HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 31 Januari 2018
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
2 Samuel (24:2.9-17)
(Mzm 32:1-2.5-7)
Markus (6:1-6)
"Prophetic - Kenabian."
Inilah salah satu tugas dasar Yesus ditengah dunia. Ia tidak hanya datang sebagai "raja/imam" tapi juga digambarkan sebagai seorang nabi (Mrk 6:4,15; Mat 21:11; Luk 4:24; Kis 3:20-23).
Adapun beberapa ciri panggilan nabi, antara lain:
1) Ia penuh dengan Roh dan Firman Allah (Mat 21:42; 22:29; Luk 4:1,18; 24:27; Yoh 3:34).
2) Ia memiliki hubungan erat dengan Allah (Luk 5:16).
3) Ia menyampaikan nubuat (Mat 24:1-51; Luk 19:43-44).
4) Ia melakukan tindakan simbolis yang mengungkapkan kemuliaan Allah (Mat 21:12-13; Yoh 2:13-17).
5) Ia membongkar kemunafikan para pemimpin agama dan mengecam ketaatan mereka kepada tradisi dan bukan kepada Firman Allah (Mr 7:7-9,13).
6) Ia ikut merasakan kesedihan dan penderitaan Allah atas keadaan terhilang dari mereka yang tidak mau bertobat (Luk 13:34; 19:41).
7) Ia menekankan ajaran moral dari Firman Allah (kesucian, keadilan, kebenaran, kasih, kemurahan) dibandingkan ketaatan seremonial (Mr 12:38-40; Mat 23:1-36).
8) Ia memberitakan dekatnya pemerintahan dan penghakiman Allah (Mat 11:22,24; 10:15; Luk 10:12,14).
9) Ia memberitakan perlunya pertobatan (Mrk 6:12; Mat 4:17).
Nah, sebagaimana ketidakpercayaan pada kenabian Yesus menghalangi pengadaan mukjizat di kota asalNya, demikian pula ketidakpercayaan iman kita masih menghambat bekerjanya kuasa kenabian Yesus dalam hidup kita. Kegagalan untuk mempercayai Allah 100%, menyangkal kemungkinan terjadinya karunia kenabian: "Mereka kecewa dan menolak Dia. … Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana" (Mrk 6:3.5)
Disinilah, kita diajak untuk terus belajar menjadi orang beriman yang "rahim", yang positif dan produktif, yang tak takut dan kecut menghadapi tekanan massa, yang berani dan selalu mengimani, yang tidak mudah merendahkan dan meremehkan orang lain karena sejatinya kenabian Tuhan kerap hadir lewat perjumpaan harian dengan sesama dan semesta, apapun agama dan budayanya, berapapun radar dan kadarnya.
"Cari galah di Sukabumi - Tambahkanlah iman kami" (Luk 17:5).
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Ave crux spes unica - Salam hai Salib, harapan yang utama."
Inilah salah satu semangat yang juga saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius). Hal ini menegaskan bahwa iman tak bisa lepas dari "pengalaman salib", seperti yang juga dialami Yesus.
Adapun "trilogi salib", al:
1.Stigmatisasi:
Yesus dicap buruk sebaga pengacau dan penghojat Allah.
2.Marginalisasi:
“Barangsiapa mencari kebenaran, entah sadar/tidak, ia mencari Tuhan.” Yesus setia selalu menjadi dan mencari kebenaran meski untuk itu, Ia harus di-“marginalkan”-disingkirkan dari "tengah kota" ke "pinggir kota".
3.Viktimisasi:
Yesus menjadi korban dan bahkan disalibkan karena dosa iri dan dengki orang banyak.
Hari ini, kita diajak untuk merenungkan bahwa Ia tidak memanggul salibnya sendiri: Ada orang banyak yang turut ambil bagian, misalnya: Maria, Simon Kirene, Veronika. Mereka membantu Yesus demi cinta kepadaNya.
Dalam pemaknaan iman inilah, kita diajak untuk ikut "memeluk salib", terlebih ketika kita juga dicapburuk/ditolak, disingkirkan/dikambinghitamkan oleh yang lain.
Secara kontemplatif, memeluk berarti: menjadi satu - erat tak terpisahkan dan realitas itu menjadi bagian utuh dari hidup kita.
Selain itu, di balik trilogi penyaliban ini, ditegaskan juga bahwa "pengalaman salib" merupakan cara Tuhan supaya iman kita semakin "joss": berakar sekaligus bersayap, berakar karena yakin bahwa Tuhan benar-benar mencintai kita ("pengalaman mistik") sekaligus bersayap karena membuat kita semakin tangguh mewartakan iman secara kontekstual ("pengalaman profetik").
Bukankah segala sesuatu yang buruk tidak selalu buruk bagi pertumbuhan rohani? Kerap, “pengalaman salib” malah melahirkan orang yang berdaya tahan. Kadang pengalaman salib juga memunculkan kesadaran kita untuk memeluk derita sebagai wujud cinta yang konkret kepada Kristus.
Yang pasti, iman menjadi lebih teguh dan lebih murni jika dihadapkan pada situasi sulit, bukan?
"Cari pita dari bunga Tulip - Ada cinta di balik setiap pengalaman salib."
B.
Kutipan Teks Misa:
“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko)
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)
"Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat. Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan."
Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, "Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaaya aku tahu jumlah mereka." Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh." Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian, "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu daripadanya, maka Aku akan menimpakan kepadamu." Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, "Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit samapr di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku." Lalu berkatalah Daud kepada Gad, "Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia." Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, "Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5-7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri."
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mzm 18:3)
Jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kalian takkan dapat masuk Kerajaan Surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar