HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 06 April 2019
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Yeremia (11:18-20)
(Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
Yohanes (7:40-53)
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Yeremia (11:18-20)
(Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
Yohanes (7:40-53)
"Veni vidi vici - Aku datang aku lihat aku menang."
Inilah salah satu motto yang kerap kali kita dengar dalam banyak musim olimpiade antar bangsa. Inilah juga yang bisa dimaknai dari arti nama Nikodemus (Yun: “nikos: pemenang" dan “demos: rakyat/bangsa").
Kitapun diajak menjadi "bangsa pemenang" di tengah banyak "pecundang" dengan tiga sikap dasar Nikodemus yang punya "NIat dan KOmitmen DEmi Membela YesUS", antara lain:
1."Kerinduan hati":
Hati Nikodemus ingin sekali bertemu dengan Yesus. Diantara 6000 orang Farisi dan 70 Sanhedrin yang lainnya, Nikodemus yang adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi (Sanhedrin) justru menjadi tertarik untuk mengenal Yesus lebih dalam. Ia datang untuk mencari dan berbincang dengan Yesus di wkt malam hari.
Hati Nikodemus ingin sekali bertemu dengan Yesus. Diantara 6000 orang Farisi dan 70 Sanhedrin yang lainnya, Nikodemus yang adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi (Sanhedrin) justru menjadi tertarik untuk mengenal Yesus lebih dalam. Ia datang untuk mencari dan berbincang dengan Yesus di wkt malam hari.
2."Kerendahan hati":
Nikodemus mau diajar dan dibentuk Yesus. Walaupun Nikodemus adalah seorang tokoh agama terpandang, ia tak segan menyapa Yesus sebagai “Rabi (Guru). Ia mau belajar dari “Si Tukang Kayu”. Inilah sikap rendah hati, yang selalu terbuka dan mau terus blajar dari yang lain.
Nikodemus mau diajar dan dibentuk Yesus. Walaupun Nikodemus adalah seorang tokoh agama terpandang, ia tak segan menyapa Yesus sebagai “Rabi (Guru). Ia mau belajar dari “Si Tukang Kayu”. Inilah sikap rendah hati, yang selalu terbuka dan mau terus blajar dari yang lain.
3."Perubahan hati":
Setelah berjumpa dengan Yesus, Nikodemus semakin rindu untuk belajar kepada Yesus. Hidupnya juga menjadi berubah dan berbuah sebagai orang beriman. Ia jadi berapi untuk membela Yesus di depan umum (Yoh 7:45-52). Bahkan, ia setia pada akhir kematian Yesus (Yoh 19:38-40). Ia juga yang membawa campuran minyak mur dan gaharu (Yoh 19:39) untuk membubuhi mayat Yesus.
Setelah berjumpa dengan Yesus, Nikodemus semakin rindu untuk belajar kepada Yesus. Hidupnya juga menjadi berubah dan berbuah sebagai orang beriman. Ia jadi berapi untuk membela Yesus di depan umum (Yoh 7:45-52). Bahkan, ia setia pada akhir kematian Yesus (Yoh 19:38-40). Ia juga yang membawa campuran minyak mur dan gaharu (Yoh 19:39) untuk membubuhi mayat Yesus.
Karena perubahan hatinya, ada pernyataan terkenal Yesus kepada Nikodemus yang baik untuk kita ingat: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).
"Dari Penang ke Tarsus - Mari menang dalam nama Tuhan Yesus."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Jika kau dapat menolong seseorang, lakukanlah.
Jika kau tak dapat menolong, berdoalah baginya.
Jika kau tak dapat berdoa, pikirkanlah tentang yang baik untuknya.
Dan ini saja sudah membantu, karena pikiran-pikiran yang baik juga adalah persenjataan yang baik.
Jika kau dapat menolong seseorang, lakukanlah.
Jika kau tak dapat menolong, berdoalah baginya.
Jika kau tak dapat berdoa, pikirkanlah tentang yang baik untuknya.
Dan ini saja sudah membantu, karena pikiran-pikiran yang baik juga adalah persenjataan yang baik.
1.
SENSUS CATHOLICUS.
SENSUS CATHOLICUS.
Gereja Katolik konon memiliki tradisi untuk mendedikasikan hari dan bulan kepada Kristus dan/atau orang kudus/misteri ilahi tertentu.
HARI
Minggu :
Kebangkitan dan Allah Tritunggal
Senin :
Roh Kudus dan Jiwa-jiwa di Api Penyucian
Selasa :
Para Malaikat Kudus
Rabu :
Sto.Yosef
Kamis :
Sakramen Mahakudus (Ekaristi)
Jumat :
Wafat Kristus dan Hati Kudus Yesus
Sabtu :
Santa Perawan Maria dan Hati Tak Bernoda Maria
Minggu :
Kebangkitan dan Allah Tritunggal
Senin :
Roh Kudus dan Jiwa-jiwa di Api Penyucian
Selasa :
Para Malaikat Kudus
Rabu :
Sto.Yosef
Kamis :
Sakramen Mahakudus (Ekaristi)
Jumat :
Wafat Kristus dan Hati Kudus Yesus
Sabtu :
Santa Perawan Maria dan Hati Tak Bernoda Maria
BULAN
Januari :
Nama Kudus Yesus dan Kanak-kanak Yesus
Februari :
Keluarga Kudus
Maret :
Sto.Yosef
April :
Sakramen Mahakudus (Ekaristi)
Mei :
Bunda Maria
Juni :
Hati Kudus Yesus
Juli :
Darah Kristus
Agustus :
Hati Tak Bernoda Maria
September :
Tujuh Dukacita Maria
Oktober :
Rosario (dan non-formal : para Malaikat Kudus)
November :
Jiwa-jiwa di Api Penyucian
Desember :
Maria Dikandung Tanpa Noda
Januari :
Nama Kudus Yesus dan Kanak-kanak Yesus
Februari :
Keluarga Kudus
Maret :
Sto.Yosef
April :
Sakramen Mahakudus (Ekaristi)
Mei :
Bunda Maria
Juni :
Hati Kudus Yesus
Juli :
Darah Kristus
Agustus :
Hati Tak Bernoda Maria
September :
Tujuh Dukacita Maria
Oktober :
Rosario (dan non-formal : para Malaikat Kudus)
November :
Jiwa-jiwa di Api Penyucian
Desember :
Maria Dikandung Tanpa Noda
===
EKARISTI
Elok KArena kRIStus ada di haTI
EKARISTI
Elok KArena kRIStus ada di haTI
Belajarlah untuk menempatkan Ekaristi sebagai pusat hidupmu. Dengan merenungkan Injil, engkau akan memperdalam pemahamanmu akan maknanya. Hal ini akan membantumu untuk menemukan kembali nilai dan keindahan persekutuan Ekaristi hari Minggu, sukacita menjadi bagian dari orang-orang yang membawa Kristus yang disalibkan dan bangkit dalam hati mereka. ( St. Yohanes Paulus II )
===
Gereja hidup dari Ekaristi tentu saja bukan pertama-tama karena ritus-upacaranya, tetapi terutama karena apa yang dirayakan dalam ritus itu, yakni misteri penebusan Kristus melalui peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitanNya.
Gereja hidup dari Ekaristi tentu saja bukan pertama-tama karena ritus-upacaranya, tetapi terutama karena apa yang dirayakan dalam ritus itu, yakni misteri penebusan Kristus melalui peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitanNya.
Disinilah, Ekaristi yang menjadi jantung hidup Gereja (EE 3) sekaligus sumber dan puncak hidup beriman, fons et culmen (LG 11), memiliki arti mendasar yakni: “Elok KArena kRIStus ada di haTI, .” Dan, bukankah Ekaristi menjadi lebih elok jika kita merenung-menungkannya bersama Maria Sang Bunda Ekaristi, Mater Eucharistia?
Pastinya:
Kerendahan hati Yesus: di Betlehem, di Nazaret, di Kalvari. Akan tetapi, lebih merendahkan diri dalam Hosti terkudus; lebih daripada di kandang, lebih daripada di Nazaret, lebih daripada di atas salib. Itulah sebabnya mengapa kita harus begitu mencintai
ekaristi, bukan?
Kerendahan hati Yesus: di Betlehem, di Nazaret, di Kalvari. Akan tetapi, lebih merendahkan diri dalam Hosti terkudus; lebih daripada di kandang, lebih daripada di Nazaret, lebih daripada di atas salib. Itulah sebabnya mengapa kita harus begitu mencintai
ekaristi, bukan?
Selamat menjadi pribadi ekaristis yang berpola "4 dimensi" :
Di pilih
Di berkati
Di pecah
Di bagi bagi
Di pilih
Di berkati
Di pecah
Di bagi bagi
===
Santo Michael Malaikat Agung,
belalah kami dalam pertempuran,
jadilah pelindung kami terhadap kejahatan dan jerat iblis.
Semoga Tuhan menegurnya,
kami memohon dengan rendah hati.
Dan engkau, panglima surgawi;
dengan kuasa Allah,
doronglah ke dalam neraka,
setan dan roh-roh jahat yang berkeliaran di dunia untuk menghancurkan jiwa. Amin.
Santo Michael Malaikat Agung,
belalah kami dalam pertempuran,
jadilah pelindung kami terhadap kejahatan dan jerat iblis.
Semoga Tuhan menegurnya,
kami memohon dengan rendah hati.
Dan engkau, panglima surgawi;
dengan kuasa Allah,
doronglah ke dalam neraka,
setan dan roh-roh jahat yang berkeliaran di dunia untuk menghancurkan jiwa. Amin.
2.
"Via positiva - Jalan positif".
"Via positiva - Jalan positif".
Itulah yang diharapkan pada hari ini bahwa kita selalu bisa berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk dan musuh kita sekalipun karena tepatlah apa yang dikatakan oleh filsuf Prancis, Rene Descartes, "cogito ergo sum - aku berpikir maka aku ada."
Dengan kata lain:
Bukankah pikiran menentukan kualitas tindakan dan hidup kita? Masalahnya, kita sering mudah berpikir buruk-berperasaan negatif dan menghakimi orang. Itulah yang juga terjadi pada diri orang-orang Yahudi yang mudah curiga dan mudah menghakimi tanpa melihat konteks utuhnya: asyik bicara "TENTANG" tapi tidak pernah bicara "DENGAN".
Bukankah pikiran menentukan kualitas tindakan dan hidup kita? Masalahnya, kita sering mudah berpikir buruk-berperasaan negatif dan menghakimi orang. Itulah yang juga terjadi pada diri orang-orang Yahudi yang mudah curiga dan mudah menghakimi tanpa melihat konteks utuhnya: asyik bicara "TENTANG" tapi tidak pernah bicara "DENGAN".
Baiklah kita sekarang belajar juga dari figur Nikodemus (Yun: "pemenang") dengan 3 sikap dasarnya seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), al:
A."NI"at:
Dia datang malam hari untuk mencari dan menjumpai Yesus (Yoh 3). Sudahkah kita juga selalu punya "goodwill", niat baik dalam kata-kata dan pikiran kita?
Dia datang malam hari untuk mencari dan menjumpai Yesus (Yoh 3). Sudahkah kita juga selalu punya "goodwill", niat baik dalam kata-kata dan pikiran kita?
B."KO"mitmen:
Nikodemus adalalah orang yang bersama Yusuf Arimatea menurunkan jenazah Yesus dan meminyakinya dengan banyak minyak wangi (Yoh 19). Ia setia mengikuti Tuhan. Sudahkah kita juga berkomitmen dalam gulat geliat iman kita?
Nikodemus adalalah orang yang bersama Yusuf Arimatea menurunkan jenazah Yesus dan meminyakinya dengan banyak minyak wangi (Yoh 19). Ia setia mengikuti Tuhan. Sudahkah kita juga berkomitmen dalam gulat geliat iman kita?
C."DEmi Membela YesUS":
Hari ini, Nikodemus membela Yesus di depan teman-temannya, para farisi yang suka menghakimi Yesus (Yoh 7). Ya, memang jelas bahwa Yesus tidak perlu dibela, tapi bukankah Yesus adalah "Sang Kebenaran-Kebaikan+Keadilan". Jada setiap kali kita membela hidup dan pikiran "yang benar-yang baik dan yang adil", kita juga membela Yesus sendiri yang hadir disitu?
Hari ini, Nikodemus membela Yesus di depan teman-temannya, para farisi yang suka menghakimi Yesus (Yoh 7). Ya, memang jelas bahwa Yesus tidak perlu dibela, tapi bukankah Yesus adalah "Sang Kebenaran-Kebaikan+Keadilan". Jada setiap kali kita membela hidup dan pikiran "yang benar-yang baik dan yang adil", kita juga membela Yesus sendiri yang hadir disitu?
"Berenang di kali - Jadilah pemenang buat yang Ilahi".
3.
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila).
Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)
Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.
Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.
The waves of death rose about me; the pains of the netherworld surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy temple he heard my voice.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam hidup ini berbagai persoalan ringan atau berat bisa saja terjadi pada setiap orang. Tidak terkecuali berbagai ancaman atau teror menyerang kehidupan seseorang. Ada kemungkinan jika kita bertindak benar, jujur dan adil di tengah-tengah kebohongan dan kepalsuan hidup pada masa kini, kita juga akan menghadapi aneka tekanan dan ancaman serta terror, dan kita merasa sendirian serta berada ‘di ujung tanduk’. Sering kita jumpai keluh kesah seorang pegawai, yang diketahui beragama Katolik sendirian di tempat ia bekerja: ia merasa diawasi terus menerus, dicari-cari kesalahan dan kekurangannya serta ada kesan mau disingkirkan atau dipecat. Jika Anda mengalami atau menghadapi macam itu marilah kita tetap tegar, lemah lembut dan rendah hati, setia pada tugas dan panggilan kita dan dalam hati berdoa seperti Yeremia: ”Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. Janganlah takut, karena Tuhan menjadi hakim yang adil. Penyerahan diri kepada Allah adalah cara yang terbaik. Marilah kita tetap bertindak dengan benar, jujur dan adil serta percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita. Percayalah bahwa kebenaran, keadilan dan kejujuran pasti akan menang atas kebohongan, kepalsuan dan ketidak-adilan.
Dalam hidup ini berbagai persoalan ringan atau berat bisa saja terjadi pada setiap orang. Tidak terkecuali berbagai ancaman atau teror menyerang kehidupan seseorang. Ada kemungkinan jika kita bertindak benar, jujur dan adil di tengah-tengah kebohongan dan kepalsuan hidup pada masa kini, kita juga akan menghadapi aneka tekanan dan ancaman serta terror, dan kita merasa sendirian serta berada ‘di ujung tanduk’. Sering kita jumpai keluh kesah seorang pegawai, yang diketahui beragama Katolik sendirian di tempat ia bekerja: ia merasa diawasi terus menerus, dicari-cari kesalahan dan kekurangannya serta ada kesan mau disingkirkan atau dipecat. Jika Anda mengalami atau menghadapi macam itu marilah kita tetap tegar, lemah lembut dan rendah hati, setia pada tugas dan panggilan kita dan dalam hati berdoa seperti Yeremia: ”Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. Janganlah takut, karena Tuhan menjadi hakim yang adil. Penyerahan diri kepada Allah adalah cara yang terbaik. Marilah kita tetap bertindak dengan benar, jujur dan adil serta percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita. Percayalah bahwa kebenaran, keadilan dan kejujuran pasti akan menang atas kebohongan, kepalsuan dan ketidak-adilan.
Dalam rangka menyambut pemilihan umum 2019 kami berharap Anda sekalian yang telah memiliki hak pilih menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Siapa pun calon dan partai apa pun pilihan Anda, hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, menghargai dan membela kemajemukan agama, suku, etnis dan ras yang ada di Indonesia dan mampu mengelolanya menjadi sebuah taman bunga Indonesia yang indah dan menawan yang dibangun di atas dasar Pancasila. Pilihlah calon yang rekam jejaknya menunjukkan semangat kebangsaan yang mendalam yang tampak dalam sikap toleransi, komitmen kebebasan beragama dan beribadah serta keberanian untuk membela kelompok-kelompok minoritas dalam masyarakat, memiliki kematangan pribadi, menghormati dan membela kehidupan, menghargai dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia, melayani dan mengusahakan kesejahteraan umum serta berkomitmen terhadap kelestarian alam dan keutuhan ciptaan, memiliki komitmen yang kuat dan tegas untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Hendaknya pilihan Anda tidak dipengaruhi oleh uang atau imbalan-imbalan lainnya. Membeli suara pemilih dengan uang atau barang lainnya, membiarkan suara hati dibeli dengan uang serta memanipulasi hasil Pemilu adalah tindakan-tindakan yang berlawanan dengan Perintah Allah yang mulia: “Jangan menipu” (bdk. Ul. 5:20). Lebih dari itu politik uang menodai prinsip-prinsip moral Kristiani yang menjadi landasan kehidupan bersama yakni kejujuran, kebenaran, keadilan dan kesejahteraan umum.
Antifon Komuni (Bdk. 1 Ptr 1:18-19)
Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.
Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.
By the precious Blood of Christ, the Blood of a spotless and unblemished Lamb, we have been redeemed.
Doa Malam
Yesus, Engkau tetap sabar, apa yang benar selalu Kulakukan, namun tidak pernah diakui oleh mereka yang memusuhi-Mu. Ajarilah aku untuk bersabar hati seperti Engkau dan berilah aku keberanian untuk selalu bertindak benar tanpa takut menderita bila harus menghadapi ketidakadilan. Amin.
Yesus, Engkau tetap sabar, apa yang benar selalu Kulakukan, namun tidak pernah diakui oleh mereka yang memusuhi-Mu. Ajarilah aku untuk bersabar hati seperti Engkau dan berilah aku keberanian untuk selalu bertindak benar tanpa takut menderita bila harus menghadapi ketidakadilan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar