Yer. 31:31-34; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mt. 16:13-23.
"Fons vitae - Dasar hidup." Inilah yang selalu dihadirkan Yesus bahwa hidup itu mesti terus mempunyai pondasi yang kuat dan harus diperjuangkan dengan penuh pengorbanan. Sebaliknya, jika kita tidak mempunyai dasar yang kokoh, kita akan terus mempunyai gambaran yang tidak mendalam. Inilah juga yang dialami Petrus, ketika ia menganggap Yesus sebagai Mesias yang akan menjadi "raja" dengan kejayaan padahal senyatanya Yesus akan mengalami diriNya sebagai Mesias yang menjadi "hamba", yang menderita sengsara dan mengalami penganiayaan. Disinilah kita diajak memiliki trilogi iman sebagai dasar hidup kita, antara lain:
1."Pengenalan": Kita diajak untuk mengenali ywg ilahi lewat hal hal insani secara pribadi, yang setiap hari kita alami dan maknai. Dengan: Kita mengalami "relasi/personalisasi" beriman bukan karena omongan orang/ikut-ikutan tapi karena kita benar-benar mengalamiNya secara personal.
2."Penghayatan": Kita diajak untuk menghayati apa yang kita alami dan kenali, yakni iman kita. Dengan kata lain: Iman menjadi sebuah penghayatan sepenuh hati dan budi, bukan hanya dipahami sebagai "informasi" tapi benar-benar dihayati sebagai "internalisasi".
3."Pengamalan": Kita diajak untuk mengamalkan apa yang kita kenali dan hayati secara kontekstual. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu meng-horisontal-kan misteri Kerajaan Allah lewat doa-ucapan dan karya-karya nyata kita walaupun itu harus menghadapi aneka "penyaliban".
"Ada bakut ada tulip - Jangan takut memikul salib".
"Salam HIK-ers".
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar