Hari Raya Epifani
Yes 60:1-6; Ef 3:2-2a,5-6; Mat 2:1-12
"Kami datang menyembah Dia"
Yes 60:1-6; Ef 3:2-2a,5-6; Mat 2:1-12
"Kami datang menyembah Dia"
“Lumen Gentium - Cahaya
Para Bangsa”. Itulah pesan pada Hari Raya Epifani
bahwa para majus datang untuk menyembah Kristus, “Cahaya Para
Bangsa”. Yang pasti, bersama 3 majus, kita juga diajak
menjadi “lumen gentium”, dg 3 pola, al:
1.”CA”ri Tuhan: Dalam tradisi Eropa,
mereka adalah "Tiga Raja" dan digambarkan
sebagaiorang Asia, Afrika danEropa. Dalam “Excerpta et Collectanea” yang
ditulis St.Beda: “Para majus, al: Melkior, orang tua berambut
putih berjenggot panjang (dari Asia); Kaspar, orang muda tanpa
jenggot dan kulitnya kemerah-merahan (dari Eropa); Baltasar,
berkulit hitamdan berjenggot lebat (dari Afrika). Mereka datang
dari negeri yg jauh dan menggunakan keahliannya untuk mencari
Tuhan. Sudahkah kita gunakan keahlian/talenta sebagai sarana untuk
mencari Tuhan?
2.”HA”dapi cobaan: Suatu kutipan
dari penanggalan orang kudus abad pertengahan: “Setelah mengalami
banyak cobaan dan kelelahan, ke-3 Majus bertemu di Sewa
pada tahun 54 untuk merayakan Natal. Lalu, setelah Misa Natal, mereka wafat:
Melkior pada 1 Januari (usia 116 thn); Baltasar pada 6 Jan (112
thn); Kaspar pada 11 Jan (109 thn). Walau kadang
kita "lelah": dilukai, dijatuhkan,
dikorbankan da dikambinghitamkan, maukah
kitaselalu tegar dan tetap berbagi sinar kasih bagi banyak
orang?
3.”YA”kini iman: Kunjungan para majus
telah menggenapi nubuat KSPL (Bil 24:17, Maz 72: 10-11, Yes 60:6). Dan,
meski masih banyak misteri tentang orang majus,
Gereja selalumenghormati sembah sujud mereka sebagai penghayatan
dalam ekaristi dan adorasi: Mereka ber-“adoro te devote”
dengan membawa 3 gift, al: emas/Ia adalah raja “yg memimpin”;
kemenyan/imam “yg menguduskan”; mur-balsam makam/nabi “yang mewartakan”.
Bukankah sejak dibaptis, kita juga diajak
menjadi raja, imam dan nabi? Pastinya, seperti 3 majus yang
pulang lewat "jalan baru" setelah berjumpa dengan Yesus,
kita juga diajak untuk selalu mau lahir dan menapaki
jalan hidup yang baru. Ya, seperti kataSt. Gregorius Nazianze, “Marilah
kita persembahkan tidak cuma kemenyan, emas dan mur
tapi juga persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang
dapat dilihat dengan mata!
“Ada Dullah ada Alya, Jadikanlah hidup
kita selalu bercahaya."
Tuhan memberkati+Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar