“Si Deus pro nobis, quis contra nos”.
Hari Jumat Pertama, Pesta St.Filipus dan Yakobus Alfeus
1Kor 15:1-8; Yoh 14:6-14
“Si Deus pro nobis, quis contra nos - Bila Tuhan
beserta kita, siapa yang berani melawan kita?” Bersama teladan St.Filipus dan
St Yakobus Alfeus yg dikenangkan hari ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan selalu
beserta kita: Ia menjadi sang Imanuel, sang Alpha dan Omega. Adapun beberapa
keutamaan yang bisa kita timba dari dua figur beriman yang selalu disertai
Tuhan ini, al:
1.Mediator - Perantara:
Filipus adalah nama Yunani yang berasal dari kata
philippos dan berarti pencinta kuda (“Kuda”: “KUat dan tak bernoDA”). Ia
berasal dari Betsaida dekat Danau Galilea, sedaerah dengan Andreas dan Simon
Petrus (Yoh 1:44). Ketika salah satu temannya, Natanael yang terpelajar dan
suka berdebat banyak meragukan pengenalannya akan Mesias, maka ia langsung
mempertemukannya kepada Yesus: “Mari dan lihatlah!” (Yoh 1:47). Ia membawa
orang lain menuju kepada Yesus. itulah karakter dasar Filipus. Ia juga menjadi
perantara antara Yesus dan orang-orang Yahudi Kristen berbahasa Yunani dan
orang-orang Yunani dan dunia kafir Romawi yang takut akan Allah dan yang telah
bertobat. Sedangkan Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani
Ya’aqob. Ia dijuluki Yakobus Muda, anak Alfeus dan Maria (Mrk 15:40) dari
Galilea. Ia ikut serta dalam peristiwa-peristiwa penting hidup Yesus, seperti
perjalanan ke Yerusalem, perjamuan malam terakhir dan penangkapan-Nya di
Getsemani. Di Galilea, ia juga menjadi saksi penampakan Yesus yang bangkit,
menyusul perutusannya sebagai rasul. Di Yerusalem pun ia berada bersama para
murid ketika Yesus terangkat ke surga (Kis 1:9-13). Setelah ia turut hadir
dalam pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4), ia semakin banyak
mengantar orang di Yerusalem dan Persia untuk mengenal Yesus.
2.Viator-Peziarah:
Dalam Perjamuan Terakhir, ketika Yesus berbicara
tentang keberangkatan-Nya menuju rumah Bapa, Filipus juga yang berkata
kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.
“Filipus mewakili banyak orang yang bingung tentang keberadaan Allah Bapa dan
relasi denganNya. Yesus pun menjawab: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu,
Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, Ia
telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang
aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dan diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang
diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya” (Yoh 14:8-10). Dari
diskusi itu nyata bahwa Filipus adalah seorang beriman yang tertarik untuk
semakin mengerti akan Yesus dalam peziarahan hidupnya. Sedangkan Yakobus Alfeus
adalah tipe orang yang sederhana dan selalu berziarah. Sejarawan Hegesippus
mencatat: “Ia tidak makan daging dan tidak minum anggur. Ia tidak memakai alas
kaki dan pakaiannya pun hanya selembar. Ia banyak berdoa dengan berlutut hingga
lututnya menjadi keras dan tebal.”
3.Pastor-Penggembala:
Filipus menjadi gembala dan mewartakan Injil di
Perancis, Rusia Selatan, Asia Kecil dan India. Sedangkan Yakobus Alfeus menjadi
gembala dan mewartakan Injil di Persia. Namun tidak banyak catatan tentang
karya penggembalaan mereka. Mereka jelas diakui sebagai seorang rasul, tetapi
karya kerasulannya tidak terlalu dikenal banyak orang. Kiranya itulah panggilan
sejati seorang gembala: bukan popularitas tapi loyalitas, bukan ketenaran tapi
persaudaraan, bukan melulu perkataan tapi lebih pada teladan dalam keseharian.
“Ada Wayan, ada Nyoman - Jadilah pelayan dan
pelaksana firman.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar