Ads 468x60px

Jumat 3 Mei 2013

“Si Deus pro nobis, quis contra nos”.

Hari Jumat Pertama, Pesta St.Filipus dan Yakobus Alfeus 
1Kor 15:1-8; Yoh 14:6-14

“Si Deus pro nobis, quis contra nos - Bila Tuhan beserta kita, siapa yang berani melawan kita?” Bersama teladan St.Filipus dan St Yakobus Alfeus yg dikenangkan hari ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan selalu beserta kita: Ia menjadi sang Imanuel, sang Alpha dan Omega. Adapun beberapa keutamaan yang bisa kita timba dari dua figur beriman yang selalu disertai Tuhan ini, al:


1.Mediator - Perantara: 
Filipus adalah nama Yunani yang berasal dari kata philippos dan berarti pencinta kuda (“Kuda”: “KUat dan tak bernoDA”). Ia berasal dari Betsaida dekat Danau Galilea, sedaerah dengan Andreas dan Simon Petrus (Yoh 1:44). Ketika salah satu temannya, Natanael yang terpelajar dan suka berdebat banyak meragukan pengenalannya akan Mesias, maka ia langsung mempertemukannya kepada Yesus: “Mari dan lihatlah!” (Yoh 1:47). Ia membawa orang lain menuju kepada Yesus. itulah karakter dasar Filipus. Ia juga menjadi perantara antara Yesus dan orang-orang Yahudi Kristen berbahasa Yunani dan orang-orang Yunani dan dunia kafir Romawi yang takut akan Allah dan yang telah bertobat. Sedangkan Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani Ya’aqob. Ia dijuluki Yakobus Muda, anak Alfeus dan Maria (Mrk 15:40) dari Galilea. Ia ikut serta dalam peristiwa-peristiwa penting hidup Yesus, seperti perjalanan ke Yerusalem, perjamuan malam terakhir dan penangkapan-Nya di Getsemani. Di Galilea, ia juga menjadi saksi penampakan Yesus yang bangkit, menyusul perutusannya sebagai rasul. Di Yerusalem pun ia berada bersama para murid ketika Yesus terangkat ke surga (Kis 1:9-13). Setelah ia turut hadir dalam pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4), ia semakin banyak mengantar orang di Yerusalem dan Persia untuk mengenal Yesus. 

2.Viator-Peziarah: 
Dalam Perjamuan Terakhir, ketika Yesus berbicara tentang keberangkatan-Nya menuju rumah Bapa, Filipus juga yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami. “Filipus mewakili banyak orang yang bingung tentang keberadaan Allah Bapa dan relasi denganNya. Yesus pun menjawab: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dan diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya” (Yoh 14:8-10). Dari diskusi itu nyata bahwa Filipus adalah seorang beriman yang tertarik untuk semakin mengerti akan Yesus dalam peziarahan hidupnya. Sedangkan Yakobus Alfeus adalah tipe orang yang sederhana dan selalu berziarah. Sejarawan Hegesippus mencatat: “Ia tidak makan daging dan tidak minum anggur. Ia tidak memakai alas kaki dan pakaiannya pun hanya selembar. Ia banyak berdoa dengan berlutut hingga lututnya menjadi keras dan tebal.” 

3.Pastor-Penggembala: 
Filipus menjadi gembala dan mewartakan Injil di Perancis, Rusia Selatan, Asia Kecil dan India. Sedangkan Yakobus Alfeus menjadi gembala dan mewartakan Injil di Persia. Namun tidak banyak catatan tentang karya penggembalaan mereka. Mereka jelas diakui sebagai seorang rasul, tetapi karya kerasulannya tidak terlalu dikenal banyak orang. Kiranya itulah panggilan sejati seorang gembala: bukan popularitas tapi loyalitas, bukan ketenaran tapi persaudaraan, bukan melulu perkataan tapi lebih pada teladan dalam keseharian. 

“Ada Wayan, ada Nyoman - Jadilah pelayan dan pelaksana firman.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar