Seorang Rabi yang bijak menanyai murid-muridnya:
"Apa tandanya bahwa gelap malam semakin berkurang dan fajar mulai
merekah." Setelah berpikir sesaat, salah seorang muridnya menjawab:
"Ketika orang dapat melihat binatang dari kejauhan dan mengenali apakah
itu kambing atau domba."
Murid lainnya menjawab: "Ketika orang dapat
melihat pepohonan dari jauh dan mengenali apakah itu pohon ara atau pohon
oak."
Rabi itu kemudian berkata dengan lembut: "Salah semua. Tanda
bahwa kegelapan semakin sirna dan fajar baru mulai terbit adalah ketika kalian
melihat wajah sesama dan mengenalinya sebagai saudaramu. Ketika kalian tidak
mampu mengenali sesamamu sebagai saudara, itu berarti kegelapan masih
menyelubungi dirimu dan terang belum tiba bagimu."
Fiat Lux. Jadilah Terang!
Lima Pokok Permenungan Masa Advent
Seluruh
Hidup Kita Hendaknya Menjadi Suatu "ADVEN"
(Lima Pokok Permenungan Masa Advent)
Masa Liturgi Adven menandai masa persiapan rohani umat beriman sebelum Natal.
Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas Rasul (30
November). Masa Adven berlangsung selama empat hari Minggu dan empat minggu
persiapan, meskipun minggu terakhir Adven pada umumnya terpotong dengan tibanya Hari
Natal.(Lima Pokok Permenungan Masa Advent)
Masa Adven mengalami perkembangan dalam kehidupan rohani Gereja. Sejarah asal-mula Adven sulit ditentukan dengan tepat. Dalam bentuk awalnya, yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung selama tiga minggu dan kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Pada tahun 380, Konsili lokal Saragossa, Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Diilhami oleh peraturan Prapaskah, Konsili lokal Macon, Perancis, pada tahun 581 menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November (pesta St. Martinus dari Tours) hingga Hari Natal, umat beriman berpuasa pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang sebagai masa persiapan menyambut Natal dengan ikatan pantang puasa yang lebih ringan.
Masa Adven
Veni Veni Venite!
Datang, Datang, Datanglah!
@ "Nama Gembet": Nabi, Malaikat, Gembala dan Betlehem.
Masa Adven ialah kesempatan berjaga-jaga agar dapat menyertai Yesus (dalam ronda empat waktu: "ronda": malam hari, tengah malam, larut malam, dan pagi-pagi buta) serta menyiapkan Yesus yang akan lahir di hati kita masing-masing. Bagi saya sendiri, empat lilin yang ada dalam setiap korona/mahkota advent di setiap Gereja Katolik mempunyai istilah, yakni: Nama Gembet. Apa itu? Sebuah singkatan dari nama-nama tiap lilin adven tersebut. Ada Nabi-Nabi, Malaikat, Gembala dan Betlehem.
-Nabi-nabi:
Lilin pertama dalam masa Advent kerap dikenal sebagai lilin nabi. Nabi, dalam hal ini Yohanes Pembaptis, membawa pesan pertobatan (Bdk: Mat 1:2, Markus 1:4). Dalam pengertian agama samawi, nabi sendiri adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingati umat agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Samuel, Yosua, Natan, Elia, dan Elisa termasuk nabi-nabi awal. Nabi-nabi yang kemudian adalah mereka yang biasa disebut nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel), dan mereka yang termasuk dalam "nabi-nabi kecil" adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi. Dalam Islam, terdapat 25 nabi dan rasul dan 4 nabi diantaranya adalah penerima Kitab Suci: Daud (Zabur), Musa (Taurat), Isa (Injil), Muhammad (Al-Quran).
Minggu Adven
HARI
MINGGU ADVEN I (30 November - 6 Desember)
Tokoh Kita Minggu ini : St. Nikolaus
Kita merayakan pesta St. Nikolaus pada tanggal 6 Desember. Sebagian orang di belahan bumi yang lain saling memberikan hadiah pada hari ini dan tidak pada hari Natal.
St. Nikolaus hidup sekitar 1700 tahun yang silam, jadi kita tidak tahu banyak mengenai kisah hidupnya. Namun demikian, kita punya banyak kisah dan legenda yang diwariskan selama bertahun-tahun. Nikolaus seorang Uskup Myra (terletak di negara yang sekarang disebut Turki). Ia terkenal karena suka memberikan uang dan hadiah-hadiah kepada orang-orang miskin.
Sementara kalian menyalakan lilin ungu yang pertama, doakanlah mazmur di bawah ini bersama:
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
Tunjukkan padaku jalan-Mu
dan tuntun aku untuk mengikuti-Mu;
bimbing aku seturut kebenaran-Mu
dan ajarlah aku. (Mazmur 25)
Aktivitas: Coba cari cara di mana kamu dapat secara diam-diam berbuat baik kepada para anggota keluargamu selama Masa Adven. Mungkin kamu dapat merapikan tempat tidur atau melipat baju, atau membuang sampah tanpa disuruh. Atau mungkin juga kamu dapat menggantungkan jaket yang ditinggalkan begitu saja.
Tokoh Kita Minggu ini : St. Nikolaus
Kita merayakan pesta St. Nikolaus pada tanggal 6 Desember. Sebagian orang di belahan bumi yang lain saling memberikan hadiah pada hari ini dan tidak pada hari Natal.
St. Nikolaus hidup sekitar 1700 tahun yang silam, jadi kita tidak tahu banyak mengenai kisah hidupnya. Namun demikian, kita punya banyak kisah dan legenda yang diwariskan selama bertahun-tahun. Nikolaus seorang Uskup Myra (terletak di negara yang sekarang disebut Turki). Ia terkenal karena suka memberikan uang dan hadiah-hadiah kepada orang-orang miskin.
Sementara kalian menyalakan lilin ungu yang pertama, doakanlah mazmur di bawah ini bersama:
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
Tunjukkan padaku jalan-Mu
dan tuntun aku untuk mengikuti-Mu;
bimbing aku seturut kebenaran-Mu
dan ajarlah aku. (Mazmur 25)
Aktivitas: Coba cari cara di mana kamu dapat secara diam-diam berbuat baik kepada para anggota keluargamu selama Masa Adven. Mungkin kamu dapat merapikan tempat tidur atau melipat baju, atau membuang sampah tanpa disuruh. Atau mungkin juga kamu dapat menggantungkan jaket yang ditinggalkan begitu saja.
Gagasan Homili HR Tuhan Yesus Raja Semesta Alam
GAGASAN HOMILI HR TUHAN YESUS KRISTUS RAJA
SEMESTA ALAM
Bacaan I: 2Sam 5:1-3; Bacaan II: Kol 1:12-20; Injil: Luk 23:35-43
Kepada jemaat di Korintus, Paulus memaparkan bahwa salib adalah hikmat Allah: "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1Kor 1:22-25) Paulus begitu mengagumi hikmat Allah yang dinyatakan dalam wafat Yesus disalib. Tak terbayangkan baginya bahwa sebagai orang Yahudi dia akan tersandung oleh salib di jalan menuju Damsyik, tetapi kemudian dibangkitkan untuk menjadi pewarta kebangkitan. Di dalam cahaya kebangkitan, maka salib Yesus bagi-Nya mempunyai makna yang begitu dalam. Salib menjadi ungkapan kasih Allah dalam Yesus yang rela mati agar manusia boleh bangkit bersama-Nya. Dia tidak lagi malu untuk mewartakan misteri salib yang menyimpan kekalahan sekaligus kemenangan, yang menyimpan penghinaan sekaligus pemuliaan. Salib yang dulunya menjadi sandungan dan pangkal ketidakpercayaannya pada Yesus, kini menjadi kebanggaannya. Ketika para musuh Paulus menghina dan merendahkan dia di Galatia, Paulus menulis surat yang mengesankan. Dia memang merasa diri rapuh dan lemah sehingga layak dihina oleh para musuhnya, tetapi dia tidak kehilangan alasan untuk bermegah dan bangga atas kerapuhannya berkat misteri kasih Allah dalam salib Yesus : "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14) Paulus tidak membalas penghinaan itu dengan menunjukkan kelebihan-kelebihannya, sebaliknya dia mengakuinya dengan tulus dan jujur karena memang bukan kemegahan dirinya yang dia cari. Justru di dalam kelemahan itu dia merasakan kekuatan Allah. Salib menjadi satu-satunya alasannya untuk bermegah. Selemah dan serapuh apapun umat manusia, dia boleh bermegah kerna Allah mengasihinya dalam Yesus sampai dengan kematian-Nya di kayu salib.
Bacaan I: 2Sam 5:1-3; Bacaan II: Kol 1:12-20; Injil: Luk 23:35-43
Kepada jemaat di Korintus, Paulus memaparkan bahwa salib adalah hikmat Allah: "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia." (1Kor 1:22-25) Paulus begitu mengagumi hikmat Allah yang dinyatakan dalam wafat Yesus disalib. Tak terbayangkan baginya bahwa sebagai orang Yahudi dia akan tersandung oleh salib di jalan menuju Damsyik, tetapi kemudian dibangkitkan untuk menjadi pewarta kebangkitan. Di dalam cahaya kebangkitan, maka salib Yesus bagi-Nya mempunyai makna yang begitu dalam. Salib menjadi ungkapan kasih Allah dalam Yesus yang rela mati agar manusia boleh bangkit bersama-Nya. Dia tidak lagi malu untuk mewartakan misteri salib yang menyimpan kekalahan sekaligus kemenangan, yang menyimpan penghinaan sekaligus pemuliaan. Salib yang dulunya menjadi sandungan dan pangkal ketidakpercayaannya pada Yesus, kini menjadi kebanggaannya. Ketika para musuh Paulus menghina dan merendahkan dia di Galatia, Paulus menulis surat yang mengesankan. Dia memang merasa diri rapuh dan lemah sehingga layak dihina oleh para musuhnya, tetapi dia tidak kehilangan alasan untuk bermegah dan bangga atas kerapuhannya berkat misteri kasih Allah dalam salib Yesus : "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14) Paulus tidak membalas penghinaan itu dengan menunjukkan kelebihan-kelebihannya, sebaliknya dia mengakuinya dengan tulus dan jujur karena memang bukan kemegahan dirinya yang dia cari. Justru di dalam kelemahan itu dia merasakan kekuatan Allah. Salib menjadi satu-satunya alasannya untuk bermegah. Selemah dan serapuh apapun umat manusia, dia boleh bermegah kerna Allah mengasihinya dalam Yesus sampai dengan kematian-Nya di kayu salib.
Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 24 November 2013
(Luk 23:35-43)
Pada hari raya Kristus Raja Semesta Alam 4 November 2013 ini untuk penghabisan kalinya Injil Minggu diambil dari "Injil menurut Lukas". Gus, itu Romo kalian kenal minta saya menerangkannya sendiri. Katanya ia sedang kekurangan gagasan. Aneh. Tapi bolehlah. Begini, ringkas saja, dalam Luk 23:35-43 itu tentang Yesus yang ketika bergantung di salib diolok-olok tiga macam orang, yakni para pemimpin (ayat 35), para serdadu (ayat 36), dan bahkan oleh salah seorang penjahat yang ikut disalibkan bersama dia (ayat 39). Cemoohan mereka intinya begini: kalau memang benar kau itu dipilih Allah jadi "Mesias", "Raja", dan "Kristus", coba selamatkan diri sendiri dulu! Jadi mereka mau bertanya apa dasar bagi klaim Yesus sebagai Yang Terurapi - Mesias dan Kristus - yang juga Raja.
Sekali Lagi Soal Maria
Hari ini, 21 November adalah hari Perayaan Wajib Santa
Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah
Pada hari ini di tahun 543, diberkati gereja baru Santa Perawan Maria, yang terletak dekat kenisah Yerusalem. Maka bersama umat Kristen Timur, kita ingat bagaimana Maria diberkati oleh Tuhan sejak awal hidupnya. Ia menjadi kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Terdorong oleh Roh Kudus, Maria juga mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna, dan menjadi Bunda Yesus Kristus. Maria sungguh “ber-magnificat – bergembira”, sebab ia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah
Kebebasan
“Kebebasan adalah, naluri
keberdayaan tanpa batas, dimana hanya nurani budi pekerti yang dapat memilah
nilai hakikinya. Itupun jika naluri tidak lebih dahsyat kekuatannya dari nurani
Semua makhluk memilki naluri keberdayaan tanpa batas tapi, tidaklah semua makhluk memiliki nurani budi pekerti. Sehingga bukanlah kebebasan yang harus didahulukan di negeri ini tapi, nurani budi pekerti bangsa negeri ini”
[Inggrid Widjanarko]
Kebebasan adalah, kemampuan untuk mengetahui dan merasakan ketenangan sejati, saat diri dapat berpijak pada kebenaran dan sungguh menikmatinya apapun resikonya
[Ali Alatas,SH]
Semua makhluk memilki naluri keberdayaan tanpa batas tapi, tidaklah semua makhluk memiliki nurani budi pekerti. Sehingga bukanlah kebebasan yang harus didahulukan di negeri ini tapi, nurani budi pekerti bangsa negeri ini”
[Inggrid Widjanarko]
Kebebasan adalah, kemampuan untuk mengetahui dan merasakan ketenangan sejati, saat diri dapat berpijak pada kebenaran dan sungguh menikmatinya apapun resikonya
[Ali Alatas,SH]
Medicus curat sed Deus sanat (Dokter mengobati tapi Tuhan yang menyembuhkan!)
Dalam Angelus hari Minggu, 17 Nopember, Bapa Suci telah membagikan sebanyak 20.000 kotak obat "Misericordina". Sebenarnya, obat itu adalah kalung Rosari dan gambar Yesus Kerahiman Ilahi yang dibungkus di dalam sebuah kotak mirip kotak obat dengan informasi tata-cara penggunaannya, indikasinya, kontra-indikasinya dan sebuah pertimbangan untuk berkonsultasi dengan seorang Imam apabila 'pasien' mengalami kesulitan, semua telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Sebuah bantuan rohani bagi jiwa kita dan untuk menghadirkan kasih, pengampunan dan persaudaraan di mana saja.
Ini adalah salah satu cara dari Vatikan yang disetujui oleh Bapa Suci untuk mengkonkretasikan buah-buah dari Tahun Iman yang akan berakhir pada hari Minggu 24 Nopember.
Paus Fransiskus menganjurkan umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus untuk: "Jangan lupa untuk mengambil obat ini, karena baik bagi hati, jiwa dan seluruh hidup".
Dunia ini milikku
Tuhan, maafkan aku untuk sering mengeluh
padaMu.
Aku mempunyai dua kaki..dunia ini millikku..
Kemudian aku berhenti untuk membeli sebungkus
permen. Bapak penjualnya sangat ramah. Aku berbincang-bincang sejenak
dengannya. Pada saat aku hendak pergi, bapak itu berkata kepadaku, "Terima
kasih, anda baik sekali mau berbincang-bincang dengan saya. Karena saya buta,
saya senang sekali apabila dapat berbincang-bincang dengan orang-orang..."
BBB – Belajar Bersama Bo
Nada Dasar “C”: We Love because God first Loved us!!
Merupakan sebuah “momentum” atau “kairos” yang luar biasa dapat bertemu langsung dan bercakap-cakap dengan pendiri “LOJF-Light of Jesus Family”, Eugenio Isabelo Tomas Reyes Sanchez Jr yang adalah splendor veritatis – penuh dengan warna-warni pelangi kemanusiaan. Sosok orang muda Katolik yang kita kenal dengan sebutan Bo Sanchez, yang juga merupakan best-selling author, entrepreneur , pembicara dan motivator rohani ini terlahir dan tinggal di Filipina. Dia juga sering dikenal dengan "Preacher in Blue Jeans". Bo Sanchez sendiri terlahir pada 11 Juli 1966 dan memiliki 5 orang kakak perempuan. Ditemui di sela-sela jadwalnya yang padat dalam rangkaian acara Grand Feast 2013 “Champions Arise” yang diusung oleh komunitas Light Of Jesus Family (LOJF) Indonesia, Bo Sanchez berbagi banyak cerita dengan team LOJF:
Apakah Bahagia itu?
Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia,
tentunya Adolt Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan
badannya ke kereta api..
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis..
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya..
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis..
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya..
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kristianitas)
Ketika saya berjumpa dan berbincang dengan Bo Sanchez, seorang
"motivator" sekaligus "provokator" jasmani dan rohani yang
begitu "mencintai dunia" dengan segala ruwet rentengnya, yang bahkan
kehadirannya menarik tiga ribuan orang, yang hampir semuanya adalah orang muda Katolik
untuk berdoa, bernyanyi dan bercerita tentang "yang ilahi" dan
"yang insani" dalam acara "Grand Feast" di bilangan
Kemayoran beberapa hari yang lalu, tercandra adanya "P3K" ala Bo
Sanchez ("Pertolongan Pertama Pada Kristianitas") yang bisa menginspirasi
sekaligus mengaspirasi kita sebagai Gereja Katolik, yakni:
Langganan:
Postingan (Atom)