"Untuk itulah Aku diutus!"
"Caritas pastoralis – Cinta kasih kegembalaan". Itulah semangat hidup Yesus yang hadir secara aktual bagi banyak org. Kita juga diajak untuk hadir dengan cinta kasih kegembalaan. Adapun Injil hari ini juga menampilkan secara utuh jadwal Yesus dalam 1 hari untuk benar-benar mlaksanakan "caritas pastoralis" scr integral, al:
"Caritas pastoralis – Cinta kasih kegembalaan". Itulah semangat hidup Yesus yang hadir secara aktual bagi banyak org. Kita juga diajak untuk hadir dengan cinta kasih kegembalaan. Adapun Injil hari ini juga menampilkan secara utuh jadwal Yesus dalam 1 hari untuk benar-benar mlaksanakan "caritas pastoralis" scr integral, al:
1.Pagi:
"Teacher": Ia masuk ke rumh ibadat untuk menjadi pengajar. Ia
ber-katekese, memberikan pengetahuan dan penghayatan imanNya. Kita?
"Docente-Mengajarlah." Mulai dari orang-orang yang ada di dekat
kita.
2.Siang: "Giver": Ia selalu menjadi orang yang perHATIan bagi orang lain. Di tengah kesibukan karya, Ia ber-visitasi, "kejungkel - Kegiatan kunjungan kluarga". Ia berikan waktu dan hati untuk "turun" mengadakan kunjungan cinta ke rumah Simon dan menyembuhkan ibu mertuanya. Ia memberikan kesembuhan jiwa dan kehangatan raga bagi orang yang dikunjungiNya. Kita? "Donate - berbagilah". Mulai dari orang-orang yang ada di dekat kita.
3.Sore: "Healer": Ia menjadi penyembuh bagi banyak orang sakit. Ia juga mengusir setan dengan daya kesembuhan dan hidup pelayanan kasihNya. Ia memberikan kesembuhan dan pelayanan. HatiNya terbuka untuk selalu mau melayani banyak orang dengan ringan dan sukacita. Kita? "Servite-layanilah." Mulai dari orang-orang yang ada di dekat kita.
4. Malam: "Prayer": Ia tidak hanya menjadi "man for others" tapi juga "man for God". Setelah lelah berkarya aktif, Ia tak lupa juga beristirahat dan berkontemplatif. Kita? "Orate-Berdoalah". Mulai dari hal-hal yg ada di dekat kita. Disinilah, Ia mengajar kita untuk memberikan semuanya di dalam kebersamaan Allah. Dkl: Ia mengajak kita juga menjadi "man of prayer". Ada keseimbangan hidup yang utuh antara waktu aktif dan reflektif, segi pastoral dan personal, seimbang dan berkembang dalam "dokar": doa dan karya, "tudi": tugas mengabdi dan studi, "bisul": binarelasi dan hidup mrasul. Jelasnya, seprti yang saya tulis dalam buku "Mimbar Altar Pasar" (Kanisius), Ia mengajak kita hidup dan beriman secara dialektis, yakni: "berakar" dalam hidup doa yang personal sekaligus "bersayap" dalam hidup karya yang kontekstual.
"Bang Kuya dari Tanah Abang - Setialah berkarya dengan seimbang".
2.Siang: "Giver": Ia selalu menjadi orang yang perHATIan bagi orang lain. Di tengah kesibukan karya, Ia ber-visitasi, "kejungkel - Kegiatan kunjungan kluarga". Ia berikan waktu dan hati untuk "turun" mengadakan kunjungan cinta ke rumah Simon dan menyembuhkan ibu mertuanya. Ia memberikan kesembuhan jiwa dan kehangatan raga bagi orang yang dikunjungiNya. Kita? "Donate - berbagilah". Mulai dari orang-orang yang ada di dekat kita.
3.Sore: "Healer": Ia menjadi penyembuh bagi banyak orang sakit. Ia juga mengusir setan dengan daya kesembuhan dan hidup pelayanan kasihNya. Ia memberikan kesembuhan dan pelayanan. HatiNya terbuka untuk selalu mau melayani banyak orang dengan ringan dan sukacita. Kita? "Servite-layanilah." Mulai dari orang-orang yang ada di dekat kita.
4. Malam: "Prayer": Ia tidak hanya menjadi "man for others" tapi juga "man for God". Setelah lelah berkarya aktif, Ia tak lupa juga beristirahat dan berkontemplatif. Kita? "Orate-Berdoalah". Mulai dari hal-hal yg ada di dekat kita. Disinilah, Ia mengajar kita untuk memberikan semuanya di dalam kebersamaan Allah. Dkl: Ia mengajak kita juga menjadi "man of prayer". Ada keseimbangan hidup yang utuh antara waktu aktif dan reflektif, segi pastoral dan personal, seimbang dan berkembang dalam "dokar": doa dan karya, "tudi": tugas mengabdi dan studi, "bisul": binarelasi dan hidup mrasul. Jelasnya, seprti yang saya tulis dalam buku "Mimbar Altar Pasar" (Kanisius), Ia mengajak kita hidup dan beriman secara dialektis, yakni: "berakar" dalam hidup doa yang personal sekaligus "bersayap" dalam hidup karya yang kontekstual.
"Bang Kuya dari Tanah Abang - Setialah berkarya dengan seimbang".
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar