Ads 468x60px

Sabtu Malam, 20 April 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu Malam, 20 April 2019
Vigili Paskah
(Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Surrexit Dominus - Tuhan sudah bangkit!"
Adapun pada misa Minggu Paskah bersama dengan api yang diberkati, lilin Paskah yang dinyalakan dan madah indah Exultate yang baru dilambungkan, kita diajak untuk selalu melihat SALIB sebagai sebuah proses kemenangan iman.
Itu sebabnya Hari Paskah mengajak kita bersukacita: "bersorak-bertepuk-bergirang", karena setelah penyaliban hadirlah kemuliaan, setelah kematian hadirlah kebangkitan, setelah penderitaan hadirlah kebahagiaan.
Persiapan sepanjang 40 hari dalam masa Prapaskah dengan ber-“PDAM” - "Puasa-Doa-Amal-Misa" diakhiri dengan kemuliaan, kemenangan dan kehidupan yang dikenangkan pada Hari Raya Paskah.
Mengacu pada pelbagai bacaan injil seputar Paskah, baik di Injil Sinoptik dan Injil Yohanes, ada 3 pengalaman supaya kita selalu melihat SALIB sebagai sebuah ruang HIK, ruang yang penuh harapan iman dan kasih, antara lain :
1."Pengalaman personal":
Inilah yang dialami Maria Magdalena ketika Yesus yang bangkit menjumpainya secara pribadi dengan 3 kalimat: "Damai bagimu - Jangan takut dan Pergilah ke Galilea!"
2."Pengalaman sosial":
Inilah yang terjadi ketika Petrus dan Yohanes bersama-sama bergegas mencari Yesus yang bangkit karena informasi yang diberikan Magdalena.
3."Pengalaman ecclesial":
Inilah yang diwartakan ketika Yohanes (murid yang dikasihiNya) menunggu Petrus dan membiarkannya masuk ke makam Yesus terlebih dulu. Yohanes tidak langsung sok dan bekerja sendirian tapi terus bersabar dan menyadari dirinya sebagai bagian dari gereja universal yang bersama-sama bergegas mencari wajah Tuhan.
Dalam bahasa Paus Emeritus Benediktus XVI: "Dunia diselamatkan oleh Dia yang Tersalib, bukan oleh mereka yang menyalibkanNya. Dunia yang dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia telah ditebus oleh kesabaran Tuhan."
"Dari Mekkah ke Yerusalem - Selamat Paskah, Berkah Dalem".
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
P A S K A H
P erempuan
A dalah
S aksi
K ebangkitan
A llah
H aleluya
Ia adalah perempuan yang tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya (Henri-Dominique de Lacordaire, “Sainte Marie Madeleine", 1860)
Ia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus (Paus Gregorius)
Ia adalah jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, "divine ascended masters" (New Ages);
Ia adalah “illuminata et Illuminatrix, yang cerah dan mencerahkan” (Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine, “Golden Legend”, 1250).
B.
"Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kristus sungguh telah bangkit dari antara org mati!"
Inilah keyakinan iman yang dirayakan dalam Hari Raya Paskah.
Adapun kata Yunani “Pascha” berasal dari bahasa Ibrani, “Pesach” yang artinya: “Paskah” (Passover) yakni melewati.
Dengan kata lain: Yesus hadir melewati kematian menuju kebangkitan, melewati penyaliban menuju kemuliaan.
Mengacu pada bacaan injil, Paskah bisa berarti: "Perempuan Adalah Saksi Kebangkitan Allah," karena bukankah Yesus yang bangkit pertama-tama memilih para perempuan sebagai saksi kebangkitanNya?
De facto, dalam tradisi patriarkal, perempuan kerap dianggap sebagai sumber dosa (istilah "hawa nafsu", bukan "adam nafsu). Mereka juga tidak boleh bertanya/berpendapat/mengajar. Mereka dianggap "kelas dua", hanya bisa di sumur-dapur dan kasur, hanya "asah asah-momong bocah-ngumbah ngumbah-jaga omah dan mlumah mlumah.
Adapun kabarnya 3 nama mereka adalah: Magdalena (bekas "pelacur" yang kerasukan 7 roh jahat), Maria Kleopas (yang dicap sebagai tukang kawin) dan Maria Salome (janda Zebedeus , ibunya Yakobus dan Yohanes).
Bisa jadi, mereka adalah wajah kita semua yang bercela dan tidak sempurna, yang rapuh dan berdosa tapi malahan dipilih Tuhan dengan 3 ajakan dasarNya, antara lain:
1."Salam bagimu":
Inilah kata pertama Yesus pada mereka. Salam dalam bahasa Ibrani dekat dengan "Shalom", yang berarti damai bagimu. Ia bagikan HIK pertama, yakni harapan yang penuh kedamaian.
2."Jangan takut":
Ia menguatkan hidup kita supaya tidak takut dan kecut. Ia bagikan HIK kedua, yakni iman yang penuh keberanian.
3."Pergilah ke Galilea":
Galilea adalah tempat Ia banyak mengajar dan makan bersama, berkarya dan berjalan bersama para murid. Kita juga diajak mengingat saat-saat bahwa Tuhan benar-benar hidup: Ia dekat dan mengasihi kita.
Adapun beberapa lambang khas mitologi Paskah, antara lain: kelinci/kesuburan, telor/kehidupan dan bunga bakung/keindahan.
Dengan kata lain:
Kita diajak pergi ke "Galilea", ke tengah hidup harian kita dengan selalu setia berbagi kesuburan-kehidupan dan keindahan secara nyata.
"Cari nafkah di Rawabuaya - Selamat Paskah Alleluia."
C.
Surrexit Dominus: Tuhan sudah bangkit!"
Holy Saturday
"They laid him in a rock-hewn tomb"
Meditation.
Jesus not only died for our sins (1 Corinthians 15:3); he also, by the grace of God, tasted death for every one (Hebrews 2:9). It was a real death that put an end to his earthly human existence. Jesus died in mid afternoon and the Sabbath began at 6:00 pm. Since the Jewish law permitted no work on the Sabbath, the body had to be buried quickly. Someone brave enough would have to get permission from the Roman authorities to take the body and bury it. The bodies of executed criminals were usually left unburied as carion for the vultures and dogs. Jesus was spared this indignity through the gracious intervention of Joseph of Arimethea.
Who was this admirer and secret disciple of Jesus? Luke tells us that Joseph was a member of the Sanhedrin, the supreme Jewish council that condemned Jesus. We are told that he did not agree with their verdict. He was either absent from their meeting or silent when they tried Jesus. What kind of man was Joseph? Luke tells us that he was "good and righteous" and "looking for the kingdom of God". Although he did not stand up for Jesus at his trial, he nonetheless, sought to honor him in his death by giving him a proper burial. This was to fulfill what the prophet Isaiah had foretold: "He was cut off out of the land of the living ..and they made his grave with the wicked and with a rich man in his death, although he had done no violence, and there was no deceit in his mouth" (Isaiah 53:8-9).
In the Book of Revelation, the Lord Jesus speaks: "Fear not, I am the first and the last, and the living one: I died, and behold I am alive for evermore, and I have the keys of Death and Hades" (Revelation 1:17-18). No tomb in the world could contain the Lord Jesus for long.
His death on the cross purchased our redemption and his triumph over the grave on Easter morning defeated death. What preserved the Lord Jesus from corruption? He was kept from decay and he rose from the dead by divine power. "My flesh will dwell in hope. For you will not let your Holy One see corruption" (Psalm 16:9-10). The mystery of Christ's lying in the tomb on the sabbath reveals the great sabbath rest of God after the fulfillment of our salvation which brings peace to the whole world (Colossians 1:18-20). Is your hope in this life only, or is it well founded in the resurrection of Christ and his promise that those who believe in him will live forever?
"Lord Jesus, you died that I might live forever in your kingdom of peace and righteousness. Strengthen my faith that I may I know the power of your resurrection and live in the hope of seeing you face to face for ever."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar