HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 13 Juni 2018
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
1 Raja-Raja (18:20-39)
(Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
Matius (5:17-19)
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
1 Raja-Raja (18:20-39)
(Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
Matius (5:17-19)
“Ubi concordia, ibi victoria - Di mana ada keselarasan, di sana ada kemenangan.”
Yesus hari ini menampilkan dirinya sebagai penyelaras pelbagai hukum: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Demikian pula, Yesus tidak pernah menyingkirkan atau meniadakan kita tetapi justru menyempurnakan hidup kita bukan?
Adapun tiga sikap dasar berpola '3 tas' yang bisa kita petik dari Yesus, al:
1.Cari - TAS:
Cinta kasih adalah dasar dari semua kata dan warta Yesus. Ya, cinta vertikal kepada Allah juga horizontal kepada sesama seharusnya menjadi dasar dari segala aturan dan hukum yg sebenarnya berarti baik, yakni “Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia.”
Cinta kasih adalah dasar dari semua kata dan warta Yesus. Ya, cinta vertikal kepada Allah juga horizontal kepada sesama seharusnya menjadi dasar dari segala aturan dan hukum yg sebenarnya berarti baik, yakni “Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia.”
Bukankah jika tanpa didasari cinta yang tulus akan Tuhan dan sesama, hukum sangat bisa disalahgunakan dan dijadikan ajang kemunafikan serta instrument pembenaran diri? Bukankah kalau tidak didasari cinta kasih, wajar jika ada saudara/i yang dianggap melakukan kesalahan, kita lebih mudah menyingkiri dan menyingkirkannya? Bahkan ketika jelas bahwa sebenarnya orang tersebut tidak salah, kita masih terus mencari-cari kesalahannya sehingga ia semakin tersingkir bukan?
2.Uni - TAS:
Semangat persatuan adalah pendorong dari semua pelaksanaan hukum, tentunya dengan tetap menghargai keanekaragaman karakter dan parameter setiap pribadi (“unitas in diversitas-bhineka tunggal ika-bersatu dalam perbedaan”).
Semangat persatuan adalah pendorong dari semua pelaksanaan hukum, tentunya dengan tetap menghargai keanekaragaman karakter dan parameter setiap pribadi (“unitas in diversitas-bhineka tunggal ika-bersatu dalam perbedaan”).
Hal ini berangkat dari sebuah kesadaran iman bahwa Yesus sendiri bersatu dengan BapaNya dan pergulatan hidup semua orang di sekitarnya. Ia mengerti “bahasa”: suka duka masyarakatnya dan selalu menginginkan persatuan dan bukan perpecahan maka Ia tidak begitu saja menghapuskan hukum Taurat dan peran para nabi tapi menggenapi dan menyelaraskannya dengan kehadiranNya yang benar-benar mempersatukan.
Ia sekaligus mengajak kita mengingat bahwa kita semua adalah saudara (se-udara), satu dalam bumi yang sama dan satu dalam Tuhan yang sama. Bukankah dengan semangat persatuan, maka salah satu tujuan hukum yang adalah menciptakan kosmos/keteraturan dan bukan chaos/kekacauan semakin lebih mudah tercapai?
3.Liber - TAS:
Kebebasan sebagai anak-anak Allah adalah buah dan tujuan dari pelbagai pelaksanaan hukum taurat, karena hukum jelasnya ada untuk manusia, bukan manusia untuk hukum.
Kebebasan sebagai anak-anak Allah adalah buah dan tujuan dari pelbagai pelaksanaan hukum taurat, karena hukum jelasnya ada untuk manusia, bukan manusia untuk hukum.
Disinilah, Yesus sungguh menjadi Tuhan yang humanis (terbukakan pada aspek pastoralis/penggembalaan yang manusiawi) bukan sekedar legalis (terbutakan melulu pada aspek yuridis/hukum belaka).
Bukankah benar pepatah latin yang berkata, “salus animarum suprema lex – hukum yang tertinggi adalah keselamatan jiwa, jadi yang penting adalah manusianya bukan sekedar hukumnya. Manusia menjadi subyek hukum yang jelas-jelas memerdekakan.
Oleh karena itu, marilah kita meneruskan penggenapan ajaran Yesus melalui semua perbuatan baik yang benar-benar memerdekakan dengan “HIK-Hidangan Istimewa Katolik” setiap harinya yakni: Harapan, Iman dan Kasih.
“Kalkuta kota sukacita - Kalikanlah kuatnya rasa cinta."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Madah Ibadat Harian.
13 Juni 2018
PW St. Antonius dari Padua,
Imam & pujangga Gereja.
A.
Madah Ibadat Harian.
13 Juni 2018
PW St. Antonius dari Padua,
Imam & pujangga Gereja.
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT BACAAN
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua
Amin
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Pemimpin mulya bapa bijaksana
Yang hari ini kita peringati
Kini berjaya penuh sukacita
Di surga baka
Pemimpin mulya bapa bijaksana
Yang hari ini kita peringati
Kini berjaya penuh sukacita
Di surga baka
Ia selalu sungguh berusaha
Untuk membantu membimbing sesama
Giat mengabdi dengan tulus hati
Allah sejati
Untuk membantu membimbing sesama
Giat mengabdi dengan tulus hati
Allah sejati
Semoga kita ditolong doanya
Dan menerima pengampunan dosa
Dihantarkannya menuju surga
Menghadap Bapa
Dan menerima pengampunan dosa
Dihantarkannya menuju surga
Menghadap Bapa
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Engkau Tuhan raja mulya
Yang mengatur segalanya
Fajar pagi Kauterbitkan
Panas siang Kaukobarkan
Engkau Tuhan raja mulya
Yang mengatur segalanya
Fajar pagi Kauterbitkan
Panas siang Kaukobarkan
Padamkan api sengketa
Yang memisahkan sesama
Teguhkan s’mangat berpadu
Yang menyatukan sekutu
Yang memisahkan sesama
Teguhkan s’mangat berpadu
Yang menyatukan sekutu
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta selalu
Amin
DOA
Allah yang mahakuasa selama-lamanya, santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umatMu.
Semoga berkat bantuannya kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup kristen.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
Allah yang mahakuasa selama-lamanya, santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umatMu.
Semoga berkat bantuannya kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup kristen.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
SKI - JALAN KERAHIMAN
Semoga warta belas kasihan menjangkau setiap orang, dan semoga tidak seorangpun acuh tak acuh terhadap panggilan untuk mengalami belas kasihan.
Semoga warta belas kasihan menjangkau setiap orang, dan semoga tidak seorangpun acuh tak acuh terhadap panggilan untuk mengalami belas kasihan.
DOA KEPADA ST. ANTONIUS DARI PADUA.
(Oleh Oleh dari Basilika St Antonius di Padova - Italia)
(Oleh Oleh dari Basilika St Antonius di Padova - Italia)
St Antonius, penolong kami dalam menemukan yang hilang...
Ketika aku sedih dan putus asa.. bantulah aku menemukan "HARAPAN".
Ketika aku tak dapat menemukan kehadiran Tuhan... bantulah aku menemukan "IMAN",
Ketika aku sendirian dan ditinggalkan.. bantulah aku menemukan "KASIH".
Ya,
Ketika aku takut akan hari esok..
bantulah aku menemukan keyakinan,
Ketika aku takut akan hari esok..
bantulah aku menemukan keyakinan,
Ketika aku lemah..
bantulah aku menemukan keberanian,
bantulah aku menemukan keberanian,
Ketika aku sakit..
bantulah aku menemukan kesembuhan,
bantulah aku menemukan kesembuhan,
Ketika aku berduka..
bantulah aku menemukan penghiburan,
bantulah aku menemukan penghiburan,
Ketika aku marah..
bantulah aku menemukan kerelaan,
bantulah aku menemukan kerelaan,
Ketika aku dalam kesulitan dan tidak tau apa yang harus kulakukan..
bantulah aku menemukan kehendak Tuhan,
bantulah aku menemukan kehendak Tuhan,
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, sang sumber "Harapan Iman dan Kasih" kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
B.
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA 12 Juni 2018 :
"KESAKSIAN KRISTIANI ADALAH MENJADI GARAM DAN TERANG"
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA 12 Juni 2018 :
"KESAKSIAN KRISTIANI ADALAH MENJADI GARAM DAN TERANG"
Dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 12 Juni 2018 di Misa di Casa Santa Marta, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa kesaksian kristiani dimaksudkan untuk meneguhkan orang lain dan bukan melayani sebagai jalan untuk mempromosikan diri. Umat kristiani dipanggil untuk memberikan "kesaksian yang terbiasa, yang sederhana" bagi Yesus, yang disebut "kekudusan sehari-hari".
Kesaksian kristiani yang tidak hanya memberikan nyawa dalam kemartiran atau melalui gerakan yang membuka zaman baru, tetapi juga dalam tindakan kecil sehari-hari. Kesaksian, oleh karena itu, "dimulai pada pagi hari, ketika kita bangun, kita bekerja, dan berakhir pada malam hari, ketika kita pergi tidur", kata Paus Fransiskus. "Hal tersebut tampaknya suatu hal kecil, tetapi berbagai mukjizat dilakukan melalui hal-hal kecil".
Dengan mengacu pada Bacaan Injil liturgi hari itu (Mat 5:13-16), Paus Fransiskus mengatakan bahwa kesaksian kristiani harus berlandaskan kerendahan hati, yang berarti menjadi garam dan terang bagi orang lain. “Garam bagi orang lain; terang bagi orang lain: Karena garam tidak memberi rasa pada dirinya sendiri tetapi melayani orang lain. Terang tidak menerangi dirinya sendiri tetapi melayani orang lain ... Supermarket menjual garam dalam jumlah kecil, bukan dalam ton. Dan garam tidak mempromosikan dirinya sendiri karena ia tidak melayani dirinya sendiri. Garam ada untuk melayani orang lain, dengan mengawetkan makanan dan memberi rasa. Inilah kesaksian yang sederhana”.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kesaksian kristiani sehari-hari berarti menjadi terang bagi orang lain, "untuk membantu mereka di saat-saat paling gelap". “Tuhan berkata: 'Kamu adalah garam; kamu adalah terang’... Tetapi lakukanlah agar orang lain melihat dan memuliakan Allah. Kamu bahkan tidak akan menerima pahala apa pun. Ketika kita makan, kita tidak memuji garam. Tidak, kita mengatakan pasta atau dagingnya enak ... Ketika kita tidur di malam hari, kita tidak mengatakan terangnya bagus. Kita mengabaikan terang, tetapi kita hidup disinari oleh terang. Hal ini mendorong umat kristiani menjadi saksi-saksi yang tak bernama”.
Akhirnya, Paus Fransiskus memperingatkan kita agar tidak bertindak seperti orang-orang Farisi yang bersyukur kepada Tuhan atas kekudusan mereka. "Kita bukan pencipta pahala kita sendiri". "Kekudusan sehari-hari", beliau mengatakan, berarti menjadi garam dan terang bagi orang lain. (PS)
C.
"Salus animarum suprema lex - Keselamatan jiwa adalah hukum yang terutama".
"Salus animarum suprema lex - Keselamatan jiwa adalah hukum yang terutama".
Itulah salah satu ide dasar dalam "KHK/Kitab Hukum Kanonik/Codex Iuris Canonici".
Hidup harian kita juga penuh dg ruwet renteng hukum bukan? Ada hukum karma-hukum pidana-perdata-adat-agama-pajak-internasional dll.
Dalam mata iman, Allah juga telah memberikan hukumNya berupa Taurat Musa yang mengandung pelbagai hukum yang mengatur kehidupan.
Secara real, hukum kita kerap alami pendangkalan makna, "banality of evil" ketika perangkat hukum disalahgunakan dan dijadikan instrumen kekuasaan/alat penindasan, padahal secara ideal seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), hukum bisa berarti "Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia".
Adapun 3 jalan iman supaya kita bisa hadir untuk kesejahteraan umat manusia, al:
."Donate - Berbagilah":
Hukum cintakasih. Ia ajak kita berbagi kasih, "lex caritas" karena bukankah Allah adalah kasih dan hukum terutamanya adalah kasih? Kasih Yesus yang tulus hadir untuk menggenapi hukum Taurat yang kerap legalistis sehingga terlalu detail dan mudah disalahgunakan orang orang yang penuh akal bulus.
Hukum cintakasih. Ia ajak kita berbagi kasih, "lex caritas" karena bukankah Allah adalah kasih dan hukum terutamanya adalah kasih? Kasih Yesus yang tulus hadir untuk menggenapi hukum Taurat yang kerap legalistis sehingga terlalu detail dan mudah disalahgunakan orang orang yang penuh akal bulus.
."Servite - Layanilah":
Hukum pelayanan. Bukankah Ia datang u/melayani dan bukan dilayani? Dkl: Hukum jelasnya bukan tujuan u/kekuasaan (will to power) tapi alat u/pelayanan (will to truth), yakni mencapai hidup yang berkualitas dengan melayani Tuhan yang tampak hadir lewat sesama, sehingga hidup bersama yang "chaos"/kacau bisa bertransformasi menjadi "kosmos"/teratur.
Hukum pelayanan. Bukankah Ia datang u/melayani dan bukan dilayani? Dkl: Hukum jelasnya bukan tujuan u/kekuasaan (will to power) tapi alat u/pelayanan (will to truth), yakni mencapai hidup yang berkualitas dengan melayani Tuhan yang tampak hadir lewat sesama, sehingga hidup bersama yang "chaos"/kacau bisa bertransformasi menjadi "kosmos"/teratur.
."Dimitte - Ampunilah":
Hukum pengampunan. Bukankah kita pernah lalai-ceroboh-gegabah dan berbuat salah pada Tuhan dan sesama? Bukankah rasa damai tercipta ketika kita mau saling berbenah-berbesar hati dan berinstrospeksi dengan asas keadilan? Inilah salah satu tujuan dasar hukum, yakni menciptakan keadaan yang harmonis yakni "bonum commune-kesejahteraan bersama, baik dengan diri sendiri, dengan sesama, alam dan dengan Tuhan sendiri, sehingga tercipta "pacem in terris-pacem in cordis-damai di bumi dan damai di hati".
Hukum pengampunan. Bukankah kita pernah lalai-ceroboh-gegabah dan berbuat salah pada Tuhan dan sesama? Bukankah rasa damai tercipta ketika kita mau saling berbenah-berbesar hati dan berinstrospeksi dengan asas keadilan? Inilah salah satu tujuan dasar hukum, yakni menciptakan keadaan yang harmonis yakni "bonum commune-kesejahteraan bersama, baik dengan diri sendiri, dengan sesama, alam dan dengan Tuhan sendiri, sehingga tercipta "pacem in terris-pacem in cordis-damai di bumi dan damai di hati".
"Sekolah Yakum ada di kota Yogya - Cintailah hukum maka hidup kita jadi bercahaya."
D.
"Lex aeterna - Hukum abadi."
"Lex aeterna - Hukum abadi."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat/kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya."
Secara sosiologis, orang Yahudi mempunyai banyak hukum yang secara padat terungkap dalam 10 Perintah Allah yang pada awalnya tertulis di dua loh batu yang dibawa Musa ketika turun dari Gunung Sinai (Jabal Musa جبل موسَى).
Pada kenyataannya banyak orang yang menjadi terbutakan oleh hukum padahal pada dasarnya, 10 Perintah Allah itu membukakan dua bagian besar: 4 perintah (Kel 20:3-11) tentang hubungan manusia dengan Allah dan 6 perintah (Kel 20:12-17) tentang hubungan manusia dengan sesamanya. Dengan kata lain: Tuhan ingin menjadikan kita hidup dengan bijaksana, yang mempunyai hukum abadi, tidak legalis tapi benar-benar loyalis, yang sepakat dengan St. Paulus bahwa: "Barangsiapa mengasihi sesamanya, ia sudah memenuhi hukum Taurat."
Jelasnya, pelbagai hukum dan larangan, seperti: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini milik sesama dll mengajak kita untuk selalu hidup dengan nada dasar c, cinta kasih, karena sebenarnya kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Rm 13:8-10) dan itulah yang dibuat Yesus.
Jadi, kegenapan pelbagai hukum Taurat adalah hukum kasih, yang oleh Yesus disebut sebagai hukum pertama dan utama (Mat 22:37-40), yakni "kasih berpola salib, kasihi Tuhan (dimensi vertikal) sekaligus juga sesama (dimensi horisontal).
"Bayar pajak di Taman Sari - Jadilah orang yang bijak setiap hari."
E.
“Ecce Sacerdos Magnus - Pandanglah Imam Agung.”
“Ecce Sacerdos Magnus - Pandanglah Imam Agung.”
Secara sederhana, ada 4 pokok wejangan Yesus sebagai Imam Agung dalam Kotbah di Bukit, antara lain:
. Semangat yang harus menjiwai anggota Kerajaan Allah. (Mat 5:3-48).
. Semangat untuk "menggenapi" hukum/adat-istiadat leluhur. (Mat 6:1-18).
. Sikap terhadap harta benda (Mat 6:19-34).
. Perihal hubungan dengan sesama (Mat 7:1-12).
. Semangat untuk "menggenapi" hukum/adat-istiadat leluhur. (Mat 6:1-18).
. Sikap terhadap harta benda (Mat 6:19-34).
. Perihal hubungan dengan sesama (Mat 7:1-12).
Yang pasti, Yesus sang Imam Agung ini datang ke dunia bukan untuk membatalkan Hukum Taurat tapi untuk menggenapinya menurut hakekat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah dan sesama.
Ia menegaskan bahwa Perjanjian Lama adalah firman Allah yang kekal. Maka, siapapun yang melalaikan/melanggar satu perintah saja dari firman Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh firman Tuhan. Lebih lanjut, Yesus sang Imam Agung menegur para imam, ahli Taurat dan orang Farisi sebagai orang yang tidak sejati hidupnya.
Nah, bagaimana mungkin orang yang kesehariannya bergaul dengan firman dan hukum Tuhan ternyata di mata Yesus tidaklah sejati dan bukanlah pewaris Kerajaan Surga? Bisa jadi, ketaatan orang Farisi hanya bersifat lahiriah karena tidak didasarkan atas kasih kepada Allah dan sesama tapi demi cinta diri dan kesombongan rohani.
Dengan kata lain: Yesus ingin agar kita memberlakukan firman dan hukum Tuhan dengan sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar ucapan/tingkah laku lahiriah karena sejatinya, hukum Taurat dan firmanNya diberikan Tuhan supaya kita hidup lebih bermutu.
Indahnya: hidup, ajaran dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan hukum Taurat.
Hanya Kristus-lah yang dapat membebaskan kita untuk hidup benar di hadapan hukum Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama karena Ia menghayati hukum Tuhan sepenuhnya dari hati yang tulus dan kudus.
Hanya Kristus-lah yang dapat membebaskan kita untuk hidup benar di hadapan hukum Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama karena Ia menghayati hukum Tuhan sepenuhnya dari hati yang tulus dan kudus.
Adapun hubungan kita dg hukum Allah meliputi beberapa hal:
A) Hukum itu terdiri atas prinsip etis+moral di PL (Mat 7:12; 22:36-40; Rom 3:31; Gal 5:14) dan ajaran Yesus serta para rasul (Mat 28:20; 1Kor 7:19; 9:21; Gal 6:2).
B) Hukum Taurat hendaknya dilihat sbg panduan moral bagi kita yang sudah selamat dan yang dengan menaatinya menunjukkan kehidupan Kristus ada di dlm diri kita (Rom 6:15-22).
C) Iman kpd Kristus merupakan titik tolak untuk menggenapi hukum Taurat. Melalui iman kepada Kristus, Allah menjadi Bapa kita (bd. Yoh 1:12). Oleh karena itu, ketaatan kita bukan sekedar ketaatan kepada Allah sebagai Pemberi hukum tp lebih selaku anak kpd Bapanya (Gal 4:6).
D) Melalui iman kepada Kristus, maka kita oleh kasih karunia Allah (Rom 5:21) dan Roh Kudus yang mendiami diri kt (Rom 8:13; Gal 3:5,14), diberikan dorongan dan kuasa untuk menaati hukum Allah (Rom 16:25-26; Ibr 10:16) dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Rom 8:4-14), yg mematikan perbuatan daging dan menggenapi kehendak Allah (Rom 8:13; Mat 7:21). Demikianlah, ketaatan lahiriah kepada hukum Allah harus disertai perubahan yg nyata (Mat 5:21-28).
E) Kita mengikuti prinsip "iman" dg hidup "di bawah hukum Kristus" (1Kor 9:21). Dengan demikian, kita menggenapi hukum Kristus (Gal 6:2) dan dengan sendirinya setia kpd tuntutan hukum Taurat (Rom 7:4, 8:4; Gal 3:19, Gal 5:16-25).
F) Melakukan kehendak Bapa adl syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (Mat 7:21).
"Cari kardus di Lebak Bulus - Jadilah kudus dan tulus."
======
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Nabi Elia berperang melawan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel. Elia berhasil membuktikan bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah Yahweh. Hal tersebut membuat seluruh rakyat sujud menyembah dan percaya kepada Allah Yahweh.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:20-39)
"Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat."
"Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat."
Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!" Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api." Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel ." -- Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu, aku berlindung
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.”
2. Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
3. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Ref. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu, aku berlindung
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.”
2. Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
3. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:4c.5a)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:4c.5a)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Yesus datang untuk menyempurnakan hukum Taurat dan bukan malah meniadakannya. Bahkan Yesus bersabda, "Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Melakukan dan mengajarkan hukum Taurat mendapat tempat tertinggi dalam Kerajaan Surga. Ini berarti, menghidupi hukum itu menjadi hal yang penting. Seperti yang dialami oleh Nabi Elia, dia mendapat kekuatannya karena ia sungguh menghidupi apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Demikian pula St. Antonius dari Padua, khotbahnya membawa banyak pertobatan, karena ia berbicara dari hidupnya yang bersumber dari sabda Tuhan. Apakah ada kemauan dalam diri kita untuk setia membaca sabda Tuhan?
Melakukan dan mengajarkan hukum Taurat mendapat tempat tertinggi dalam Kerajaan Surga. Ini berarti, menghidupi hukum itu menjadi hal yang penting. Seperti yang dialami oleh Nabi Elia, dia mendapat kekuatannya karena ia sungguh menghidupi apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Demikian pula St. Antonius dari Padua, khotbahnya membawa banyak pertobatan, karena ia berbicara dari hidupnya yang bersumber dari sabda Tuhan. Apakah ada kemauan dalam diri kita untuk setia membaca sabda Tuhan?
Antifon Komuni (Mat 28:20)
Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai akhir zaman.
Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai akhir zaman.
Doa Malam
Terima kasih, ya Bapa, atas panggilan-Mu untuk menjadi terang bagi sesama. Semoga perbuatanku menjadi bagaikan terang yang terbit untuk menerangi langkah mereka yang kujumpai sepanjang hari ini.
Terima kasih, ya Bapa, atas panggilan-Mu untuk menjadi terang bagi sesama. Semoga perbuatanku menjadi bagaikan terang yang terbit untuk menerangi langkah mereka yang kujumpai sepanjang hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar