HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu, 14 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII
Titus (3:1-7)
(Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
Lukas (17:11-19)
Hari Biasa Pekan XXXII
Titus (3:1-7)
(Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
Lukas (17:11-19)
“In Te speravi - PadaMu aku berharap."
Inilah yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari ini ketika para orang kusta terus berharap pada Yesus.
Dengan penuh harapan, kita yang sebenarnya telah banyak menerima kasih, kasih karunia, keselamatan, dan semua berkat rohani dari Allah juga diharapkan untuk tidak lupa menjadi saksi kerahimanNya.
Mengacu pada bacaan Injil hari ini, adapun langkah awal yang kita buat sebagai saksi kerahimanNya adalah datang kepadaNya dengan sebuah keyakinan dasar: "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1Yoh 4:19).
Setelah datang dan mendapat banyak berkat dariNya, kita kadang seperti ke-9 orang kusta yang lupa berterima kasih. Sebaliknya, orang kecil yang kerap kita singkirkan dan kucilkan ternyata malahan "tak lupa".
Di tengah dunia kita yang cenderung menganggap diri sebagai orang yang paling suci, kudus, ber-Tuhan dan telah diselamatkan. Di tengah klaim bahwa kita pasti masuk surga dan mereka yang lain kita anggap kafir-berdosa, tidak ber-Tuhan dan pasti menjadi penghuni neraka. Di tengah aneka pernyataan yang kerap sombong, angkuh, picik dan sempit inilah, Yesus mengajarkan harapan yang penuh kerendahan hati dari orang Samaria: Ia kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring dan tersungkur di depan Yesus.
Melihat kesungguhan dan ketulusan ucapan syukur itu, maka Yesus mengatakan: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau". Sungguh, ucapan syukur yang begitu tulus dan mulia akan menyelamatkan hidup kita, bukan? Sudahkah kita bersyukur hari ini?
Sudahkah kita juga mengucapkan terimakasih kepada Tuhan dan sesama yang kita jumpai, yang secara langsung/tak langsung telah banyak membantu hidup harian kita?
"Burung tekukur di Gunung Sahari - Mari bersyukur setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“O bone Jesu, exaudi me – Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!”
A.
“O bone Jesu, exaudi me – Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!”
Yesus menyembuhkan para penderita kusta yang dianggap terkutuk (Bdk Imamat 13,14): “Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, ‘Aku mau, jadilah engkau tahir!’ Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.”
Adapun orang kusta itu pertama tama datang dan sujud menyembah Yesus. Ini merupakan kepercayaan iman kepada kuasa Yesus: “jika Tuan mau”, bukan “jika Tuan bisa”.
Pastinya, dengan mujizat-mujizatNya Yesus menyatakan kekuasaanNya atas alam (Mat 8:23-27; Mat 14:22-23), khususnya atas penyakit (Mat 8:1-4,5-13,14-15; Mat 9:1-8,20-22,27-31; Mat 14:34-36; Mat 15:30; Mat 20:29-34; Mar 7:32-37; 8:22-26; Luk 14:1-6; 17:11-19; Yoh 5:1-16; 9:1-41), atas kematian (Mat 9:23-26; Luk 7:11-17; Yoh 11:1-44), dan atas roh-roh jahat (Mat 8:29).
Ya, Ia berkuasa bukan saja menyembuhkan badan, tetapi juga memulihkan harga diri dan harkat hidup seseorang: yang kusta menjadi tahir, yang hina menjadi mulia, yang lemah menjadi kuat.
"Cari usus di Sukabumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami."
B.
Kutipan Teks Misa
Kutipan Teks Misa
Menyembah Allah berarti dengan penuh hormat dan ketaklukan absolut mengakui, "keadaan makhluk yang tidak bernilai", yang memperoleh seluruh keberadaannya dari Allah. Menyembah Allah berarti memuja Allah, sebagaimana Maria di dalam Magnificat, bersyukur kepada-Nya dan merendahkan diri dihadapan-Nya, waktu orang mengakui dengan penuh terima kasih bahwa Ia telah melakukan yang besar dan bahwa nama-Nya kudus adanya Bdk. Luk 1:46-49.. Menyembah satu-satunya Allah membebaskan manusia dari ingat diri, perbudakan dosa, dan pendewaan dunia. (Katekismus Gereja Katolik, No. 2097)
Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal. (Amsal 19:1)
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih di Surga, berkenanlah menyampaikan sabda penuh daya penyembuhan dan jadikanlah kiranya kami serupa dengan Hamba-Mu yang agung, ialah Yesus Mesias Putra-Mu, yang yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Maha Pengasih di Surga, berkenanlah menyampaikan sabda penuh daya penyembuhan dan jadikanlah kiranya kami serupa dengan Hamba-Mu yang agung, ialah Yesus Mesias Putra-Mu, yang yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."
"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."
Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa. Hendaklah mereka taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci. Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS. 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Firman Tuhan hari ini mengisahkan tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Ketika mereka berteriak mohon kesembuhan, Yesus mengabulkan permohonan mereka dan meminta mereka untuk memeriksakan diri mereka di hadapan imam-imam. Mereka menjadi tahir. Namun dari sepuluh orang yang disembuhkan, hanya satu orang kembali dan mengucap terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan.
Firman Tuhan hari ini mengisahkan tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Ketika mereka berteriak mohon kesembuhan, Yesus mengabulkan permohonan mereka dan meminta mereka untuk memeriksakan diri mereka di hadapan imam-imam. Mereka menjadi tahir. Namun dari sepuluh orang yang disembuhkan, hanya satu orang kembali dan mengucap terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan.
Dalam kehidupan kita, tidak jarang rahmat berkat, dan kebaikan entah Tuhan maupun sesama kita anggap sebagai sebuah keharusan. Karena itu sering kita merasa tidak perlu berterima kasih. Pertolongan orang, kebaikan sesama, sering kita anggap sebagai hal yang biasa dan memang harus demikian sehingga kita tidak perlu berterimakasih. Orang Samaria yang disembuhkan oleh Yesus, memberi contoh kepada kita untuk tahu berterimakasih dan bersyukur atas kebaikan Tuhan maupun kebaikan sesama kita.
Contemplatio
Dalam keheningan hati dan pikiran, hadirkanlah diri anda di hadapan Tuhan. Renungkan dan sadari betapa banyak dan melimpahnya rahmat dan berkat Tuhan serta kebaikan dari sesama yang boleh anda alami hari ini. Sudahkah anda bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan maupun sesama? Camkanlah itu.
Dalam keheningan hati dan pikiran, hadirkanlah diri anda di hadapan Tuhan. Renungkan dan sadari betapa banyak dan melimpahnya rahmat dan berkat Tuhan serta kebaikan dari sesama yang boleh anda alami hari ini. Sudahkah anda bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan maupun sesama? Camkanlah itu.
Oratio
Tuhan, ajarilah aku untuk senantiasa bersyukur atas anugerah-Mu dan juga kebaikan sesama yang boleh aku alami hingga hari ini.
Tuhan, ajarilah aku untuk senantiasa bersyukur atas anugerah-Mu dan juga kebaikan sesama yang boleh aku alami hingga hari ini.
Missio
Hari ini aku akan berdoa secara khusus untuk sekian banyak orang yang telah berbuat baik terhadapku.
Hari ini aku akan berdoa secara khusus untuk sekian banyak orang yang telah berbuat baik terhadapku.
Doa Kehendak Yang Kuat:
Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa rasa takut atau goyah Ia berpegang pada kehendak-Mu meski harus menanggung pengurbanan yang berat. Takala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah dan menyeleweng. semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan.
Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa rasa takut atau goyah Ia berpegang pada kehendak-Mu meski harus menanggung pengurbanan yang berat. Takala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah dan menyeleweng. semoga kami tidak kecil hati menghadapi aneka kesulitan dan tantangan.
Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu karang yang tetap tegar meski tak henti diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh bila kami digoda untuk menyeleweng, bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur, bila kami digoda berlaku munafik, bila kami digoda untuk berbuat dosa, mencuri, berkhianat; terlebih bila kami dibujuk untuk menghianati Kasih-Mu.
Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat seperti Yesus yang lebih suka mati dari pada menyimpang dari kehendak-Mu. Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjan masa. Amin
Antifon Komuni (Luk 17:19)
Yesus berkata kepada orang Samaria bekas penderita kusta, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Yesus berkata kepada orang Samaria bekas penderita kusta, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar