Ads 468x60px

SEPEKAN MENJELANG RABU ABU II



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
"KAPAS - KATEKESE PASTORAL" (II)
SEPEKAN MENJELANG RABU ABU
"WWF - WALK WITH FRANCIS"
Paus Fransiskus :
"Di masa Prapaskah, kita didesak untuk bertobat. Kita dipanggil untuk kembali kepada Allah dengan segenap hati, menolak untuk puas dengan yang biasa-biasa saja, dan semakin tumbuh dalam persahabatan dengan Tuhan.
Mari kita tidak menyia-nyiakan masa Prapaskah ini, saat yang tepat untuk pertobatan."
Memento homo
Quia pulvis es
Et in pulverem reverteris
Remember (wo)man
That dust thou art & unto dust
Shalt thou return
...Kenyataan bahwa seseorang mendatangi kamar pengakuan dosa, mengindikasikan suatu keinginan untuk bertobat. Tanpa dorongan untuk bertobat, orang tidak akan melakukannya. Kehadiran orang di kamar pengakuan adalah suatu pembuktian akan keinginannya untuk berubah. Kata-kata memang penting, tetapi bahasa tubuh adalah isyarat yang tidak dapat dipalsukan. Sikap yang canggung, rendah diri, dan kesulitan dalam berkata2, yang ditunjukkan pengaku dosa; kadang-kadang sudah mengungkapkan kebertobatan orang tersebut daripada kata-kata yang lancar. (Paus Fransiskus, "The Name Of God Is Mercy").
"Cari obat di Gunung Sahari - Mari bertobat setiap hari!"
Marilah Berdoa:
O Yesus,
Engkau mengenakan pada keningku tanda saudari Kematian:
“Ingatlah, engkau debu,
dan akan kembali menjadi debu.”
Bagaimanakah aku tidak mendengarkan pesannya yang bijak bestari?
Suatu hari, hidupku di dunia akan berakhir; batas-batas tahunku telah ditetapkan,
sekali pun aku tidak tahu hari dan waktunya.
Akankah aku siap berjumpa dengan-Mu?
Sudilah menjadikan prapaskah yang kudus ini sebagai masa penuh rahmat bagiku dan bagi seluruh dunia.
Ajarilah kami menghitung hari-hari kami dengan benar, agar kami beroleh kebijakan hati.
O Yesus,
Engkau mengenakan pada keningku tanda salib keselamatan-Mu:
“Bertobatlah,dan percayalah kepada Injil.”
Bagaimana aku dapat berpaling dari dosa jika aku tidak berpaling kepada-Mu?
Engkau berkata,
Engkau mengangkat tangan-Mu,
Engkau menyentuh akal budiku dan menyebut namaku, “Berpalinglah kepada Tuhan Allah-mu.”
Hari-hari yang Engkau anugerahkan ini,
limpahilah dengan berkat dan rahmat-MU bagiku dan bagi segenap umat-Mu.
Berpalinglah kepada kami, ya Tuhan Yesus,
dan kami akan berpaling kepada-Mu, Amin.
"Sic Transit Gloria Mundi-
Demikian mudah berlalunya kemuliaan dunia."
Selamat memasuki masa prapaskah dan ber-rabu abu.
Selamat ber-"PDAM",
Puasa - Doa - Amal - Misa.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
BBM - BERJALAN BERSAMA MARIA
“Karena tidak setia, Hawa membuat simpul kemalangan bagi umat manusia.
Karena setia, Maria menguraikan simpul masalah tersebut.”
~ St. Ireneus dari Lyon 202 M
Paus Fransiskus mempunyai devosi yang sangat istimewa kepada Bunda Maria sebagai Bunda Pengurai Simpul Masalah(Our Lady Untier of Knots). Banyak orang belum pernah mendengar devosi ini, tetapi devosi ini sungguh tidak pernah mengecewakan.
Paus Fransiskus telah menjadi salah satu promotor utama untuk devosi kepada Bunda Pengurai Simpul Masalah. Devosi ini dimulai di Jerman sekitar tahun 1700. Atas perintah seorang imam di Augsburg pelukis Johann Schmittdner membuat lukisan Bunda Maria dengan diilhami kata-kata St. Ireneus di atas.
Akhirnya devosi ini lebih berkembang dalam kelompok devosi Maria di Brasil.
Ketika Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio) masih studi di Jerman, dia terpesona akan lukisan "Bunda Maria, Bunda Pengurai Simpul Masalah" karya seorang Bavarian ini.
Lalu ia berhasil mendapatkan sebuah tiruan dari lukisan itu dan kemudian membawanya ke Argentina dan mempromosikan devosi kepada Maria dengan gelar "Bunda Pengurai Simpul Masalah". Rupanya umat Katolik di Argentina sudah ada yang mempunyai lukisan itu.
A.
Dasar Teologi tentang Maria sebagai Bunda Pengurai Simpul Masalah.
Teologi tentang Maria yang sedang mengurai simpul bermula pada abad ke dua - tidak lebih dari 100 tahun setelah kematian Para Rasul. Santo Ireneus dari Lyons menulis "Hawa, karena ketidaktaatannya telah menghasilkan simpul-simpul aib yang menjatuhkan umat manusia. Namun Bunda Maria, dengan ketaatannya, telah menguraikannya lagi."(Adversus haereses, 3, 22). Ini adalah salah satu ajaran dari abad-abad awal yang menggambarkan Maria sebagai "Hawa baru". Hawa, berdiri di samping Adam, merupakan "co-peccatrix"(co-sinner), sedangkan Maria, yang berdiri di dekat Yesus yang tersalib, merupakan "co-redemptrix"(co-redemptress). Ini tidak berarti bahwa Maria secara langsung menyelamatkan atau menebus kita, melainkan bahwa Maria ambil bagian dalam tindakan penebusan Kristus. Peran Maria selaras dan sehubungan dengan kepenuhan dan kemutlakan dari peran Kristus.
Bunda Pengurai Simpul Masalah mempunyai dasar Patristik dan mungkin merupakan jalan menuju penetapan dan pengembangan teologi tentang Maria. Doktrin tentang pengantaraan universal Maria dan perannya di bawah peran Kristus dalam keselamatan umat manusia, dengan sangat indah dirumuskan oleh perkataan Santo Ireneus dari Lyons. Fakta bahwa devosi ini berawal pada abad ke dua menunjukkan bahwa devosi ini bukanlah devosi yang ditambahkan pada abad pertengahan. Ajaran tentang devosi ini diturunkan dari Para Rasul sendiri.
B.
Doa kepada Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah.
Bunda Maria,
engkau sungguh mengetahui kesulitan, kesusahan serta keputusasaan kami dalam menghadapi simpul-simpul masalah kehidupan ini.
Maria, Bunda kami yang dikaruniai Allah kuasa untuk menguraikan segala simpul masalah kehidupan anak-anak-NYA, hari ini juga kami mempercayakan ke dalam tanganmu pita kehidupan kami. Amin.
C.
Lima Pertanyaan tentang Rabu Abu
1. Abu yang diolehkan di dahi itu terbuat dari apa?
Orang mungkin saja bertanya, dari mana abu yang dioleskan di dahi dalam Misa Rabu Abu? Atau abu tersebut dibuat dari bahan apa?Ternyata abu yang kita terima dalam bentuk olesan tanda salib di dahi itu dibuat dari debu hasil pembakaran daun palma yang diberkati pada Minggu Palma tahun sebelumnya. Daun palma dalam tradisi umat Katolik mengandung makna kemenangan.
2. Kenapa harus abu?
Dasar jawaban untuk pertanyaan ini adalah kitab Kejadian 2:7. Disana dikatakan bahwa Allah menciptakan Adam dari ‘debu’. Dan ada juga kisah tentang Yesus menyembuhkan orang buta dengan mengoleskan tanah kepada mata orang buta itu, dalam kitab Yohanes 9:6. Dengan abu yang kita terima, kita kembali ditandai untuk menyambut hidup Yesus Kristus yang sanggup memperbarui dan menyempurnakan kita kembali.
3. Kenapa dioleskan di dahi?
Abu dioleskan di dahi untuk membantu kita mengenali kembali area spiritual, tempat dimana kita dapat berkembang dan area kedosaan mana yang harus kita jauhi. Dahi (dan kepala) adalah tempat pikiran dan akal budi bekerja. Untuk bertobat kita mesti berpaling dari dosa dan mengarah kepada Allah. Kita menggunakan abu sebagai ekspresi bahwa kita perlu memperbarui kembali iman kita.
4. Doa apa yang pas untuk didoakan setelah menerima abu?
Segala macam doa yang diujarkan dengan penuh penghayatan pasti didengar oleh Tuhan. Doa yang dimaksud bisa dalam bentuk doa spontan atau doa-doa yang sudah disiapkan dalam buku-buku liturgi. Tapi kalau kamu masih bingung untuk mencari doa yang cocok, kamu bisa memilih dari kitab Mazmur yang mengandung tema pertobatan. Kamu bisa memilih Mazmur 6 atau Mazmur 32. Daraskan salah satu sebagai doa.
5. Masa prapaskah berlangsung berapa lama?
Terhitung sejak Rabu Abu, umat Katolik akan merayakan masa pertobatan atau masa Prapaskah selama 4O hari, tanpa menghitung hari Minggu. Masa Prapaskah akan selesai atau genap 40 hari pada hari Sabtu sebelum hari Minggu Palma. Angka empat puluh ini mengingatkan kita akan perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun dan puasa Yesus selama 40 hari. Selama empat puluh hari ini umat Katolik melakukan ziarah iman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar