalam harmoni dan damai dengan binatang buas. Nabi Yesaya menggambarkan harmoni itu dengan indah, “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, anaknya akan sama-sama berbaring sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak” (Yes 11:6-8).Pada zaman Mesias harmoni itu akan dipulihkan lagi dan Sang Mesias akan menjadi Adam yang baru karena Adam yang pertama telah merusak harmoni itu akibat dosanya.
03.
Unsur lain yang menggambarkan pemulihan Firdaus adalah ungkapan “malaikat-malaikat melayani Dia” (ay. 13). Dalam sastra apokaliptik (misalnya dalam Apocalyptic of Moses 27; Vita Adamae 4,1b) dikisahkan bahwa ketika masih berada di Taman Firdaus Adam dan Hawa selalu dilayani makanan oleh malaikat-malaikat. Ungkapan ini mau menegaskan bahwa manusia tidak kekurangan apapun juga karena segala kebutuhan hidupnya dipenuhi oleh Allah dan mendapatkan perlindungan Ilahi. Setelah Adam jatuh ke dalam dosa, malaikat tidak lagi melayaninya. Sebagai Adam baru yang telah berhasil mengalahkan godaan setan, Yesus memulihkan kembali martabat luhur manusia sebagai puncak ciptaan yakni dilayani oleh malaikat-malaikat. Para malaikat terus menerus melayani Yesus selama 40 hari masa pencobaan di padang gurun. Dan sebagai Anak Manusia Yesus selalu diiringi dan dilayani oleh malaikat-malaikat (lih. Mrk 8:38; 13:27). Berbeda dengan Injil Sinoptik yang lain, dalam Injil Markus tidak diceritakan bahwa Yesus berpuasa selama 40 hari.
04.
Yesus dicobai di padang gurun. Dalam tulisan para rabbi dan sastra apokaliptik, padang gurun adalah wilayah kekuasaan setan, tempat yang dikuasai oleh iblis. Dengan demikian Yesus berhasil mengalahkan setan di daerah kekuasaan setan. Kisah ini mengandung pengajaran yang sangat mendalam. Para babtisan baru harus berani dan selalu siap sedia bersama Kristus, Sang Junjungan melakukan perang terbuka melawan setan. Bersama Kristus Sang Adam baru mengalahkan kuasa setan, menegakkan kekuasaan Allah yang mengawali zaman keselamatan, zaman pemulihan kembali kesejahteraan dan kebahagiaan di Firdaus seperti yang dialami oleh manusia pertama sebelum jatuh ke dalam dosa.
Zaman pemulihan, zaman keselamatan, zaman Pemerintahan Allah itu sudah diambang pintu, sudah sangat dekat sekali. Kita hanya bisa ikut serta dalam zaman yang membahagiakan itu jika kita mau bertobat, meninggalkan cara kehidupan yang dikuasai kegelapan dan memulai kehidupan baru yang dipimpin oleh Allah. Itulah sebabnya Yesus memaklumkan bahwa Kerajaan Allah telah dimulai. Kabar yang menggembirakan itu telaksana dalam dan melalui Yesus. Dalam Dia segala sesuatu diperbarui, termasuk saya dan anda.
05.
Pewartaan pertama yang disampaikan Yesus adalah dekatnya Kerajaan Allah (Yunani: hê basileia tou theou). Kedatangan Kerajaan Allah dengan segala pengaruh dan konsekuensinya merupakan tema sentral dalam ajaran Yesus.
Yesus sendiri tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksudkan-Nya dengan “Kerajaan Allah”. Tetapi kepada Pontius Pilatus yang menuduh-Nya sebagai pemberontak, Yesus menjawabnya dengan detail, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." (Yoh 18:36). Artinya istilah itu tidak mengacu pada wilayah atau daerah tertentu di dunia ini. Secara umum dalam Kitab Suci, Kerajaan Allah berarti: Allah yang aktif terlibat dalam kehidupan manusia di dunia. Allah secara konkret menunjukkan kuasa-Nya.
Memang Yesus pernah mengatakan tentang “memasuki” Kerajaan Allah,"Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah”. (Mrk 10:23) tetapi nampaknya lebih berarti “kuasa” ketimbang “kerajaan”. Dalam Doa Bapa Kami kedatangan Kerajaan Allah ditanggapi dengan melakukan kehendakNya. Dimana kehendak Allah dilakukan dengan ketaatan yang sempurna, disitulah Kerajaan Allah dinyatakan.
Yesus mengingatkan bahwa, “Kerajaan Allah ada diantara kamu” (Luk 17:21), maka berkat-berkat Kerajaan Allah (antara lain: pengampunan, keselamatan, kepenuhan hidup dan kehidupan kekal) menjadi milik para murid yang dapat dirasakan saat ini juga. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Rom 14:17).
Singkatnya, untuk dapat masuk kedalam Kerajaan Allah diperlukan keterbukaan dan penyerahan diri totalseperti seorang anak kecil dan juga dituntut kesetiaan serta pengabdian penuh seorang murid. Yang mestinya diprioritaskan dalam hidup ini adalah ketaatan kepada kehendak Allah, sebab Kerajaan Allah – seperti hartakarun yang terpendam atau mutiara yang tak ternilai harganya – adalah hal yang paling berharga di dalam hidup ini, sehingga segalanya pantas dipertaruhkan untuk mendapatkannya.
06. Aspek yang menonjol dari godaan setan adalah “sekarang”. Kita digoda untuk menikmati “sekarang” (kenikmatan, keuntungan, hasil, kesuksesan dsb). Kita ingin segera menikmati keberhasilan itu saat ini juga dan tidak sabar kalau harus menunggu saat Allah yang menentukan dan dengan cara yang dipilihkan-Nya. Godaan untuk meraih keberhasilan itu secara instan, cepat dengan jalan pintas makin mencekam bila mengalami bahwa kehidupan saat ini tidak mampu memberikannya. Kita menjadi sangat kecewa, buneg, frustrasi dan tertekan.
Kita lebih senang memanjakan diri dengan tindakan yang egois (korupsi, tindak kekerasan untuk memaksakan kehendak, amarah yang meluap, fitnah atau gosipan membual, alkoholik, korupsi dan emosi yang tidak terkendali dsb.) daripada dengan ikhlas menyerahkan diri pada penyelenggaraan Ilahi selangkah demi selangkah, tahap demi tahap seturut waktu yang ditentukan oleh Allah. Percaya bahwa Dialah yang mengatur hidupku, Dialah jawaban untuk semua kerinduan dan damba hatiku.
07.
Puasa bukan hanya berhenti pada tindakan mati raga, tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi harus disertai dengan upaya mendekatkan diri pada Tuhan, melalui doa pribadi maupun bersama, dengan sering menyambut sakramen-sakramen. Kita diajak untuk menjernihkan hati murani dan meneguhkan motivasi beriman kita.
Ada beragam tantangan yang harus kita hadapi di dunia ini. Kedekatan dengan Tuhan secara pribadi akan memberi kekuatan tersendiri untuk menghadapi berbagai tantangan dan juga memudahkan kita untuk mengenali kehendak Tuhan di balik segala perjuangan hidup kita. Puasa kita didasari oleh keyakinan bahwa Tuhan Allah mengasihi kita. Kehadiran para malaikat bagi Yesus menandakan bahwa Bapa tidak pernah meninggalkan Dia.
Demikian pula selama masa puasa dan pantang ini, kita diajak untuk yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita karena pada-Nya ada kasih setia.
Berkah Dalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar