Ads 468x60px

Minggu , 06 Januari 2013


Hari Raya Epifani
Yes 60:1-6; Ef 3:2-2a,5-6; Mat 2:1-12
"Kami datang menyembah Dia"


“Lumen Gentium - Cahaya Para Bangsa”.  Itulah pesan pada Hari Raya Epifani bahwa para majus datang untuk menyembah Kristus, “Cahaya Para Bangsa”. Yang pasti, bersama 3 majus, kita juga diajak menjadi “lumen gentium”, dg 3 pola, al:

1.”CA”ri Tuhan: Dalam tradisi Eropa, mereka adalah "Tiga Raja" dan digambarkan sebagaiorang Asia, Afrika danEropa. Dalam “Excerpta et Collectanea” yang ditulis St.Beda: “Para majus, al: Melkior, orang tua berambut putih berjenggot panjang (dari Asia); Kaspar, orang muda tanpa jenggot dan kulitnya kemerah-merahan (dari Eropa); Baltasar, berkulit hitamdan berjenggot lebat (dari Afrika). Mereka datang dari negeri yg jauh dan menggunakan keahliannya untuk mencari Tuhan. Sudahkah kita gunakan keahlian/talenta sebagai sarana untuk mencari Tuhan?


2.”HA”dapi cobaan: Suatu kutipan dari penanggalan orang kudus abad pertengahan: “Setelah mengalami banyak cobaan dan kelelahan, ke-3 Majus bertemu di Sewa pada tahun 54 untuk merayakan Natal. Lalu, setelah Misa Natal, mereka wafat: Melkior pada 1 Januari (usia 116 thn); Baltasar pada 6 Jan (112 thn); Kaspar pada 11 Jan (109 thn). Walau kadang kita "lelah": dilukai, dijatuhkan, dikorbankan da dikambinghitamkan, maukah kitaselalu tegar dan tetap berbagi sinar kasih bagi banyak orang?

3.”YA”kini iman: Kunjungan para majus telah menggenapi nubuat KSPL (Bil 24:17, Maz 72: 10-11, Yes 60:6). Dan, meski masih banyak misteri tentang orang majus, Gereja selalumenghormati sembah sujud mereka sebagai penghayatan dalam ekaristi dan adorasi: Mereka ber-“adoro te devote” dengan membawa 3 gift, al: emas/Ia adalah raja “yg memimpin”; kemenyan/imam “yg menguduskan”; mur-balsam makam/nabi “yang mewartakan”. Bukankah sejak dibaptis, kita juga diajak menjadi raja, imam dan nabi? Pastinya, seperti 3 majus yang pulang lewat "jalan baru" setelah berjumpa dengan Yesus, kita juga diajak untuk selalu mau lahir dan menapaki jalan hidup yang baru. Ya, seperti kataSt. Gregorius Nazianze, “Marilah kita persembahkan tidak cuma kemenyan, emas dan mur tapi juga persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang dapat dilihat dengan mata!

“Ada Dullah ada Alya, Jadikanlah hidup kita selalu bercahaya."

Tuhan memberkati+Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar