HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 11 Mei 2019
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kisah Para Rasul (9:31-42)
(Mzm 116:12-13.14-17; Ul: 1Kor 10:lh.16)
Yohanes (6:60-69)
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kisah Para Rasul (9:31-42)
(Mzm 116:12-13.14-17; Ul: 1Kor 10:lh.16)
Yohanes (6:60-69)
"Mater et Magistra - Bunda dan Guru".
Inilah salah satu gelar yang diberikan kepada Gereja karena kehadirannya selalu diharapkan menjadi "bunda" yang menghangatkan dan "guru" yang mengajarkan banyak hal baik kepada semua orang.
Hal ini juga didasarkan karena Yesus sebagai batu penjuru gereja juga selalu menjadi "magister". Ia banyak mengajar dan "menghajar", bahkan kadang ajarannya tegas dan pedas karena membutuhkan komitmen yang penuh utuh dan menyeluruh.
Ketika para murid yang lain menjadi mundur karena pengajaran Yesus yang "keras dan tegas", Simon Petrus tetap maju dan "on track", ia berpegang padaNya dengan berkata: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Bersama dengan awal hari ini baru ini, adapun tetralogi iman yang membuat Simon Petrus tetap "on track" menghadapi keras dan tegasnya pelbagai ajaran ilahi, antara lain:
1."Pemahaman akan Allah":
Ia mengajak kita untuk mempunyai "hidup iman", benar-benar tahu dan percaya akan Allah yang diikuti dan diimaniNya. Dalam bahasa Paulus, "scio cui credidi, aku tahu kepada siapa aku percaya."
Ia mengajak kita untuk mempunyai "hidup iman", benar-benar tahu dan percaya akan Allah yang diikuti dan diimaniNya. Dalam bahasa Paulus, "scio cui credidi, aku tahu kepada siapa aku percaya."
2."Pengalaman akan Allah":
Ia mengajak kita mengalami Allah secara personal, lewat "hidup doa" yang terarah dan teratur, lewat pelbagai praktek kesalehan sehingga yang ilahi benar-benar dirasakan dan dialami secara nyata.
Ia mengajak kita mengalami Allah secara personal, lewat "hidup doa" yang terarah dan teratur, lewat pelbagai praktek kesalehan sehingga yang ilahi benar-benar dirasakan dan dialami secara nyata.
3."Pengamalan akan Allah":
Seperti Petrus yang mengamalkan kasih ilahi secara nyata lewat pewartaan dan kesaksiannya, kita juga diajak mempunyai "hidup karya", yang penuh kasih dan kerahiman, yang mempunyai keterlibatan sekaligus keberpihakan karena bukankah tepat bahwa iman kita tidak berjalan di atas awan? Bukankah iman yang kita yakini dan pahami juga harus kita bumikan secara real dan aktual dalam hidup nyata?
Seperti Petrus yang mengamalkan kasih ilahi secara nyata lewat pewartaan dan kesaksiannya, kita juga diajak mempunyai "hidup karya", yang penuh kasih dan kerahiman, yang mempunyai keterlibatan sekaligus keberpihakan karena bukankah tepat bahwa iman kita tidak berjalan di atas awan? Bukankah iman yang kita yakini dan pahami juga harus kita bumikan secara real dan aktual dalam hidup nyata?
4."Penghayatan akan Allah":
Akhirnya semua pemahaman-pengalaman dan pengamalan mengantar kita untuk sampai kepada penghayatan akan Allah yang selalu hadir dan mengalir, yang bersolider dengan suka dan duka lara, tawa dan tangis dunia kita lewat "hidup harian".
Akhirnya semua pemahaman-pengalaman dan pengamalan mengantar kita untuk sampai kepada penghayatan akan Allah yang selalu hadir dan mengalir, yang bersolider dengan suka dan duka lara, tawa dan tangis dunia kita lewat "hidup harian".
"Dari Matraman sampai Kranji - Jadilah orang beriman yang tahan uji."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar