HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 12 Juni 2018
Hari Biasa Pekan X
1 Raja-Raja (17:7-16)
(Mzm 4:2-3.4-5.7-8)
Matius (5:13-16)
Hari Biasa Pekan X
1 Raja-Raja (17:7-16)
(Mzm 4:2-3.4-5.7-8)
Matius (5:13-16)
“Lumen gentium - Terang para bangsa!”
Inilah salah satu dokumen terpenting Konsili Vatikan II yang menegaskan identitas Yesus sekaligus panggilan kita: "Kamu adalah garam dan terang dunia."
Tuhan mengajak kita untuk tidak tawar dan pudar, untuk tidak membiarkan diri luntur dan kabur sehingga “nyaris tak terdengar” tapi untuk berani bersaksi di tengah ruwet renteng dan carut marut dunia: memberi rasa tanpa sok kuasa, mencerahkan tanpa menyilaukan.
Pastinya, garam ada untuk mengurangi rasa hambar: "Hendaklah kata-katamu penuh kasih, jangan hambar" (Kol 4:5-6). Dan, terang hadir untuk menyingkirkan gelap, membuat yang buta jadi melek, yang tuli jadi mendengar, dan yang bisu jadi berkata kata.
Dengan kata lain:
Kita diajak memberi rasa dan nuansa, tidak hambar dan tawar, tidak ngawur dan kabur tapi berani memberi daya guna – daya makna dan daya tahan bagi sesama dan semesta.
Kita diajak memberi rasa dan nuansa, tidak hambar dan tawar, tidak ngawur dan kabur tapi berani memberi daya guna – daya makna dan daya tahan bagi sesama dan semesta.
Ya, hidup kita mestinya punya efek/impact, punya rasa dan pengaruh lewat karya, ucapan dan doa kita karena sebenarnya orang yang "mediocre", suam suam kuku, yang tawar dan hambar, yang pudar dan samar, malahan akan "dimuntahkan" oleh Allah (Wahy 3:15-16).
Realnya: kita akan "dibuang dan diinjak orang", yakni dihancurkan oleh cara hidup dan nilai-nilai yang tidak punya HIK-Harapan Iman Kasih (Ul 28:13,43,48; Hak 2:20-22).
Ya, hari inilah diwartakan “calling”, semacam panggilan dasar kita untuk menggarami yang tawar dan menerangi yang pudar.
"Dari Tangerang ke Kalisari - Jadilah terang setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Fiat Lux - Jadilah Terang!"
A.
"Fiat Lux - Jadilah Terang!"
Inilah salah satu seruan iman yang banyak saya wartakan dalam program "HIK-Hidangan Istimewa Kristiani" yang saya gagas bersama teman-teman OP-Omah Poenakawan di Sragen dan Surakarta di tahun 2013.
Selain berdasar pada nats alkitab di Kejadian 1:3, semangat ini berasal dari pesan ilahi hari ini bahwa kita adalah "garam dan terang dunia". Kita diajak dan dipanggil menjadi garam yang tidak tawar dan terang yang tidak pudar: "Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga."
Adapun 3 daya iman yang seharusnya kita perjuangkan sebagai "Garam dan Terang Dunia", antara lain:
A. "Daya guna":
Garam berguna untuk memberi rasa. Ia juga bisa mengawetkan-mengasinkan dan menyehatkan. Terang berguna untuk memberi pencerahan. Ia bisa menerangi-menyinari dan mengilhami.
Garam berguna untuk memberi rasa. Ia juga bisa mengawetkan-mengasinkan dan menyehatkan. Terang berguna untuk memberi pencerahan. Ia bisa menerangi-menyinari dan mengilhami.
Jelasnya, kita diajak untuk menjadi orang yang berguna bagi yang lain, dengan segala talenta dan karya nyata, selalu berjuang untuk menjadi problem solver dan bukan problem maker.
Ya, seperti garam yang berguna untuk memberi rasa seperti terang yang berguna untuk memberi nuansa, kita juga diajak untuk berguna dalam hidup menggereja dan bermasyarakat dengan segala "harta" dan talenta yang kita miliki.
B. "Daya makna":
Tunjukin rasa loe! Itulah sebuah slogan khas org muda untuk berani menampilkan identitasnya dengan bermakna.
Tunjukin rasa loe! Itulah sebuah slogan khas org muda untuk berani menampilkan identitasnya dengan bermakna.
Lihatlah garam dan terang: Walaupun sedikit, garam selalu memberi rasa dan walaupun redup, terang selalu memberi cahaya.
Implikasinya? Walaupun kita sedikit, tapi kita diajak untuk terus menggigit, karena tepatlah bahwa kita memang bukan bagian yang paling besar (pars maior) tapi kita harus terus berjuang menjadi bagian yang paling baik (pars sanior).
Jelasnya, bukan banyaknya tapi mutunya, bukan melulu kuantitasnya tapi kualitasnya karena dengan terus hidup secara bermutu-lah, kita smakin bisa bermakna bagi banyak orang.
Garam dan terang sendiri adalah dua kata yang kerap menjadi "simbol pemaknaan" dari banyak lembaga/komunitas. Garam dan terang menjadi penuh makna karena kehadiran mereka selalu memberi warna dan rasa, bisa dimaknai secara mendalam sebagai lambang dari pelbagai pesan kasih dan kemanusiaan yang mempunyai banyak pesan iman.
Dengan kata lain:
Kita juga diajak menjadi "tanda" yang berdaya makna bagi sesama dan semesta dengan sikap yang reflektif dan instrospektif.
Kita juga diajak menjadi "tanda" yang berdaya makna bagi sesama dan semesta dengan sikap yang reflektif dan instrospektif.
C."Daya tahan":
Garam itu sudi larut dan terang itu berkenan turut. Mereka selalu hadir untuk memberi, yang tawar diasinkan dan yang pudar dicerahkan. Mereka terus berbagi, meski kadang garamnya hilang karena dilarutkan dan terangnya habis karena dibagikan.
Garam itu sudi larut dan terang itu berkenan turut. Mereka selalu hadir untuk memberi, yang tawar diasinkan dan yang pudar dicerahkan. Mereka terus berbagi, meski kadang garamnya hilang karena dilarutkan dan terangnya habis karena dibagikan.
Dkl: Kita diajak untuk selalu menjadi garam dan terang dunia dengan segala perbuatan baik kita sehingga nama Allah semakin dimuliakan.
Ya, buah yang diharapkan dari semangat dasar menjadi garam dan terang dunia adalah semakin banyak orang melihat segala perbuatan baik kita dan memuliakan nama Allah. Kita menjadi agen/media supaya Allah benar-benar menjadi raja atas diri kita dan semua yang ada di sekitar hidup kita. Kita diajak untuk menjadi orang yang berbuah, yang membawa rasa dan terang bagi semua, yang juga membawa semua karya dan talenta kita bagi sesama sekaligus sebagai persembahan kepada Tuhan.
Pastinya, cinta mereka adalah cinta yang tidak pilih kasih tapi yang penuh belas kasih, tulus dan lurus, sederhana tapi kaya makna, "kadal-kalem tapi dalem", tidak ber-pamrih.
"Naik taksi di Taman Sari - Mari bersaksi setiap hari."
B.
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
“Bagiku mati dalam Kristus Yesus lebih mulia daripada menjadi raja yang menguasai batas-batas bumi yang paling jauh” (St. Ignatius dari Antiokhia)
Antifon Pembuka (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.
Doa Pembuka
Allah yang Mahabaik, Engkau senantiasa menyertai dan memelihara siapa saja yang dengan tekun bekerja bagi kemuliaan kerajaan-Mu. Jadikanlah kami terang cahaya-Mu bagi sesama. Semoga kehadiran kami mampu memancarkan kasih-Mu yang sejati dan dengan demikian semua orang memuliakan Bapa di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
Allah yang Mahabaik, Engkau senantiasa menyertai dan memelihara siapa saja yang dengan tekun bekerja bagi kemuliaan kerajaan-Mu. Jadikanlah kami terang cahaya-Mu bagi sesama. Semoga kehadiran kami mampu memancarkan kasih-Mu yang sejati dan dengan demikian semua orang memuliakan Bapa di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (17:7-16)
"Tempat tepungnya tak pernah kosong sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan Nabi Elia."
"Tempat tepungnya tak pernah kosong sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan Nabi Elia."
Pada waktu itu Sungai Kerit menjadi kering, sebab hujan tiada turun-turun di negeri itu. Maka datanglah sabda Tuhan kepada Elia, “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” Maka Elia pun bersiap-siap, lalu pergi ke sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan daku sedikit air dalam kendi untuk kuminum.” Ketika wanita itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.” Wanita itu menjawab, “Demi Tuhan Allahmu yang hidup, sesungguhnya tiada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah sabda Tuhan Allah Israel, “Tepung dalam tempayan itu takkan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah wanita itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, wanita itu dan anaknya mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.7-8)
1. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang membenarkan daku. Engkau memberi kelegaan kepadaku di saat kesesakan; kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku! Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
2. Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang Ia kasihi; apabila aku berseru kepada-Nya, Ia mendengarkan. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hati di tempat tidurmu, tetapi tetaplah tenang.
3. Banyak orang berkata, “Siapa akan memperlihatkan yang baik kepada kita? Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan! Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak daripada yang mereka berikan di saat mereka kelimpahan gandum dan anggur.”
Ref. Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.7-8)
1. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang membenarkan daku. Engkau memberi kelegaan kepadaku di saat kesesakan; kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku! Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
2. Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang Ia kasihi; apabila aku berseru kepada-Nya, Ia mendengarkan. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hati di tempat tidurmu, tetapi tetaplah tenang.
3. Banyak orang berkata, “Siapa akan memperlihatkan yang baik kepada kita? Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan! Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak daripada yang mereka berikan di saat mereka kelimpahan gandum dan anggur.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapa-Mu di surga.
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapa-Mu di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
"Kamu adalah garam dunia”
"Kamu adalah garam dunia”
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Garam dan terang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Garam menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain menjadi kebutuhan pokok, garam digunakan dalam berbagai keperluan hidup manusia. Di wilayah Kalimantan, misalnya masih banyak orang menggunakan garam untuk beradat. Dalam bidang kesehatan, garam digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bidang industri menggunakan 40% olahan garam untuk bahan baku. Dalam bidang pertanian dan peternakan garam dimanfaatkan untuk kesehatan hewan dan pembuatan pupuk. Ternyata dalam bidang transportasi pun garam berguna untuk pemeliharaan jalan di daerah dengan 4 musim.
Garam dan terang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Garam menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain menjadi kebutuhan pokok, garam digunakan dalam berbagai keperluan hidup manusia. Di wilayah Kalimantan, misalnya masih banyak orang menggunakan garam untuk beradat. Dalam bidang kesehatan, garam digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Bidang industri menggunakan 40% olahan garam untuk bahan baku. Dalam bidang pertanian dan peternakan garam dimanfaatkan untuk kesehatan hewan dan pembuatan pupuk. Ternyata dalam bidang transportasi pun garam berguna untuk pemeliharaan jalan di daerah dengan 4 musim.
Terang juga sangat dibutuhkan manusia. Dengan terang kita dapat mewujudkan kemanusiaan kita. Kita dapat hidup, bergerak, dan bermasyarakat karena ada terang. Terang membuat arah perjalanan manusia menjadi tampak.
Yesus bersabda: "Kamu adalah garam dunia; kamu adalah terang dunia." Yesus tidak bersabda bahwa kamu akan menjadi garam tetapi nyatanya kita adalah sudah garam dan sudah terang. Kata adalah menunjukkan identitas. Kalimat itu bukan kalimat perintah seperti yang sering kita dengar: jadilah garam dunia. Tidak. Kita adalah garam itu sendiri, bukan calon garam sehingga harus dikatakan jadilah. Demikian pula dengan terang; kita ini adalah terang dunia. Kita adalah terang itu sendiri.
Sabda Yesus itu meneguhkan sekaligus menunjukkan agar garam dan terang dapat menunjukkan identitasnya. Garam dan terang dunia sesungguhnya menunjukkan kepada Yesus sendiri yang telah menjadi segala-galanya bagi manusia. Yesus bukan hanya terang dunia yang menunjukkan jalan menuju kepada Bapa tetapi Ia adalah jalan itu sendiri. Yesus juga bukan hanya jalan itu sendiri melainkan membuat semua orang mampu melewati jalan itu bersama-Nya menuju kepada Bapa.
Kisah Eli yang membantu janda di Sarfat adalah contoh bagaimana garam dan terang itu menjelma dalam hidup seseorang. Pertolongan Elia menyelamatkan janda Sarfat membuat hidupnya berkelimpahan. Di sekitar kita masih banyak orang yang memiliki situasi seperti janda Sarfat. Kerusakan alam, tindakan kekerasan, korupsi, kerusakan moral, sikap intoleran dan ketidakadilan sosial yang membuat orang tidak berdaya dan bahkan kehilangan harapan untuk hidup. Beranikan kita menjelmakan garam dan terang dunia pada saudara-saudari kita yang berada dalam situasi seperti janda Sarfat? Tuhan memberkati!
Doa Malam
Allah yang Mahabaik, jadikanlah kami pelita-Mu yang tetap menyala, walau diterpa angin badai. Semoga sinar terang-Mu mampu terpancar dan menerangi sesama yang ditimpa kegelapan. Semoga perbuatan-perbuatan kami yang baik mampu membawa mereka untuk bertobat, sehingga nama-Mu makin dipuji dan dimuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah yang Mahabaik, jadikanlah kami pelita-Mu yang tetap menyala, walau diterpa angin badai. Semoga sinar terang-Mu mampu terpancar dan menerangi sesama yang ditimpa kegelapan. Semoga perbuatan-perbuatan kami yang baik mampu membawa mereka untuk bertobat, sehingga nama-Mu makin dipuji dan dimuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar