Ads 468x60px

Selasa, 16 April 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 16 April 2019
Hari Selasa dalam Pekan Suci
Yesaya (49:1-6)
(Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
Yohanes (13:21-33.36-38)
"Fides est discipulus - Iman adalah pemuridan".
Yesus pernah "menegur" 2 muridnya: Yudas Iskariot (Iskariot adalah nama Yunani dari bahasa Ibrani "isy kariot"= orang dari Kariot, yang dalam bahasa Ibrani="palsu", dalam bahasa Yun= "pembunuh bayaran") serta Simon Petrus (Simon adalah nama Yunani, Petrus adalah nama Latin yang dalam bahasa Yun: Petros, Ibr: Kefas= "batu karang").
Adapun dalam teks bahasa Inggris, para murid Yesus tidak disebut sebagai "student" tapi sbg "disciple" (murid yang selalu belajar, learner), yang erat terkait-paut dengan sikap "disiplin". Dengan kata lain: Bukankah pemuridan lekat dengan kedisiplinan? Bukankah Tuhan juga banyak "mendidik dan mendisiplinkan" hidup kita (Ibr 12:5-6)?
Adapun dua hal dasar yang membuat kita tidak bisa menjadi "disciple" seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (RJK, Kanisius), antara lain:
1. "KUTU - Kurang bersatu":
Yudas ("Yang Ucapannya peDAS") adalah rasul yang selalu diletakkan paling belakang dengan predikat "yang mengkhianatiNya" (Mat 10:4, Mrk 3:19, Luk 6:16). Karena "kutu", ia terpengaruh iblis (Yo 13:2,27, Luk 22:3-4) dan tega "menjual" Yesus untuk mencari laba pribadi.
Bukankah hidup kita juga pernah penuh "kutu", ketika kita mudah mengadu domba, bergosip-ber"issue" ria dan mempergunjingkan orang lain, menjadi "LIPI-Lembaga Intrik Penyebar Isu", bahkan terhadap rekan yang seiman?
2. "KUMAN-KUrang beriMAN":
Simon Petrus yang seakan selalu menjadi "batu karang", rasul paling tegar dan "paus pertama" (Mat 10:1-4, Mrk 3:13-19, Luk 6:12-16), ternyata karena kesombongan dirinya malahan "jatuh". Imannya yang tampaknya "tegar" ternyata "keropos": Ia menyangkal Yesus berkali-kali (Yo 13:38, 18:17-18, 25-27, Bdk: Mat 26, Mark 14, Luk 22).
Bukankah kita punya "kuman", ketika kita juga merasa sok kuat dan "takabur", congkak hati dalam hidup beriman padahal di dalamnya hidup beriman kita malahan keropos: menyangkal Tuhan dan membohongi hati nurani?
Hari inilah, kita diajak meninggalkan "petrus dan yudas" tapi mengenakan "kristus" yang ber-"enkrateia" (bertanggungjawab). Ia "disiplin" pada jalan imannya yang mesti dilewati karena Ia percaya bahwa tidak ada kebangkitan tanpa salib, tidak ada kemuliaan tanpa kematian?
Maukah kita mati dari "kutu" dan "kuman" kita?
"Cari sepatu pakai delman - Mari bersatu dan makin beriman."
A.
Daily Quote from the Early Church Fathers.
"As Christians, our task is to make daily progress toward God. Our pilgrimage on earth is a school in which God is the only teacher, and it demands good students, not ones who play truant. In this school we learn something every day. We learn something from the commandments, something from examples, and something from Sacraments. These things are remedies for our wounds and materials for our studies." (Augustine of Hippo, 345-430 A.D., excerpt from Sermon 16A,1)
B.
Kutipan Teks Misa.
“Manusia diselamatkan dalam penderitaan, salib, pemakaman, dan kebangkitan Kristus.” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.
Doa Pembuka
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
Pengalaman yang menyakitkan dalam kehidupan adalah ketika pribadi-pribadi terdekat yang paling kita cintai, mengkhianati kita. Inilah satu kepahitan dalam kehidupan. Pengalaman inilah yang teriadi dalam kehidupan Yesus. Salah satu murid-Nya mengkhianati-Nya dan muridmurid lainnya menyangkal dan lari meninggalkan-Nya. Namun demikian Yesus memahami dan memaafkan murid-murid yang dikasihi-Nya itu. Cinta Tuhan menang atas segala kebencian dan balas dendam. Cinta inilah yang senantiasa diajarkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa kisah pahit kehidupan yang pernah dialami Tuhan, dapat terjadi dalam diri setiap manusia dan juga kita para pengikut-Nya. Namun sebagaimana Yesus, kita para murid Tuhan dipanggil untuk meneladan dengan memafkankan dan mengampuni mereka yang mengkhianati kita. Panggilan ini berat. Tapi kepada kita yang berjuang untuk melakukannya, Tuhan akan memberi kekuatan. Cinta sejati adalah cinta yang tanpa syarat. Dan cinta serta rahmat Tuhan kepada kita, tidak pernah meminta syarat.
Antifon Komuni (Rm. 8:32)
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
Doa Malam
Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini. Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku. Amin.
C.
PAUS FRANSISKUS MENGUNJUNGI PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI UNTUK MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN
Sore hari Senin, 15 April 2019, pada awal Pekan Suci, Paus Fransiskus pergi ke Biara Bunda Gereja untuk mengucapkan selamat Paskah dan selamat ulang tahun ke-92 kepada Paus Emeritus Benediktus XVI.
Paus Emeritus Benediktus (Joseph Aloisius Ratzinger) lahir di Marktl am Inn, Bavaria (Jerman) pada tanggal 16 April 1927. Beliau terpilih menjadi paus ke-265 pada tanggal 19 April 2005 dalam konklaf pasca wafatnya Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 2 April 2005. Karena alasan kesehatan dan usia, beliau mengundurkan diri pada tanggal 28 Februari 2013. (PS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar