Ads 468x60px

Kamis, 08 Februari 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 08 Februari 2018
Hari Biasa Pekan V
1 Raja-Raja (11:4-13)
(Mzm 106: 3-4.35-36.37.40)
Markus (7:24-30)
“Salva nos omnes - Selamatkanlah kami semua!”
Inilah harapan kita kepada Yesus yang kehadiranNya selalu terasa dan tidak dapat dirahasiakan. Ada “Jesus’s effect”, sehingga orang banyak selalu mengerumuni dan ingin mendengar perkataan hikmat, menerima pengampunan dan belas kasihanNya.
Adapun hari ini, Yesus pergi ke Tirus sebuah daerah bukan Yahudi. Disinilah, seorang ibu, perempuan Siro Fenisia yang anaknya kerasukan setan datang kepada Yesus. Ia memohon agar Yesus mengusir setan dari anaknya.
Yesus tidak langsung mengabulkannya tapi malah mengujinya: “Biarlah anak anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Ya, orang Yahudi kerap memakai istilah “anjing” untuk merendahkan bangsa lain terlebih terhadap “orang Kanaan” yg dicap sebagai penyembah berhala, percaya takhayul, tidak senonoh dan jahat (Ul. 29:17, Ul. 18:9-11, Im. 18:21). Orang Israel sendiri diperingatkan supaya tidak menikah dengan mereka atau menyembah berhala dan mengikuti kebiasaan mereka (Ul. 7:2; Yos. 23:12; Kel. 23:24; Im. 18:26, 27).
Indahnya, perempuan asing ini tidak langsung marah/resah, tidak gusar/kasar, tidak sakit hati/berkecil hati, tapi ia me-respons dengan positif: Ia tidak "mutung/ngambek" tapi terus bersadar diri dan ber-rendah hati.
Dan karena itulah, dia mendapatkan jawaban positif. Imannya diuji dan lulus dari ujian sehingga Yesus mengatakan: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." (Mrk 7,29).
Ya, karena kata-kata yang diucapkan perempuan itu, yaitu kata-kata yang keluar dari iman dan kerendahan hatinya. Ia percaya betul bahwa Yesus tidak hanya mampu tetapi pasti juga mau mengabulkan permohonannya.
Selain itu, ia juga tidak tersinggung dengan kata-kata penolakan dari Yesus. Kata-kata penolakan yang dialaminya, tidak membuat tersinggung tetapi justru semakin merendahkan diri dalam kata-kata dan tindakan nyatanya. Orang Jawa mengatakan: "ajining diri dumunung ana ing lathi" (harga diri kita terletak dalam setiap kata yang keluar dari bibir kita).

Nah, Tuhan menghendaki agar kita selalu beriman kepadanya. Terkadang iman kita diuji dan seakan Tuhan diam. Dalam keadaan seperti itu, tetaplah bertekun dalam doa dan bahkan berbincang-bincang denganNya (Mat 15:28). Berikanlah juga tanggapan positif dengan penuh kesadaran kerendahan hati dalam setiap masalah hidup karena pasti Tuhan membuat semuanya baik dan indah pada waktunya.
"Ada Kopassus makan indomie - Tuhan Yesus andalan kami!"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa:
Dengan meneladan Kristus, orang itu menjadi sama seperti Kristus, menurut ukuran yang diberikan kepadanya. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 106:4)
Ingatlah akan daku demi kemurahan-Mu terhadap umat. Perhatikan daku demi keselamatan dari pada-Mu, ya Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Maharahim, kami mohon ampun bila kami sampai melanggar perjanjianMu. Semoga kami lalu Kaubangkitkan dan Kaujadikan manusia baru berkat sabda Yesus, Putra-Mu terkasih, Dialah Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:4-13)
"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."
Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106: 3-4.35-36.37.40)
1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:24-30)
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya. Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat. Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya. Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu Yesus berkata kepada ibu itu: “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Kisah perjumpaan Yesus dengan perempuan Siro-Fenesia adalah kisah perjumpaan dengan bangsa asing. Yesus mengetes (mencobai) iman perempuan itu dengan menempatkan diri-Nya sebagai utusan Allah untuk bangsa Yahudi. Cerita ini sejajar dengan cerita dalam Injil Matius (15:21-28). Dalam Injil Matius dengan tegas Yesus berkata, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat 15:24). Cobaan iman itu dilalui dengan baik oleh perempuan itu: anjing juga makan dari remah-remah roti tuannya. Perempuan itu memperlihatkan imannya yang sejati. Iman adalah kepercayaan yang teguh bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dapat melakukan apa saja atas hidup kita.
Iman perempuan Siro-Fenesia itu berdampak positif. Anak menjadi sembuh. Berulangkali terbaca dalam Kitab Suci bahwa Yesus selalu mementingkan iman orang sebelum Ia melakukan sesuatu atas diri orang itu. Mari kita meniru iman perempuan itu agar Yesus pun dapat melakukan sesuatu atas hidup kita tatkala kita memintanya.
Antifon Komuni (Mzm 7:28)
Benar Tuhan, tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar