HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 05 Februari 2018
PW. Sta. Agata, Perawan dan Martir
1 Raja-Raja (8:1-7.9-13)
(Mzm 132:6-7.8-10)
Markus (6:53-56)
"Gratias agimus tibi - Kami bersyukur kepadaMu."
Penginjil Markus memberikan pandangan sekilas mengenai suasana syukur yang pasti sudah muncul apabila Yesus tiba di suatu daerah. Orang banyak selalu datang mendekat dan bergegas membawa orang yang sakit dan memohon kepadaNya.
Ya, sementara pada kisah-kisah lain dikisahkan bahwa mukjizat penyembuhan terjadi ketika Yesus menjamah si sakit (Mat 8:3; 9:29; 20:34; Mrk 1:41; Luk 5:13), dalam Injil ini diceritakan yang sebaliknya: "semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh" (Mrk 6:56; bdk. Mat 9:20; 14:36; Mrk 3:10; 6:56; Luk 6:19).
Pastinya, kita melihat bahwa aspek perjuangan iman dari orang yang ingin mendapat kesembuhan sangatlah menentukan. Mereka melakukan 3 hal dengan penuh syukur, antara lain:
1. Menjumpai:
Mereka berusaha untuk datang-berjumpa dan menyentuhNya.
2. Mengimani:
Mereka sungguh percaya bahwa bahkan hanya dengan menyentuh/menjamah jumbai jubahNya, mereka akan sembuh.
3. Mengamini:
Mereka mentaati apa yang diajarkanNya.
Sederhana bukan?
Kita melihat bahwa saat itu tidak ada pengajaran, tidak ada mukjizat/pengusiran setan, tapi mereka tetap saja datang dan percaya, menjumpai-mengimani dan mengamini Yesus.
Memang, tidak semua orang memiliki iman se-sederhana itu. Ada orang yang memiliki iman rumit dan sulit, terlalu banyak berjuang untuk mengetahui Allah tapi tidak banyak berjuang untuk mengalami Allah sehingga kadang lupa untuk mensyukuri setiap rahmatNya.
Bagaimana dengan kita?
"Dari Mekkah ke Kalkuta - Sudah bersyukurkah kita?"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
“Fiat sana et sano - Jadilah sehat dan kuat!”
Allah membuat kita menjadi sehat dan kuat: yang gelap menjadi terang - yang lemah menjadi kuat - yang sakit menjadi sehat.
Sakit sendiri adalah kondisi tidak utuhnya dimensi fisik – mental dan sosial, jadi bukan soal tiadanya penyakit karena orang sakit tidak terbatas pada yang ada di rumah sakit saja. Bahasanya Patch Adams, kita menjadi sakit, karena adanya faktor hypo/kekurangan atau hyper/kelebihan.
Sakit sendiri adalah pantulan pengalaman asli negatif manusia, bahkan ada buku suci yang membuka kitabnya dengan kata “samsara”, hidup adalah dukha/sakit. Dalam buku saya, “TANDA” (RJK, Kanisius), sakit juga berarti “Saat Aku Kuatir Ingatlah Tuhan”.
Belajar dari Yesus, ada 3 cara supaya kita bisa selalu ingat Tuhan, al:
A.Membawa pesan:
Yesus sebagai “Yang Kudus” selalu membawa pesan kasih Tuhan. Di Lourdes, Maria sebagai “Yang terkandung tanpa dosa/Immaculado Councepciou”, juga selalu membawa pesan kasih Tuhan bahkan selama 18 kali penampakan dari 11 Februari sampai dengan 16 Juli 1858 pada sebuah gua/grotto Massabielle (Batu Besar), di tepi sungai Gave Lourdes, Perancis Selatan.
B.Memilih yg kecil:
Yesus memilih untuk menyembuhkan banyak orang kecil yang sakit: "semua yang menjamahNya menjadi sembuh" (Mrk 6:56; Mat 9:20;14:36;Mrk 3:10;6:56; Luk 6:19). Bukankah Maria di Lourdes juga memilih untuk ”menjamah”org kecil? Ia “menyapa” Bernadette Soubirous, seorang anak sulung, yang buta huruf dan yang sepanjang hidupnya sakit asma/TBC, yang sampai sekarang jenazahnya utuh dan tersimpan dalam peti kaca indah di kapel St. Gildard Nevers.
Yang pasti, berkat Tuhan dan doa Bunda Maria selalu “menjamah” kita tapi apakah kita juga selalu mau “menjamahNya”, bukan cuma dalam iman yang diungkapkan dan dirayakan lewat ekaristi – adorasi – devosi aneka ibadat sakramentali, tapi juga terlebih dalam praktek iman yang diwujud nyatakan, lewat perHATIan dan tindakan kasih yang nyata pada sesama: “Voyes comme’est simple, il suffit d’aimer - Lihatlah bagaimana sederhananya, semua yang kau lakukan untuk mencintai”.
C.Menyatu dengan Gereja:
Yesus bersatu untuk mengerti dan ber-empati dengan "masyarakat". Maria juga selalu berbaur dan bersatu dengan kita, bahkan dalam setiap penampakannya selalu meminta untuk dibangun sebuah kapel/gereja untuk berdoa dan beribadah.
Kita juga diajak untuk menyatu dengan suka duka masyarakat dan gereja kita, mengerti dan berempati dengan keluarga – lingkungan – paroki –keuskupan dan keprihatinan Gereja Universal: “Medicus curat, Deus sanat - Dokter mengobati tapi Tuhan menyembuhkan.”
“Si Johan naik bukit di waktu subuh -
Bersama Tuhan, semua yang sakit pasti sembuh”.
2. Monday, 5 February
"Many were made well"
A.
Scripture:
Mark 6:53-56
And when they had crossed over, they came to land at Gennesaret, and moored to the shore. And when they got out of the boat, immediately the people recognized him, and ran about the whole neighborhood and began to bring sick people on their pallets to any place where they heard he was. And wherever he came, in villages, cities, or country, they laid the sick in the market places, and besought him that they might touch even the fringe of his garment; and as many as touched it were made well.
B.
Meditation:
Do you recognize the Lord's presence in your life? The Gospel records that when Jesus disembarked from the boat the people immediately recognized him. What did they recognize in Jesus? A prophet, a healer, the Messiah, the Son of God?
For sure they recognized that Jesus had power from God to heal and to make whole bodies, limbs, minds, and hearts that were beset with disease, affliction, and sin. What happened when they pressed upon him and touched the fringe of his garment? They were made well. The Lord Jesus is ever ready to meet our needs as well. Do you approach him with expectant faith?
Faith is an entirely free gift which God makes to us through the power of the Holy Spirit. Believing and trusting in God to act in our lives is only possible by the grace and help of the Holy Spirit who moves the heart and converts it to God. The Holy Spirit opens the eyes of the mind and helps us to understand, accept, and believe God's word.
How do we grow in faith? By listening to God's word with trust and submission. Faith also grows through testing and perseverance. The Lord wants to teach us how to pray in faith for his will for our lives and for the things he wishes to give us to enable us to follow him faithfully and serve him generously.
Jesus gave his disciples the perfect prayer which acknowledges God as our Father who provides generously for his children. The Lord's prayer teaches us to seek first the kingdom of God and to pray that God's will be accomplished in our lives. The Lord in turn, gives us what we need to live each day for his glory. The Lord is never too distant nor too busy to meet us and to give his blessing.
Do you pray to the Father with confidence that he will show you his will and give you what you need to follow him? Ask the Lord to increase your faith and gratitude for his merciful love and provision for your life.
"Lord Jesus, let my heart sing for joy in your presence. Give me eyes of faith to recognize your presence and fill me with your Holy Spirit that I may walk in your way of love and peace."
C.
Psalm 132:6-10
Behold, we heard of it in Ephrathah, we found it in
the fields of Jaar.
“Let us go to his dwelling place; let us worship at
his footstool.”
Arise, O LORD, and go to your resting place, you
and the ark of your might.
Let your priests be clothed with righteousness,
and let your saints shout for joy.
For your servant David’s sake do not turn away
the face of your anointed one.
D.
Daily Quote from the Early Church Fathers”
"The Lord of hosts was not signaling weakness as he gave sight to the blind, made the crooked to stand upright, raised the dead to life (Matthew 11:5), anticipated the effects of medicine at our prayers, and cured those who sought after him. Those who merely touched the fringe of his robe were healed (Mark 6:56). Surely you did not think it was some divine weakness, you speculators, when you saw him wounded. Indeed there were wounds that pierced his body (Matthew 27:35; Mark 15:24; Luke 23:33; John 19:18, 31-37), but they did not demonstrate weakness but strength. For from these wounds flowed life to all, from the One who was the life of all." (Ambrose of Milan, 339-397 A.D., excerpt from On the Christian Faith 4.5.54-55.16)
3.
Kutipan Teks Misa:
Dalam Sakramen Mahakudus tercakuplah "dengan sesungguhnya, secara real dan substansial tubuh dan darah bersama dengan jiwa dan ke-Allahan Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan demikian seluruh Kristus" (Konsili Trente: DS 1651; lih. Katekismus Gereja Katolik 1374)
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.
Doa Pembuka
Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)
"Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan."
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
Ayat. (Mzm 132:6-7.8-10)
1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
2. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."
Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, - ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, - orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Kepribadian Yesus sebagai Penyelamat. Ia datang mengunjungi dan bergaul dengan orang banyak, khususnya warga masyarakat golongan rendah, yang harus menghayati kehidupan mereka sehari-hari dengan jerih payah. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya, misalnya memberi makan kepada orang yang lapar, dan menyembuhkan orang sakit dan menderita, adalah pelaksanaan ajaran atau pewartaan kabar gembira, yang disampaikan-Nyak epada orang-orang yang dijumpai-Nya. Ia melakukan apa yang diajarkan-Nya.
Di dalam cerita pendek Markus dalam Injilnya itu, kita juga menemukan pesannya mengenai pelbagai keadaan dan sifat banyak orang, termasuk kita semua. Dalam kenyataannya, Yesus memang dicari dan diikuti banyak orang. Apa latar belakangnya? Tidak ada orang yang sama, baik sifat, karakter, hati, sikap maupun perbuatannya. Ada yang tidak setuju dengan penampilan, kata-kata, dan perbuatan Yesus, yang umumnya berkaitan dengan hal ajaran keagamaan. Ada pula yang tertarik akan tampilnya Yesus karena ajaran atau pewartaan-Nya dan karena kebaikan dan kemampuan-Nya mengadakan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan orang-orang biasa, yaitu mukjizat.
Ada orang yang mengikuti Yesus hanya berlatarbelakang kepentingan diri sendiri, memanfaatkan apa yang dapat diperoleh dari Dia. Menjadi warga Gereja hanya dengan perhitungan supaya dirinya selamat, namun nyaris bersikap selaku anggota Gereja dan murid Kristus yang tahu dan mau mengambil bagian dalam kehidupan dan perutusan Gereja.
Yesus datang untuk memberikan diri-Nya kepada kita murid-murid-Nya. Dan resminya berkat baptis kita adalah saudara-saudari-Nya. Sejauh manakah kita sungguh mengikut Kristus: hanya untuk menyelamatkan diri kita sendiri, ataukah sekaligus ikut menyertai Dia menyelamatkan orang lain?
Antifon Komuni (Mrk 6:56)
Semua orang yang menjamah Yesus menjadi sembuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar