Ads 468x60px

Selasa, 03 Juli 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 03 Juli 2018
Pesta Santo Tomas, Rasul
Efesus (2:19-22)
(Mzm 117:1.2)
Yohanes (20:24-29)
"Credo ergo sum - Aku percaya maka aku ada."
Eksistensi Tomas (Tuhan Omong Maka Aku Sadar) menjadi penuh ketika ia akhirnya 100% mempercayai kebangkitan Yesus yang berkata: “Taruhlah jarimu dan lihatlah tanganKu, ulurkan tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi tapi percayalah!”
Di Roma, ada gereja "Santa Croce", dimana terdapat "reliqui" potongan jari St.Tomas yang dicucukkan ke bekas paku pada luka Yesus. Reliqui ini sekaligus mengingatkan kita akan kata-kata Agustinus: "Matanya memandang kemanusiaan Yesus tapi imannya mengakui keilahian Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira tercampur penyesalan, ia berseru: "Ya Tuhanku dan Allahku".
Disinilah, lewat figur "SATORA" - SAnto TOmas RAsul (SA-yangi Tuhan, TO-lak setan dan RA-yakan iman), kita diajak untuk merasul dengan 3 modus, antara lain:
1.Hidup komunal:
Tomas tdk sendirian. Ia ada bersama para rasul untuk menanti munculnya Yesus. Kebersamaan dengan para sahabat meneguhkannya untuk menemui dan mengalami Tuhan.
2.Iman personal:
Tomas adalah orang yang tidak mudah percaya omongan orang. Dia butuh bukti dan verifikasi karena sikapnya objektif, kritis dan hati hati. Itulah sebabnya, Yesus berkenan datang dan menyapanya secara personal. Inilah pengalaman "AHA", sehingga Tomas pun "sadar". Ia berubah total menjadi orang yang sangat percaya dan yang pertama menyebutNya sebagai "Ya Tuhan dan Allahku!"
3.Misi eklesial:
Setelah mengalami perjumpaan personal dengan Yesus dan komunal bersama para rasul, Tomas-pun pergi sampai ke Madras India dan wafat disana. Ia mewartakan iman "eklesial", yakni iman gereja yang satu kudus katolik dan apostolik.
"Cari emas di perut bumi - St Tomas doakanlah kami."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
MADAH HARIAN
Selasa, 3 Juli 2018
Pesta Santo Tomas, Rasul
O para rasul mulia
Duta raja yang kuasa
Didikan guru utama
Yang mengatasi segala.
Di Yerusalem surgawi
Penuh cahaya ilahi
Kalian menjadi dasar
Bagi Gereja yang benar.
Kami rayakan pestamu
Kami kenangkan jasamu
Sambil mengucapkan syukur
Atas pengurbanan luhur.
Terpujilah Yesus Kristus
Yang sudah sudi mengutus
Rasul yang dipilih Bapa
Dipenuhi dengan Roh-Nya. Amin.
DOA
Allah yang mahakuasa, kami bersukacita pada pesta Santo Tomas rasul-Mu yang mengakui Putera-Mu sebagai Allah. Semoga kami senantiasa disokong oleh perlindungannya dan kelak memperoleh kehidupan karena percaya akan nama Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
B.
SATHORA
SAnto THOmas RAsul
SA yangi Tuhan
TO lak setan
RA yakan iman
St. Thomas the Apostle (1st c.) was one of the twelve disciples who accompanied Jesus during His earthly ministry.
He is remembered for his disbelief in the news of Christ's Resurrection until he physically saw and touched Jesus' wounds—thus earning him the name "Doubting Thomas."
After Pentecost he traveled and preached throughout Persia and southeast Asia. Early traditions ascribe his main work and martyrdom to India, so that he is also called the "Apostle of India."
He converted many to Christ, worked miracles, and established the Church in the East. One tradition holds that on his way to India he met and baptized the Three Wise Men of the Nativity who first venerated Jesus at Bethlehem.
St. Thomas is also remembered for being a skilled carpenter, and according to Indian tradition he built the first churches in India with his own hands.
St. Thomas the Apostle is the patron of India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Sri Lanka, Singapore, architects, builders, masons, surveyors, theologians, against blindness, and of people in doubt. His feast day is July 3rd.
====
MADAH HARIAN SORE
(3 Juli 2018 - Pesta Santo Tomas, Rasul)
Langit bersorak gembira
Dan bumi bersukacita
Merayakan hari pesta
Para rasul yang mulia.
Diangkat menjadi duta
Bentara warta gembira
Mereka dikuasakan
Memberikan pengampunan.
S’moga pada akhir zaman
Pada saat pengadilan
Kami terima lindungan
Agar selamat dan aman.
Dimuliakanlah Bapa
Bersama Putra dan Roh-Nya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
DOA
Allah yang mahakuasa, kami bersukacita pada pesta Santo Tomas rasul-Mu yang mengakui Putera-Mu sebagai Allah. Semoga kami senantiasa disokong oleh perlindungannya dan kelak memperoleh kehidupan karena percaya akan nama Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
C.
“Fortes fortuna iuvat - Nasib baik membantu para pemberani.”
Inilah yang dialami oleh St Tomas Rasul yang kita kenangkan hari ini. Ia melihat dan menjumpai Tuhan secara pribadi karena sikapnya yang “pemberani”: Ia menuntut bukti obyektif dan tidak gampang percaya pada desas desus gosipan atau percakapan orang lain: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yoh 20:25).
Nama “Tomas” sendiri adalah nama Yunani, yang berasal dari kata Thomas dan disebut Didimus (Yoh 11:16; 20:24; 21:2), dari kata Yunani Didymos. Nama Tomas diterjemahkan dari kata Ibrani t’hom, yang berarti “kembar”. Alkitab berbahasa Latin, Vulgata, lebih senang memakai nama Didimus.
Bagi saya pribadi, seperti yang saya tulis dalam buku “TANDA” (RJK, Kanisius), nama Tomas ini mempunyai akronimnya, yakni: “Tuhan Omong Maka Aku Sadar.”
Adapun tiga sikap dasar St Tomas Rasul yang bisa kita teladani, al:
1.Bersemangat
Injil Yohanes mencatat informasi tentang semangat Tomas yang berkobar-kobar: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia” (Yoh 11:16). Bukti obyektif Yesus yang bangkit dengan jiwa dan badan juga membuat Tomas berseru dengan penuh semangat iman: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh 20:28).
Semangat pengakuan iman ala Tomas ini menjadi kesaksian terakhir dari misteri Yesus yang bangkit. Pengakuan itu juga telah menjadi semangat dan hakekat pengakuan iman Kristiani.
2.Tanggap
Tomas dikenal sebagai orang yang “tanggap”: kritis dan selalu ingin tahu: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (Yoh 14:5). Itulah pertanyaan Tomas ketika Yesus berbicara kepada para murid: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal... (Yoh 14:1-4).
Dengan demikian Tomas tampil sebagai sosok seorang yang tanggap dan mau maju dalam iman. Pertanyaan Tomas itulah yang membuka jalan bagi pewahyuan Yesus Kristus sebagai “Via Veritas Vita: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” (Yoh 14:6).
3.Cakap
Menurut tradisi, yang dibenarkan oleh St. Ambrosius dan Hieronymus, Tomas diutus mewartakan Injil ke daerah Siria di antara orang-orang Partia dan ke India.
Tentang kehadiran Tomas di India, Ambrosius dan Hieronymus mengatakan bahwa Tomas telah mendarat di kota Milaipur, yang sekarang disebut Madras, tempat akhir hidupnya sebagai martir dengan ditusuk tombak.
Catatan lain tentang Tomas termuat dalam: “Kitab Wahyu Tomas” terjemahan berbahasa Latin dan “Injil Tomas” dari sekitar tahun 140-150, yang mirip dengan “ogia Jesu” (kumpulan sabda-sabda Yesus) dan ditemukan dalam naskah Nag Hammadi pada tahun 1945 di Mesir.
Yang pasti, Gereja sangat menghargai karakter Tomas yang tampak jelas lewat komentar St Agustinus: “Ia telah ragu-ragu supaya kita tidak ragu-ragu”. Lebih lanjut, St. Agustinus mencatat: “Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya akan sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”
“Buah srikaya di Pasar Seni – Aku percaya dan aku mengimani.”
D.
Kutipan Teks Misa:
“Kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita. keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus” (Kis 13:32-33). Kebangkitan Kristus adalah kebenaran, di mana iman kita kepada Kristus mencapai puncaknya: umat Kristen perdana mempercayainya dan menghayatinya sebagai kebenaran sentral; tradisi meneruskannya sebagai sesuatu yang mendasar, dokumen-dokumen Perjanjian Baru membuktikannya; bersama dengan salib ia diwartakan sebagai bagian penting misteri Paska. Kristus telah bangkit dari antara orang-orang mati. Oleh kematian-Nya Ia telah mengalahkan kematian. Ia telah memberi kehidupan kepada orang-orang mati. (Liturgi Bisantin, Troparion pada hari Paskah)“
Antifon Pembuka (Mzm 117:28)
Allahkulah Engkau, Engkau kupuji.
Allahkulah Engkau, Engkau kuagungkan.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjadi keselamatanku.
You are my God, and I confess you;
you are my God, and I exalt you;
I will thank you, for you became my savior.
Pada Misa Pesta Santo Tomas ada Gloria (Madah Kemuliaan)
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, kami bergembira pada Pesta Santo Tomas, rasul-Mu yang mengimani Putra-Mu sebagai Allah. Semoga kami senantiasa dilindungi olehnya dan kelak memperoleh kehidupan bahagia karena percaya akan nama Yesus Kristus, Putra-Mu, dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)
"Ya Tuhan dan Allahku."
Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sering kali St. Tomas Rasul diidentikkan dengan orang yang sulit dipercaya dan memberi kesan kurang positif. Rasul yang lain sudah percaya bahwa Yesus yang wafat di salib itu tetap hidup, sedangkan Tomas memberi kesan lambat untuk itu.
Reaksi Tomas ketika mendengar para rasul mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, adalah sangat manusiawi, karena Yesus yang telah wafat di salib dan dimakamkan tidak mungkin hidup kembali. Baginya kesaksian yang disampaikan teman-temannya tidak masuk akal dan memang demikian. Baru ketika melihat sendiri kenyataan yang tidak masuk akal itu sungguh ada, bisa dia terima.
Mengakui bahwa kenyataan/realitas itu jauh lebih kaya daripada yang bisa dilihat dan bisa dipikirkan adalah sikap yang benar, karena memang demikian halnya. Kendati sulit diterima akal dan tidak logis, ternyata demikian adanya.
Di situlah letak misteri iman kepercayaannya yang tidak mengakui adanya misteri, yaitu bagian yang tidak terselami dan tetap rahasia. Maka ketika Yesus datang lagi dan menunjukkan realitas yang tidak masuk akal itu, secara sadar Tomas mengakui bahwa Yesus yang hadir di hadapannya itu nyata. Karena itu ia mengungkapkan kepercayaannya dengan tegas: "Ya Tuhanku dan Allahku".
Menerima begitu saja informasi tanpa sikap kritis, bisa tertipu karena banyak berita itu tidak benar atau bohong. Betapa banyak orang yang tertipu. Lebih parah lagi ketika muncul sikap tidak mau mengerti walau diyakinkan.
Sebaiknya, sikap tertutup untuk hal-hal yang tetap misteri dan hanya mau menerima sebagai kenyataan apa yang bisa dipikirkan dan masuk akal sesungguhnya mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. SIkap seperti itu merupakan penghalang untuk bisa melihat dan memahami kenyataan yang sesungguhnya. Jika sikap untuk berani menerima bahwa kenyataan itu jauh lebih luas dan kaya daripada yang bisa dipikirkan akan berkembang sikap rendah hati dan terbuka untuk percaya akan Allah yang tetap mengandung misteri yang tak terselami.
Antifon Komuni (Yoh 20:27)
Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar