Peringatan Santa Skolastika, Perawan
1 Raj 8:1-7.9-13; Mzm 132:6-7.8-10; Mark 6:53-56.
"Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan." Inilah dua semangat dasar yang kembali saya ingat ketika diminta memberi retret tahunan untuk para suster/rubiah claris capusines di Singkawang, dimana salah satunya terdapat juga suster claris yang berlindung pada nama St, Skolastika yg kita kenangkan hari ini. Hal inilah juga yang dibagikan Yesus pada bacaan hari ini. Ia selalu menjadi pembawa berkat, damai dan kebaikan dimanapun, baik di desa maupun di kota dan banyak kampung: yang sakit menjadi sembuh, yang lemah menjadi kuat dan yang gelap menjadi terang. Kita juga diajak bisa menjadi pembawa berkat, damai dan kebaikan untuk semua orang dengan beberapa cara nyata, antara lain:
2."Fidelitas: Banyak orang sakit yang memohon kepada Yesus supaya dibolehkan menjamah jumbai jubahNya saja. Inilah sebuah proses penyembuhan yang menarik: Ketika kuasa ilahi bertemu dengan usaha insani. Ketika kita menjadi pro-aktif untuk menjamah dan mendapat rahmat Tuhan. Inilah sebuah keyakinan iman yang menyembuhkan dan tidak melulu berpangku tangan. Dengan kata lain : Kita diajak untuk beriman secara "prodia"- PROaktif DInamis dan Aktif dengan setia dan selalu menjamahNya, mungkin bisa dimulai dengan metode khas "PDAM"- Puasa Doa Amal dan Misa, sehingga kita semakin sering "menjamahNya" secara pribadi.
3."'Katolisitas": Inilah sebuah semangat "katolik" (Yun: katolokos: umum, terbuka/universal). Dengan kata lain: Kita tidak hanya diajak untuk/berani membuka "mind-set/head-set" kita, tapi juga berani membuka "hand-set" dan "heart-set" kita bagi semua orang sehingga karya Allah semakin dinampakkan bagi sesama dan semesta.
"Dari balik bilik mencari kayu jati - Jadilah orang Katolik yang benar-benar sejati."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar