Ads 468x60px

Senin, 06 Mei 2019

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 06 Mei 2019
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kisah Para Rasul (6:8-15)
(Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
Yohanes (6:22-29)
"Cura ut valeas-Berusahalah agar kau berhasil."
Kita diajak untuk selalu berusaha sebagai orang beriman yang mendambakan kehidupan yang kekal.
Usaha nyata itu bisa ditegaskan dengan pesan ilahi hari ini: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yg kekal."
Adapun tiga semangat dari beberapa tokoh yang berusaha untuk berhasil menciptakan "surga di bumi", yang bekerja untuk hidup yang lebih sejati bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama, antara lain:
1."Golek sego golek swargo":
Inilah salah satu semangat iman yang diwariskan oleh Romo Van Lith kepada para muridnya di Kolese Xaverius Muntilan. Ia mengharapkan adanya usaha "kolaboratif sebagai orang beriman yang ada di tengah dunia. Kita sadar ada di tengah dunia tapi tidak menjadi milik dunia. Diharapkan adanya keseimbangan antara mencari harta juga mencari surga, tidak lekat pada harta benda dunia yang sebenarnya tidak abadi.
2."Ad Maiorem Dei Gloriam":
Inilah semangat khas St Ignatius Loyola yang diwariskannya kepada para Jesuit supaya setiap orang mempunyai "inisiatif", bekerja semata demi kemuliaan Allah yang lebih besar lewat setiap bakat dan talenta, minat dan cipta yang diwartakan kepada dunia karena sejatinya hidup kita dengan segala warna warninya ini adalah sarana/media untuk memuliakan Allah.
3."Deus providebit": "Tuhan yang menyelenggarakan!"
Inilah semangat kerja dari Bunda Magdalena Daemen yang diwariskannya pada para suster OSF. Ia mengajak kita untuk selalu merasakan dan menyandarkan diri pada adanya banyak penyelenggaraan ilahi dalam segala doa dan karya, suka dan duka hidup harian kita. Kita diajak untuk tidak tinggi hati dan iri hati tapi selalu rendah hati dan hati-hati.
"Ada louhan masuk jala-Temukan Tuhan di dlm segala."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
“Sol lucet omnibus - Matahari menyinari semua orang”.
Kutipan dari karya Petronius Satiricon Liber inilah yg mewakili kehadiran Kristus dan Stefanus sbg cahaya ilahi.
Adapun perayaan Stefanus disebut-sebut dlm kidung Natal Good King Wenceslas yg merupakan hari libur nasional di Republika Srpska, Irlandia, Italia, Austria dan Finlandia.
Dari figur Kristus+Stefanus, terdapat tiga semangat dsrnya, al:
A. Martiria (“kesaksian”):
Kristus berarti “yg diurapi” dan Stefanus berarti “yg dimahkotai” adl dua saksi iman yg sama-sama wafat sbg martir. Kristus disalib dan Stefanus dirajam. Bicara lbh lanjut soal Stefanus, ia digelari mahkota kemartiran dan dilukiskan dg tiga buah batu beserta dahan palma. Campur tangan Allah membuat ajarannya didengar+dipercaya oleh byk org.
Karena itulah, ada sekelompok org yg mrasa tersaingi+terbutakan oleh rasa iri-dengki sehingga mrk merancang kejahatan+fitnah yg kejam bagi Stefanus. Bukankah itu juga yg dialami oleh Kristus?
Yg pasti, Kristus+Stefanus tdk takut terhadap “salib”: kesalahpahaman, fitnah, umpatan+caci-maki sepihak. Sebaliknya, mrk malahan setia bersaksi u/sll merangkul salib dg pengharapan+sukacita.
B. Diakonia (“pelayanan’):
Stefanus adl slh satu dari tujuh org yg hidupnya saleh+terpandang yg dipilih oleh para rasul sbg diakon pada jaman gereja perdana u/mengurus para janda+org miskin. Begitu juga dg Kristus bukan? Mrk dtg bukan u/dilayani tp u/melayani!
C. Koinonia (“kesatuan):
Hubungan mendalam dg Bapa membuat Stefanus begitu penuh dg kuasa Roh Kudus. Ia fasih dlm Kitab Suci dan krn kesalehannya, ia jg mengerjakan byk mujizat dan wajahnya nampak bagaikan seorang malaikat.
Selain itu, walaupun byk difitnah+disakiti, ia menghadapi semuanya dg tenang. Ketika byk orang marah+melemparinya dg batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku, Tuhan janganlah Kau tanggungkan dosa ini atas mereka, sebab mrk tidak tahu apa yg diperbuat”.
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Begitu juga yg dialami oleh Kristus bukan? Mrk jelas bersatu-padu dg Bapa.
“Pasang bendera di Jembatan Tiga - Berani sengsara demi kerajaan surga”.
2.
Kutipan Teks Misa:
Didalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur diubah melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus, menjadi tubuh dan darah Kristus. Sesuai dengan petunjuk Tuhan, demi kenangan akan Dia, Gereja melanjutkan apa yang telah Ia lakukan pada malam sebelum sengsara-Nya sampai kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan: "Ia mengambil roti..... "Ia mengambil piala yang berisi air anggur". Roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus atas cara yang penuh rahasia, tetapi tinggal tanda-tanda tentang kebaikan ciptaan. Karena itu, dalam mempersiapkan persembahan kita berterima kasih kepada Pencipta untuk roti dan anggur Bdk. Mzm 104:13-15., hasil dari usaha manusia", tetapi pertama-tama "hasil dari bumi" dan "pokok anggur", anugerah Pencipta. Gereja melihat di dalam tindakan Melkisedek, raja dan imam yang membawa "roti dan anggur" (Kej 14:18), satu pratanda bahan persembahannya sendiri Bdk. MR, Doa SyukurAgung Romawi 95: "Supra quae".. (Katekismus Gereja Katolik, 1333)
“Saya yakin bahwa tanggung jawab utama dari keruntuhan iman ini harus ditanggung oleh para imam. Kami tidak selalu mengajarkan doktrin di seminari-seminari dan universitas Katolik. Kami mengajarkan apa pun yang kami suka! Katekismus untuk anak-anak telah ditinggalkan. Pengakuan dosa diremehkan. Selain itu, tidak ada lagi imam di kamar pengakuan dosa! Karena itu sebagian dari kami bertanggung jawab atas keruntuhan ini. Khususnya pada tahun 1970-an dan 1980-an, setiap imam melakukan apa pun yang disukainya selama Misa. Tidak ada dua Misa yang sama: itulah yang membuat banyak umat Katolik enggan pergi ke gereja. Paus Benediktus XVI mengatakan bahwa krisis liturgi menyebabkan krisis Gereja. Lex orandi, lex credendi: cara kita berdoa menunjukkan iman kita. Jika tidak ada lagi iman, liturgi direduksi menjadi pertunjukan, pertunjukan cerita rakyat, dan umat beriman berpaling. Kami mungkin bersalah karena kelalaian. Desentralisasi liturgi selalu memiliki konsekuensi yang serius. Kami ingin memanusiakan Misa, membuatnya dapat dipahami, tetapi hal itu tetaplah menjadi misteri di luar pemahaman [manusia]. Ketika saya mempersembahkan Misa, ketika saya memberikan absolusi, saya memahami kata-kata yang saya ucapkan, tetapi daya akal budi tidak dapat memahami misteri yang dihasilkan oleh kata-kata ini. Jika kami tidak adil terhadap misteri agung ini, kami tidak bisa menuntun orang-orang ke hubungan yang benar dengan Allah. Bahkan hari ini kami masih memiliki praktik pastoral yang terlalu horizontal: bagaimana kamu mengharapkan orang untuk berpikir tentang Allah jika Gereja disibukkan secara eksklusif dengan masalah sosial?” — Robert Kardinal Sarah
Antifon Pembuka
Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)
1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)
"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Dalam Yoh 6:27 Yesus berkata: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Pertanyaan yang dulu ditanyakan oleh para pendengar-Nya adalah sama dengan pertanyaan yang kita ajukan sekarang: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (Yoh 6:28). Kita mengetahui jawaban Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yoh 6:29). Tuhan Yesus menghendaki agar kita menyambut Diri-Nya sendiri agar kita beroleh hidup yang kekal. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa motivasi kita mencari Tuhan seharusnya tidak terarah kepada kebutuhan duniawi semata, tetapi terarah kepada kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, percaya kepada Yesus Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan. Beriman akan Kristus berarti mengenakan hidup baru, menjadi manusia baru yaitu manusia injili. Maka tuntutannya adalah praksis hidup mereka harus sepadan dengan keberadaan yang baru sebagai murid Kristus. Motivasi beriman tidak bergantung pada keinginan pribadi atau keuntungan material belaka, tetapi bertumpu pada kesetiaan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup. Orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus masih berpatokan pada keinginan untuk terpuaskan secara mterial dan belum sampai pada iman akan Kristus. Yesus mengarahkan mereka untuk meninggalkan keinginan material dan berjuang mencapai iman akan Diri-Nya sebagai roti hidup yang membawa keselamatan.
Antifon Komuni (Yoh 14:27)
Tuhan bersabda, "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu." Alleluya.
Doa Malam
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar