Ads 468x60px

Senin, 26 November 2018

HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 26 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXIV
Wahyu (14:1-3. 4b-5)
(Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
Lukas (21:1-4)
"Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada."
Itulah salah satu semangat iman yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK. Kanisius) yang juga diharapkan Yesus hari ini.
Ia menilai pemberian bukan cuma dari besarnya jumlah/selisih, tapi terlebih oleh besarnya pengorbanan dan ketulusan kasih.
Hari inilah, Ia memuji persembahan janda miskin yang mau berbagi dengan utuh dan penuh.
Bicara lebih dalam soal janda, mereka kerap ternafikan dalam hidup masyarakat. Walaupun ada juga janda kaya-janda kembang/jandamuda, tapi banyak dari mereka yang dianggap "lemah" dan ter-stigmatisasi: lemah sapa, lemah cinta, kadang lemah harta (RJK. "XXX Family Way". Kanisius).
Tapi hari ini, mereka punyai arti yang indah, yakni: "bersahaJA & tak berNoDA". Ya, dengan kebersahajaan dan kekudusannya, mereka memberi persembahan pada Tuhan. Adapun prsembahan dalam bahasa Inggris diartikan sebagai "GIFT", dalam bahasa Ind : "HADIAH".
Nah, bersama janda yang bersahaJA & tak berNoDA" ini, kita diajak untuk menjadi "gift/hadiah" bagi Tuhan dengan 3 sikap dasar, al:
1. HAdapi cobaan:
Meski ia banyak masalah/cobaan (status janda+miskin, terbatas+berkekurangan), ia tetap selalu datang ke Bait Allah, setia mendekat+akrab dengan Tuhan.
2. Dalamilah Iman:
Imannya nyata ketika diwartakan.
Walau ia janda dan miskin, Ia selalu mengasihi Tuhan yang diimaninya dengan segenap hati dan jiwa, kekuatan dan akal budi.
Menyitir St Teresa Avila dalam buku Puri Batin, "jangan kuatir dan jgn takut, Tuhan saja cukup!"
3. AndalkanlaH Tuhan:
Ia mempersembahkan seluruh nafkahnya, berarti ia sudah tidak punya apa-apa lagi. Semua yang dimiliki dipersembahkan kepada Tuhan. Ia bersandar dan percaya pada "providentia divina-penyelenggaraan ilahi.
Orang Jw bilang, "Gusti ora sare".
Inilah yang dalam bahasa St Teresia Lisieux juga disebut sebagai "Jalan Kecil", bahwa tidak ada sesuatu yqng terlalu remeh untuk dibuat bila demi cinta kepada Tuhan."
"Mbak Diah ikutan berderma- jadilah hadiah bagi Tuhan dan sesama."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
MATEMATIKA PERSEMBAHAN SI JANDA MISKIN
Seorang janda miskin memasukkan DUA PESER ke dalam peti itu. Dikatakan janda miskin itu memasukkan DUA PESER.
Dalam bhs Yunani:
LEPTA DUO = DUA KOIN TEMBAGA (Ing. TWO COPPERS).
Identitas perempuan ini dapat digali lebih dalam dari kata DUA PESER ini.
Dalam masyarakat Yahudi pada jaman Yesus ada 3 jenis bahan yang umum dipakai untuk membuat mata uang:
Ada KOIN PERAK, KOIN PERUNGGU, paling kecil nilainya adl KOIN TEMBAGA.
LEPTA atau LEPTOS sendiri dalam bahasa Yunani mengacu pada SESUATU YANG TIPIS dan KURUS.
Pada jaman itu nilai mata uang ditentukan pada BERAT logam yang dipakai.
Maka kadang uang logam itu dipotong-potong sebagai kembalian.
Nah potongan kecil2 itulah yang disebut PESER, sisa uang kembalian yang kadang dianggap tidak ada harganya dan kadang diberikan kepada PENGEMIS.
Begini cara hitungnya:
1 peser = 1/4 duit.
1 duit = 1/10 dinnar.
1 dinnar = upah kerja SATU HARI.
Kalau UMR Jakarta Rp.2,900,000
Maka 1 dinnar = Rp.93,500
Maka 1 duit = Rp.9,350.
Lalu 1 peser = Rp.2,300
Uang yang dimasukkan janda dalam kotak persembahan adalah 2 peser kurang lebih Rp.5,000
Yang menarik adalah uang kecil-kecil yang dianggap SISA/SAMPAH/TIDAK BERARTI oleh orang lain, namun menjadi SELURUH NAFKAH bagi si janda miskin ini.
Sebenarnya janda ini punya pilihan, dengan memasukkan 1 saja dari dua peser yang dia punya. Tetapi dia memasukkan semuanya.
Mungkin setelah itu dia kembali mengemis lagi (baca: mencari nafkah lagi). Dia yakin dia pasti nanti juga dapat rejeki lagi untuk makan (mudah dibayangkan saat itu hari masih siang karena Yesus sedang mengajar dan ada banyak orang di Bait Allah).
Bagi janda miskin ini Allah dulu yang utama. Urusan perutnya bisa dikesampingkan.
Totalitasnya dalam memberi kepada Allah, itulah yang dipuji oleh Yesus.
Teks ini bukan bicara soal jumlah uang persembahan/kolekte tapi BAGAIMANA JANDA INI DENGAN LUAR BIASA MENEMPATKAN ALLAH DI ATAS SEGALANYA.
B.
"Non multa sed multum - Bukan banyaknya tapi mutunya"
Inilah yang diwartakan Yesus ketika memuji janda miskin di Bait Allah: "Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya tapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya!"
Ya, memberikan persembahan bisa dilakukan oleh semua orang, tak usah menunggu tua-kaya atau jaya. Tuhan melihat bukan pertama-tama berapa "kuantitas" jumlah yang dipersembahkan tetapi "kualitas" ketulusan pemberiannya dengan "dua tas" yang melengkapi, antara lain:
. Totalitas-Keseluruhan:
Pemberian seseorang ditentukan bukan oleh jumlah yang ia berikan tetapi oleh jumlah pengorbanan yang terlibat dalam pemberian itu. Seringkali kita hanya memberi dari kekayaan kita dan hal ini tidak meminta pengorbanan. Sebaliknya, pemberian janda ini menuntut segalanya: Ia memberi sebanyak-banyaknya yang dapat diberikannya.
. Loyalitas-Pengabdian:
Ia menilai pekerjaan/pelayanan kita tidak berdasarkan ukuran atau pengaruh atau keberhasilannya, tetapi berdasarkan kadar pengabdian, iman dan kasih yang tulus yang terlibat di dalamnya (Luk 22:24-30; Mat 20:26;Mrk 12:42)
Dari Kediri ke Kramat Jati - Berikanlah diri sepenuh hati."
C.
"Intentio pura - Maksud yang murni."
Inilah salah satu ciri orang beriman, hidupnya penuh kebaikan dan bukan kejahatan, penuh ketulusan dan bukan kepalsuan. Sebaliknya para ahli Taurat yang notabene adalah tokoh agama malahan kerap ber-"intentio pura pura."
Disinilah, Yesus mengingatkan kita agar hati-hati terhadap sikap hidup palsu dan munafik (Mat 23:13-15,23,25,29) yang mengutamakan kebenaran lahiriah semata (Mat 23:25-28). Orang semacam ini tidak didiami oleh Roh Kudus dan kasih karunia-Nya (Rom 8:5-14).
Lebih lanjut, Yesus secara tulus memberi perHATIan bagi wanita yang hidup sendirian yang tetap bermurah hati.
Adapun, di daerah Bait Suci yang dinamakan Pelataran untuk perempuan, terdapat peti persembahan yang berisi tiga betas peti berbentuk nafiri untuk memasukkan persembahan.
Rupanya Yesus terus mengawasi org-orang yang memberikan persembahan untuk beberapa waktu dan Ia melihat sejumlah orang kaya memberikan persembahan sebaliknya janda tersebut mempersembahkan uang seharga dua peser/satu duit (satu peser/lepton adalah kepingan mata uang terkecil senilai seperdelapan sen; Duit/kodrantēs adalah kepingan mata uang Romawi senilai seperempat sen).
Jelasnya, Yesus mengukur persembahan bukan dari jumlah yang dipersembahkan tapi dari kasih, pengabdian dan pengorbanan yang terkandung di dalamnya (Luk 21:1-4).
Janda ini telah mempersembahkan jumlah yang paling kecil, tapi justru lebih berharga daripada semua persembahan lainnya, sebab dia mempersembahkan semua yang ada padanya.
"Dari Kramat Jati ke Kalisari - Jadilah orang yang murah hati setiap hari."
D.
Catatan Mengenai Perpuluhan dalam Iman Katolik
Pertama:
Hukum persepuluhan seperti yang dipraktekkan banyak (tidak semua) Gereja Kristen berarti bahwa setiap anggota jemaat yang mempunyai penghasilan, wajib memberikan sepersepuluh (10 persen) dari penghasilan bulanan/mingguan mereka kepada Gereja.
Praksis ini didasarkan pada tindakan Abraham setelah menang perang, yaitu memberikan sepersepuluh dari hasil rampasan perang itu kepada Melkisedek, Imam Agung (Kej 14:17-24). Tindakan Abraham ini dipandang sebagai kewajiban yang harus dijalankan oleh umat Israel sebagai keturunan Abraham dalam tradisi mereka (Ul 14:22-23; 26:12-15; Bil 18:20-22; Neh 10:37-38; Im 27:32-33).
Karena orang-orang Kristiani adalah keturunan Abraham (Gal 3:7), maka mereka juga wajib membayar sepersepuluh dari penghasilan mereka kepada penerus imam Melkisedek, yaitu Yesus Kristus (bdk Ibr 7:1-28). Dalam hal ini, Kristus diwakili Gereja atau pemimpin Gereja. Praksis dalam kebanyakan Gereja Kristen ini dipandang sesuai dengan ungkapan Yesus berkaitan dengan persepuluhan (Mat 23:23), yaitu bahwa Yesus tetap menyetujui praksis persepuluhan itu.
Kedua:
Gereja Katolik tidak mempraktekkan persepuluhan, artinya umat Katolik tidak dikenakan kewajiban membayar persepuluhan kepada Gereja.
Namun demikian, dalam Konsili Trente, Gereja Katolik pernah mewajibkan umat Katolik untuk membayar persepuluhan. Tetapi, praksis membayar persepuluhan itu lenyap pelan-pelan, yaitu sejak Revolusi Perancis pada abad ke-XVIII, meskipun peraturan itu sendiri belum pernah dicabut. Keputusan Konsili Trente itu bukanlah keputusan dogmatis, karena itu bisa saja diubah oleh pemimpin Gereja berikutnya bila dipandang kurang tepat.
Lenyapnya praksis membayar pesepuluhan dalam Gereja Katolik ini sebenarnya sangat sesuai dengan catatan sejarah Gereja bahwa praksis persepuluhan itu tidak tampak dalam Perjanjian Baru dan tidak dilakukan pada Gereja apostolis.
Ada juga catatan dari bapa-bapa Gereja bahwa praksis persepuluhan itu kurang sesuai dengan semangat Perjanjian Baru, yaitu memberi secara sukarela seperti yang dikatakan Paulus: "Hendaknya masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita" (2 Kor 9:7).
Ketiga:
Adalah sangat baik memberikan sumbangan kepada Gereja karena selama Gereja masih hidup di dunia ini, tetap akan dibutuhkan dana untuk mendukung kehidupan dan pelayanan Gereja. Demikian pula tetap dibutuhkan bantuan untuk orang-orang miskin.
Gereja mengajarkan dengan tegas bahwa membantu Gereja dan membantu orang miskin bukan bersifat manasuka tetapi suatu "kewajiban" (KHK Kan 222 # 1 dan 2; bdk Kan 1260-1266).
Namun demikian, pelaksanaan kewajiban ini tidak ditentukan dengan jumlah tertentu, misalnya sepersepuluh, tetapi diserahkan kepada kerelaan hati umat.
Keempat:
Perubahan penting yang hendak ditegaskan di balik "lenyapnya praksis persepuluhan" dalam Gereja Katolik ini ialah perubahan semangat dasar yang harus menggerakkan umat untuk memberikan sumbangan, yaitu dari semangat berdasarkan hukum (sebagai kewajiban) ke semangat cinta kasih kepada Allah dan sesama.
Janda miskin yang memberikan persembahan seluruh miliknya menjadi contoh cinta kasih yang memberikan diri tanpa batas (Luk 21:1-5). Cinta kasih ini bebas dari pamrih, yaitu memberi untuk menerima (do ut des). Cinta kasih ini yang menggerakkan kita untuk mengakui karunia kesejahteraan yang telah dilimpahkan Tuhan kepada kita, suatu ungkapan syukur atas berkat Tuhan disertai keinginan untuk membalas kasih-Nya. Cinta kasih inilah yang menggerakkan kita menyadari diri sebagai bagian dari Gereja, dan karena itu selalu bersedia untuk saling mendukung dalam karya pelayanan. Cinta kasih inilah yang menggerakkan kita membagikan harta milik kita kepada orang miskin (KGK 2443-2447).
Dengan ini menjadi nyata bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya (Mat 5:17). Juga menjadi nyata bahwa semua hukum dirangkum dalam perintah cinta kasih kepada Allah dan sesama krn sbenarnya hukum punya arti yg indah, "Hadir Untuk Kselamatan Umat Manusia."
Nah, itu dari perspektif historis dan teologis kristiani yg coba dimaknai dlm grj katolik, pastinya kita ingat sebuah kalimat dari St Ignatius Loyola, "Tujuan setiap manusia diciptakan adalah utk memuji dan memuliakan Tuhan, dan setiap benda yang ada di muka bumi ini ada untuk membantu manusia mencapai tujuan ia diciptakan itu."
E.
COMPLETO.
Seorang saudara bertanya kepada Abas Kronius : “Bagaimana caranya supaya orang dapat menjadi rendah hati?”
Sang penatua menjawab : “Melalui takut akan Allah.”
Saudara itu bertanya lagi : “Dan tindakan apa yang menjadikan dia takut akan Allah ?”
Sang penatua menjawab : “Menurut pendapatku, ia harus menarik diri dari semua kesibukan dan membiarkan dirinya mengalami kesusahan badani serta dengan sekuat tenaga menyadari bahwa ia akan meninggalkan tubuhnya menghadap pengadilan Allah.”
Ibadat Penutup: COMPLETO
Senin, 26 November 2018
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
DOA TOBAT
U: Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian,
bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan,
dengan perbuatan dan kelalaian.
Saya berdosa, saya sungguh berdosa.
Oleh sebab itu saya mohon kepada santa perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
MADAH
Menjelang datangnya malam
Kami menghadap wajahMu
Untuk menghaturkan salam
Sambil mohon doa restu.
Sambutlah dalam tanganMu
Hidup serta segalanya
Simpanlah dalam hatiMu
Harapan kami semua.
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Kabulkanlah doa kami
Sekarang serta selalu. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhan, Engkau sabar dan penuh kasih setia
Mazmur 85 (86)
Terpujilah Allah yang menghibur kami dalam segala penderitaan (2Kor 1,3.4)
Dengarkanlah doaku, ya Tuhan, jawablah aku, *
sebab aku miskin dan bersengsara.
Peliharalah aku, karena aku mengasihi Engkau, *
selamatkanlah hambaMu yang percaya kepadaMu.
Engkaulah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhanku,*
kepadaMulah aku berseru sepanjang hari.
Gembirakanlah hati hambaMu,*
sebab kepadaMulah kuarahkan hatiku, ya Tuhan.
Sebab Engkau baik hati dan suka mengampuni, ya Tuhanku, *
Engkau penuh kasih setia bagi semua orang yang berseru kepadaMu.
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku,*
perhatikanlah suara permohonanku.
Pada hari kesesakan aku berseru kepadaMu,*
sebab Engkau pasti menjawab aku.
Tidak ada dewata yang menyamai Engkau, ya Tuhanku,*
tak ada karya yang setara dengan karyaMu.
Segala bangsa akan datang menyembah Engkau *
dan akan memuliakan namaMu , ya Tuhanku.
Sungguh agung Engkau dan megah karyaMu,*
Engkaulah Allah dan tiada lain.
Ajarkanlah ketetapanMu kepadaku, ya Tuhan,*
agar aku hidup setia dan takwa dengan sebulat hati.
Aku bersyukur kepadaMu dengan segenap hatiku, ya Allah, Tuhanku,*
dan memuliakan namaMu untuk selama-lamanya.
Sebab kasih setiaMu berlimpah terhadapku,*
Engkau melepaskan daku dari alam maut.-
Ya Allah, orang yang angkuh telah bangkit menyerang aku, †
segerombolan orang sombong ingin mencabut nyawaku, *
mereka tidak mengindahkan Dikau.
Tetapi Engkaulah Allah penyayang dan pengasih, †
Tuhan yang sabar, penuh kasih dan setia, *
perhatikanlah dan kasihanilah aku.
Curahkanlah kekuatanMu kepada hambaMu *
dan selamatkanlah putra sahayaMu.
Nyatakanlah suatu tanda kebaikan bagiku, †
supaya musuhku melihatnya dan menjadi malu; *
semoga Engkau menolong dan menghibur aku, ya Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan, Engkau sabar dan penuh kasih setia
BACAAN SINGKAT
1 Tes 5,9-10
Kita ditetapkan Allah untuk memperoleh keselamatan demi Tuhan kita Yesus Kristus. Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersatu dengan Dia, baik waktu berjaga maupun waktu tidur.
LAGU SINGKAT
P: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku
P: Engkaulah penebusku, ya Allah yang benar.
U: Ya Tuhan, penyelamatku.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh kudus.
U: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku, ya Tuhan, penyelamatku.
KIDUNG SIMEON
Antifon
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
Kidung Simeon (Luk 2,29-32)
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hambaMu berpulang *
dalam damai sejahtera, menurut sabdaMu.
Sebab aku telah melihat keselamatanMu *
yang Kausediakan di hadapan segala bangsa.
Cahaya untuk menerangi para bangsa *
dan kemuliaan bagi umat Mu Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami, bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai.
DOA PENUTUP
Ya Tuhan, berilah kami istirahat yang menyegarkan badan. Semoga benih sabdamu yang kami taburkan dalam kegiatan kami pada hari ini, Kautumbuhkan sampai berbuah masak bagi panenanMu yang abadi. Demi Kristus, pengantara kami. Amin
PENUTUP
P: Semoga Allah yang mahakuasa menganugerahkan istirahat dalam naungan belaskasihanNya.
U: Amin.
ANTIFON PENUTUP
Salam, Maria, penuh rahmat,
Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau diantara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati.
DOA MALAM.
Bapa yang kekal,
Aku mempersembahkan padaMu hati kudus Yesus,
dengan segenap cinta kasihNya,
segala kesusahanNya dan segenap kebaikanNya,
Untuk melebur segala dosa yang aku lakukan hari ini dan sepanjang hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa.....
Untuk menyucikan segala kebaikan yang kuperbuat dalam segala kelemahanku, hari ini dan sepanjang hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa....
Untuk mengejar segala kebaikan yang seharusnya sudah kulakukan
dan yang telah kulalaikan sekarang dan selama hidupku.
Kemuliaan kepada Bapa....
Tuhan Yesus ada di kepalaku dan dalam pengertianku.
Tuhan Yesus ada di mataku dan dalam penglihatanku.
Tuhan Yesus ada di mulutku dan dalam ucapan-ucapanku.
Tuhan Yesus ada di dalam hatiku dan dalam pikiranku.
Biarlah Tuhan Yesus ada di dalamku
saat ajalku dan pada saat keberangkatanku.
Amin.
=======
Kutipan Teks Misa.
Yesus mewajibkan murid-murid-Nya agar mengutamakan-Nya di atas segala-galanya dan di atas semua orang, dan mengusulkan kepada mereka, agar demi diri-Nya dan demi Injil Bdk. Mrk 8:35. mengurbankan "seluruh harta miliknya" (Luk 14:33). Sebelum sengsara-Nya Ia memberi bagi mereka janda miskin dari Yerusalem sebagai contoh, yang walaupun dirinya sangat berkekurangan, namun memberikan segala-galanya, yang ia miliki untuk hidup Bdk. Luk 21:4.. Memenuhi perintah pelepasan dari harta milik sangat perlu, supaya dapat masuk ke dalam Kerajaan surga. --- Katekismus Gereja Katolik, 2544
Berilah perhatian besar pada hal-hal kecil. (St. Yohanes Berchmans)
Antifon Pembuka (Mzm 24:1-2)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahakuasa, kami mohon, jadikanlah kami kaya berkat sabda-Mu, serta bersedia membagikan anugerah budi dan hati kepada sesama demi Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah menyerahkan segalanya, agar kami semua merasa bahagia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)
"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."
Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)
"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil menceritakan bagaimana seorang janda miskin mempersembahkan dua peser dan orang kaya mempersembahkan banyak uang. Yesus mengatakan bahwa janda itu memberikan lebih daripada semua orang lain, karena ia memberikan dan kekurangannya bahkan seluruh nafkahnya. Uang janda itu hanya dua keping dan itu seharusnya digunakan untuk hidupnya, tetapi itu semua dipersembahkan di kenisah. Ia memberikan seluruh hidupnya.
Yesus mengamati dengan cermat dua orang yang memasukkan uang ke kotak persembahan di Bait Allah. Tentu sumbangan si orang kaya jauh lebih besar daripada sumbangan si janda miskin, namun Yesus lebih memuji si janda miskin karena dia memberi dari kekurangannya, artinya memberikan seluruh dirinya. Ketika kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Tuhan, Ia pun memiliki ruang bebas untuk membentuk kita semakin menyerupai Dia. Nama-Nya pun semakin nyata terukir dalam tiap tindakan kita.
Antifon Komuni (Why 14:4b.5)
Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan dalam mulut mereka tidak terdapat dusta: mereka tidak bercela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar