Ads 468x60px

Jumat, 08 Juni 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Jumat, 08 Juni 2018
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus
Hosea (11:1.3-4.8c-9)
(MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
Efesus (3:8-12.14-19)
Yohanes (19:31-37)
"Ametur ubique terrarum cordis Iesu sacratissimi - Dikasihilah Hati Kudus Yesus di sluruh dunia."
Inilah semangat iman seorang imam diosesan Prancis, Jules Chevalier, yang adalah seorang "founding father" alias bapak pendiri tarekat MSC dan PBHK yang juga saya tulis dalam buku "XXI - Interupsi" (RJK, Kanisius).
Adapun, bersama dengan HR. Hati Yesus yang Mahakudus inilah, kita juga diajak semakin mencintai hatiNya dan membiarkanNya meraja dalam hati kita dan hati dunia.
Bagi saya sendiri, "hati" Yesus mempunyai dua ciri dasar, al:
1. HA- dirkan Tuhan yg mencintai:
Tuhan penuh kasih bagi semua org. Ia selalu memberikan perHATIan dan perlindungan yang tulus dan tidak pernah ber-akal bulus: "Aku akan menggembalakan domba dombaKu: Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya."
2. TI- ngkatkan iman yang mengampuni:
Hati adalah "suasana batin terdalam", yang disebutkan lebih dari 1100 kali dalam Alkitab.
Hati Yesus sendiri lekat dengan belas kasih dan pengampunan. Kendati kita banyak tersesat dan kerap menghilang dari jalanNya karena dosa dan dusta, tapi Tuhan tetap setia mencari dan menyelamatkan kita. Hatinya jelas penuh pengampunan. Ia tidak pernah membenci kita tapi Dia hanya membenci dosa-dosa yang kita buat, bukan?
Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hati kami seperti hatiMu."
"Desas desus di musim semi - Hati Yesus rajailah hati kami".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Cor Iesu - Hati Yesus."
Inilah sebuah nama yang kerap dipakai sebagai nama sekolah/institusi Katolik. Nama ini menekankan dimensi "hati" Yesus yang kudus, yang mengajak kita untuk selalu "HAdirkan Tuhan yang mencintai dan TIngkatkan iman yang mengampuni", karena benarlah kata Blaise Pascal bahwa "hati punya alasan yang tidak dikenal oleh akal."
Mengacu pada sebuah bacaan injili, ada 3 ajakan ilahi yang ditawarkan dengan sikap yang rendah hati-suka hati dan tetap hati hati, antara lain:
1."Datanglah kepadaKu":
Lewat "dokar", yakni doa dan karya, kita diajak untuk selalu setia datang kepada Tuhan yang bersabda: "Kamulah umat yang kudus bagi Tuhan Allahmu; kamulah yang dipilih Tuhan Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayanganNya. Bukan karena jumlahmu lebih besar dari bangsa mana pun, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu, sebab nyatanya kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa! Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu" (Ul 7:6-7).
2."Pikullah kuk yang Kupasang":
Kita diajak untuk berani memikul "salib"/beban hidup kita masing-masing dengan hati sukacita karena yakin bahwa Allah tidak hanya memilih kita tapi juga mengutus Yesus Kristus PuteraNya untuk hadir dalam menebus dan menyelamatkan kita (1 Yoh 4:9-10).
3."Belajarlah daripadaKu":
Kita diajak untuk selalu belajar dariNya, karena sebagai orang yang dikasihi Allah dengan kasih yang begitu besar, kita juga diajak untuk belajar mengasihi dengan tulus-lurus dan kudus (1 Yoh 4:11).
"Cari usus di Wongso Lemu - Hati Yesus jadikanlah hati kami seperti hatiMu."
B.
"O simplicitas - O Kesederhanaan."
Inilah salah satu keutamaan yang ditawarkan Yesus yang hatinya lemah lembut dan rendah hati ketika berkata kepada BapaNya: "Aku bersyukur kepadaMu ya Bapa Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai tapi Engkau nyatakan kepada orang kecil dan sederhana."
Mengacu pada bacaan injili, ternyata yang justru dipilih untuk menerima pernyataan misteri Kerajaan Allah adalah "wong cilik", yang dalam bahasa Jokowi "Jujur, Merakyat dan Sederhana" yang selalu ber-positif thinking sehingga bisa "melihat dan terpikat, mendekat dan terlibat dalam segala karya dan warta Yesus.
Sebaliknya, orang (yang merasa) bijak dan pandai, yang kerap diwakilkan oleh figur kaum Farisi dan ahli Taurat, malahan seringkali hadir sebagai orang yang mudah meremehkan dan menganggap jelek orang lain sehingga sulit rendah hati dalam menerima pernyataan tentang Kerajaan Allah.
Dengan kata lain:
Kita diajak untuk terus menjadi orang beriman dengan hidup yang sederhana tapi tetap kaya makna, mengacu pada 3 ajakanNya, antara lain:
1."Datanglah kepadaKu":
Kita diajak untuk pertama-tama "berdoa", selalu datang kepada Tuhan sebagai "Yang Pertama dan Utama" lewat hidup doa pribadi/bersama kita yang intens dan konsisten.
2."Pikullah kuk yang Kupasang":
Kita diajak untuk berjuang, berani memikul "kuk", salib hidup kita masing-masing dengan hati ringan dan sukacita karena yakin bahwa Tuhan selalu ada bersama kita.
3."Belajarlah daripadaKu":
Kita diajak untuk terus "napak tilas", belajar mengikuti jejakNya secara konsisten, karena Dialah model/teladan hidup iman kita yang sejati, yang siap berkorban dan berbagi beban dengan gulat geliat hidup kita setiap harinya.
"Banyak pita di Cendana - Tuhan cinta orang yang sederhana".
C.
Hati Allah berkobar-kobar dengan belas kasihan! Pada hari ini, Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus, Gereja menghadirkan ke hadapan kita misteri ini untuk kita renungkan: misteri hati seorang Allah yang merasakan belas kasihan dan yang mencurahkan segenap kasih-Nya ke atas umat manusia. Suatu kasih misterius, yang dalam ayat-ayat Perjanjian Baru disingkapkan kepada kita sebagai kasih Allah yang dahsyat dan tak terbatas bagi umat manusia. Allah tidak berkecil hati kendati kedurhakaan ataupun penolakan umat yang telah dipilih-Nya; melainkan, dengan belas kasihan yang tak terhingga Ia mengutus Putra Tunggal-Nya ke dalam dunia untuk membebankan ke atas Diri-Nya sendiri nasib dari kasih yang hancur, agar dengan menakluklan kuasa kejahatan dan maut, Ia dapat memulihkan kembali umat manusia yang diperbudak oleh dosa ke martabat mereka sebagai putra dan putri Allah. (Paus Benediktus XVI, Homili 2009)
======
NOVENA HATI KUDUS YESUS.
"Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hatiku seperti HATIMU...."
Perayaan HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS adalah 19 hari sejak hari Pentakosta. Pada tahun ini jatuh pada 8 Juni 2018.
Untuk mempersiapkan diri menyambut HR Hati Yesus yang Mahakudus, umat beriman dapat berdoa Novena Hati Kudus Yesus, dengan rumusan doa yang sama selama 9 hari.
D.
Kutipan Teks Misa:
Selama hidup-Nya, sakratul maut-Nya di taman Zaitun dan dalam kesengsaraan-Nya, Yesus mengenal dan mencintai kita semua dan setiap orang dan menyerahkan Diri untuk setiap kita: "Putera Allah" telah "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Gal 2:20). Ia mencintai kita dengan hati seorang manusia. Atas dasar itu, maka hati Yesus tersuci, yang ditembus oleh dosa kita dan demi keselamatan kita Bdk. Yoh 19:34. dilihat sebagai tanda pengenal paling ampuh dan sebagai lambang cinta, yang dengannya Penebus ilahi tetap mencintai Bapa abadi dan semua manusia" (Pius XII, Ens. "Haurietis aquas": DS 3924) Bdk. DS 3812. (Katekismus Gereja Katolik, 478)
Antifon Pembuka (Mzm 33 (32): 11, 19)
Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
The designs of his Heart are from age to age, to rescue their souls from death and to keep them alive in famine.
Cogitationes Cordis eius in generatione et generationem: ut eruat a morte animas eorum et alat eos in fame.
S. Exsultate iusti in Domino
U. Rectos decet collaudatio.
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto, sicut erat in principio, et nunc et semper; et in saecula saeculorum. Amen.
Pada Misa ini Gloria dan Credo diucapkan/dinyanyikan
Doa Pembuka
Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Hosea (11:1.3-4.8c-9)
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belaskasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (MT Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka, kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kami akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di
Efesus (3:8-12.14-19)
“Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.”
Saudara-saudara terkasih, aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b, 2/4)
Allah telah mengasihi kita, dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:31-37)
"Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar."
Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Bacaan Injil berkisah mengenai penyaliban dan penikaman lambung Yesus yang dilakukan oleh seorang prajurit. Dari penikaman itu keluarlah darah dan air.
Ada dua penafsiran. yang selalu muncul dari peristiwa itu.
Pertama, darah yang keluar menggambarkan Yesus sebagai Anak Domba Allah benar-benar berkorban demi keselamatan manusia. Air menyimbolkan bahwa Roh Kudus akan menyuburkan korban itu agar makin banyak orang diselamatkan.
Kedua, darah dan air melambangkan Sakramen Gereja, sebagaimana didaraskan pada prefasi Misa Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Air melambangkan pembaptisan dan darah melambangkan Ekaristi.
Dua sakramen ini adalah dasar yang menghidupi setiap orang beriman agar memperoleh keselamatan. Perayaan Hati Yesus Yang Mahakudus sebetulnya ingin juga menyadarkan kita manusia bahwa Yesus senantiasa mencintai umat-Nya dan tak pernah surut untuk mengalirkan rahmat dan berkat bagi kita manusia.
Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)
Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."
Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.
atau (Yoh 19:34)
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.
Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.
E.
"WWF - WALK WITH FRANCIS":
Ei qui est cum Iesu, malum est incitamentum ad magis magisque amandum.
For those who are with Jesus, evil is just a provocation to love even more.
Bagi mereka yang bersama Yesus, kejahatan hanyalah sebuah hasutan untuk malahan semakin mengasihi.
=====
MADAH HARIAN PAGI
Jumat, 8 Juni 2018
Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus
Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum 6 Juni 2018 mengatakan :
"Hari Jumat (8 Juni 2018) adalah Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Saya ingin mengundang kalian untuk berdoa, di seluruh bulan Juni, kepada Hati Yesus dan untuk mendukung para imam kalian dengan kedekatan dan kasih sayang, sehingga mereka menjadi citra Sang Hati yang penuh dengan kasih yang rahim".
Yesus Kristus yang tercinta
Harapanku yang kupuja
Hatiku rindu selalu
Senantiasa mencari-Mu.
Engkaulah jantung hatiku
Di mulut bagaikan madu
Di telinga lagu merdu
Siapakah bandingan-Mu?
Tinggallah padaku slalu
Sinarkanlah terang baru
Lenyapkanlah kegelapan
Agar terbit kehidupan.
Terpujilah Yesus Tuhan
Yang dilahirkan perawan
Mulyalah Bapa surgawi
Dan Roh yang kekal abadi. Amin
DOA
Allah yang mahakuasa, kami memuliakan hati Putera-Mu yang terkasih dengan mengenangkan kurnia cinta kasih-Nya. Semoga kami memperoleh rahmat berlimpah dari sumber kurnia ilahi itu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
=======
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA 7 Juni 2018 :
"KENANGAN DAN HARAPAN BERJALAN SEIRING."
Bacaan Ekaristi :
2Tim. 2:8-15; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Mrk. 12:28b-34.
Agar dapat berjalan maju dalam kehidupan kristiani, kita harus memikirkan kembali dan menghargai perjumpaan pertama kita dengan Yesus, serta mengingat perjumpaan yang menyalurkan iman kepada kita tersebut. Hal tersebut diutarakan Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi 7 Juni 2018 di Casa Santa Marta, Vatikan.
Mengacu pada Bacaan Pertama liturgi hari itu (2Tim 2:8-15) yang memuat nasehat Santo Paulus kepada Timotius untuk “mengingat Yesus Kristus”, Paus Fransiskus mengatakan kenangan kristiani adalah garam kehidupan.
Menggali kenangan kalian untuk menghidupkan kembali pertemuan pertama kalian dengan Tuhan diperlukan agar “menemukan kekuatan dan dapat terus berjalan ke depan”, kata Paus Fransiskus, menunjukkan bahwa “kenangan kristiani selalu merupakan sebuah perjumpaan dengan Yesus Kristus”.
“Kenangan kristiani bagaikan garam kehidupan. Tanpa kenangan kita tidak bisa melanjutkan. Ketika kita berjumpa dengan umat kristiani 'yang pelupa', kita dapat segera melihat bahwa mereka telah kehilangan citarasa kehidupan kristiani dan akhirnya telah menjadi orang-orang yang mematuhi perintah-perintah tanpa spiritualitas.
Paus Fransiskus memilih tiga situasi yang di dalamnya kita semua bertemu Kristus : pada awal kehidupan kita sebagai umat kristiani, berbicara kepada nenek moyang kita, dan dalam hukum.
Bapa Suci mengingat perikop dalam surat kepada orang Ibrani yang mengatakan : "Pikirkan kembali masa-masa awal ketika kamu pertama kali belajar tentang Kristus. Ingatlah bagaimana kamu tetap setia ...”. Lalu beliau mengatakan bahwa dalam setiap kehidupan kita ada saat-saat ketika “Yesus mendekati kita, mewujudkan diri-Nya…”
“Jangan lupakan saat-saat ini : pikirkan kembali dan hidupkan kembali saat-saat tersebut karena saat-saat tersebut merupakan saat-saat inspirasi, saat-saat pertemuan dengan Kristus”, kata Bapa Suci.
“Kita masing-masing memiliki saat-saat seperti itu : ketika aku mengenal Yesus, ketika Ia mengubah hidupku, ketika Tuhan menunjukkan kepadaku panggilanku, ketika Tuhan melawatku pada masa yang sulit ... Kita semua memiliki saat-saat ini di dalam hati kita. Marilah kita merenungkan saat-saat tersebut”. Karena Yesus, beliau berkata, adalah sumber perjalanan kristiani kita, sumber yang memberi kita kekuatan untuk terus berjalan.
Perjumpaan kedua dengan Yesus, Paus Fransiskus melanjutkan, terjadi melalui kenangan akan nenek moyang kalian, yang oleh Surat Ibrani disebut "para pemimpinmu, mereka yang mengajarkan iman kepadamu". Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, Paulus menasihatinya untuk : "mengingat ibu dan nenekmu karena mereka telah menyalurkan iman kepadamu".
"Kita tidak menerima iman melalui surat", kata Bapa Suci, tetapi melalui orang-orang yang meneruskannya kepada kita. Dan kembali, mengacu pada surat kepada orang Ibrani, beliau berkata : "Lihatlah mereka yang adalah banyak saksi dan ambillah kekuatan dari mereka".
Ketika air kehidupan menjadi sedikit keruh, Paus Fransiskus berkata, "pergi ke sumber dan menemukan di dalamnya sumber, kekuatan untuk melanjutkan adalah penting".
Bapa Suci mendorong umat untuk bertanya pada diri mereka apakah akar mereka kuat, atau apakah akar tersebut telah tercerabut dan hidup hanya untuk hari itu. Jika ini kasusnya, beliau berkata, "Segeralah memohon rahmat untuk kembali ke akar kalian", kepada orang-orang yang telah menyalurkan iman kepada kita.
Akhirnya hukum. Paus Fransiskus mengatakan dalam Bacaan Injil (Mrk 12:28b-34) Yesus mengingatkan kita bahwa perintah yang terutama adalah : “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa".
Kita harus memiliki kenangan tentang hukum yang merupakan gerakan kasih yang diperbuat Tuhan bagi kita guna mengarahkan kita pada jalan yang benar. Ini bukan hukum yang murni yuridis, beliau mengatakan, tetapi hukum kasih yang telah ditempatkan Tuhan di dalam hati kita.
“Apakah aku setia pada hukum, apakah aku mengingat hukum, apakah aku mengucapkan kembali hukum? Kadang-kadang kita umat kristiani, bahkan kaum religius, mengalami kesulitan untuk mengucapkan kembali perintah-perintah tersebut di luar kepala”, kata Paus Fransiskus.
Mengingat Yesus Kristus, Paus Fransiskus menjelaskan, berarti “membiarkan pandangan kita tertuju pada Tuhan” dan memikirkan kembali saat-saat ketika aku bertemu dengan-Nya, adalah cara untuk bergerak maju.
Kenangan dan harapan, beliau mengatakan, berjalan seiring, keduanya saling melengkapi dan kedua melengkapi satu sama lain. "Ingatlah Yesus Kristus, Tuhan yang datang, yang memberikan nyawa-Nya untukku dan yang akan datang kembali. Dialah Tuhan kenangan, Tuhan harapan", kata Paus Fransiskus.
Kita masing-masing, Paus Fransiskus mengakhiri, diundang untuk meluangkan waktu beberapa saat guna memikirkan kembali dan mengingat saat-saat di mana kita bertemu Tuhan, mengingat orang-orang yang meneruskan iman mereka kepada kita, mengajari lagi hukum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar