Ads 468x60px

SEPEKAN MENJELANG RABU ABU V



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
"KAPAS - KATEKESE PASTORAL" (V)
SEPEKAN MENJELANG RABU ABU
SAKRAMEN REKONSILIASI / TOBAT / PENGAKUAN DOSA....
Omnes advenae fores nostras pulsantes, Christum Iesum conveniendi dant copiam.
Every stranger that knocks at our door is an opportunity to meet Jesus Christ.
Setiap orang asing yang mengetuk pintu kita adalah sebuah kesempatan untuk bertemu Yesus Kristus.
====
Masa Prapaskah yang berlangsung selama 40 hari, akan dimulai pada hari Rabu Abu (14 Februari 2018) ini, dimana suasana umumnya diwarnai oleh semangat doa dan matiraga sebagai bentuk tobat, karena sejatinya Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas yaitu mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan dan membina pertobatan (KL 109).
Dalam tradisi Gereja, Masa Prapaskah menjadi masa untuk “Retret Agung”: Bagi para katekumen, untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin sebelum menerima Sakramen Baptis pada Malam Paskah (Vigili); Bagi umat beriman lainnya, untuk merenungkan misteri sengsara dan wafat Tuhan Yesus lewat "PDAM - Puasa Doa Amal Misa", dan pastinya dilengkapi dengan penerimaan Sakramen Tobat / Rekonsiliasi / Pengakuan Dosa.
A.
PENGANTAR SINGKAT.
Sakramen pengampunan dosa atau rekonsiliasi adalah salah satu dari dua sakramen penyembuhan (KGK 1423–1424).
Sakramen ini adalah sakramen penyembuhan rohani dari seseorang yang telah dibaptis yang terjauhkan dari Allah karena telah berbuat dosa.
Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Setiap dosa berarti manusia menjauhkan diri dari Tuhan. Dosa dilakukan secara sadar, dengan sengaja (diinginkan), dan dalam keadaan bebas, akan berakibat merugikan orang lain dan dirinya sendiri serta merusak hubungan dengan Tuhan.
Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah ia terima dalam sakramen baptis.
Dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus. Relasi dengan sesama pun ikut rusak. Jika seseorang bertobat maka, ia pun berdamai kembali dengan Allah, Gereja, dan sesama.
Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para rasul, menjadi saluran rahmat pengampunan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat.
Yang dituntut dalam sakramen tobat bukan sekedar rasa sesal dan air mata, melainkan “metanoia” atau "berbalik", perubahan hati dan seluruh sikap hidup.
Yang diminta Allah dari manusia adalah niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan manusia karena Allah yg rahim selalu siap menerima orang yang bertobat.
Langkah-langkah pertobatan seseorang:
1) Menyadari dan mengakui dosa
2) Menyesali dosa
3) Berniat untuk tidak berbuat dosa lagi
4) Mohon ampun
5) Mau menghidupi cara hidup yang baru
B.
TATA CARA SAKRAMEN TOBAT SECARA PRIBADI
(Pada saat kita memasuki kamar yang telah dipersiapkan, kita berlutut dan menerima berkat pengantar dari Imam, kemudian membuat tanda salib sebagai pembukaan pertobatan kita).
Kemudian katakanlah:
U : Bapa, Sakramen Tobat yang terakhir saya terima adalah …..
(sebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat, misal pada masa adven tahun lalu, dll)
Catatan: jika ini pertama kalinya menerima Sakramen Tobat, katakanlah:
U : Bapa, ini penerimaan Sakramen Tobat saya untuk pertama kalinya…
Kemudian ucapkanlah:
U : Bapa, dari saat terakhir saya menerima Sakramen Tobat sampai saat ini, saya sadari telah melakukan dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini dihadapan Bapa saya mau mengaku kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kepada seluruh umat Allah yang kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, khususnya bahwa saya telah berdosa :…..(sebutkan dosa anda dengan jujur)
Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya itu, dan dengan hormat saya meminta pengampunan serta penitensi yang berguna bagi saya.
(Setelah itu, dengarlah nasihat dari Romo dan apa yang harus anda lakukan sebagai penintensi atas dosa anda dengan seksama.
Jika sudah mendapatkan nasihat, Romo akan meminta anda untuk mengucapkan doa tobat sebagai berikut:)
Doa Tobat: (PS No.25)
Allah Yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau Yang Mahapengasih dan Mahabaik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah Yang Mahamurah, ampunilah aku orang berdosa ini.
Amin.
(Pada waktu Imam memberikan absolusi, Anda membuat tanda salib, mengucapkan terima kasih, lalu keluar dari kamar pengakuan.
Saat Anda berdoa sesudah pengakuan pribadi, selain mendoakan doa-doa penitensi, berdoa jugalah doa “Syukur Atas Pengampunan” PS 27 )
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar