Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah.
Mal 3:1-4; Mzm 24:7.8.9.10; Ibr 2:14-18; Luk 2:22-40.
1."Kekudusan": Dipersembahkan berarti dikhususkan, yakni dikuduskan sebagai milik Allah. Nah, bersama Yesus yang dipersembahkan, ada juga dua nabi yang penuh Roh Kudus: Simeon seorang yang benar dan saleh hidupnya serta Hana seorang yang tidak pernah meninggalkan Bait Allah yang sepanjang hari berdoa dan berpuasa kepada Tuhan. Mereka peka akan kedatangan Keluarga Kudus karena terbiasa untuk hidup kudus. Dengan kata lain: Kita juga diajak untuk peka terhadap suara Tuhan dengan berlaku kudus setiap harinya.
2."Kepenuhan": Dalam Imamat 12:1-8, Tuhan memerintahkan agar 40 hari setelah melahirkan, seorang ibu harus ditahirkan dan pada saat pentahiran, si anak sekaligus dipersembahkan kepada Tuhan (ay.6-8). Mereka diwajibkan membawa persembahan domba dan seekor burung merpati/tekukur (ay. 6). Tapi, jika tidak mampu, mereka cukup membawa 2 ekor burung tekukur/merpati. Inilah yang dibuat Yosef dan Maria. Mereka adalah orang yang sederhana tapi tetap total mengikuti hukum Tuhan. Mereka sepenuh hati datang dari desa Nazareth ke kota Yerusalem dengan membawa 2 ekor merpati.
3."Kebersamaan": Tradisi Gereja Universal kerap memeriahkan pesta ini dengan prosesi lilin + pemberkatan lilin("Candlemass") bersama kidung "Nunc Dimittis servum tuum Domine secundum verbum tuum in pace-quia viderunt oculi mei salutare tuum-quod parasti ante faciem omnium populorum." Disini, Gereja menekankan dimensi kebersamaan, bahwa iman tidak hanya berdimensi vertikal yakni personal kepada Allah tapi juga berdimensi horisontal yakni sosial/comunal kepada sesama. Ya, seperti Yosef dan Maria, kita juga diajak untuk mempersembahkan dan membawa keluarga kita smakin dekat dan hangat dengan Tuhan.
"Ada karang di Tamansari - Jadilah terang setiap hari."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar